11|| UKS

21 7 0
                                    

"sebenarnya rindu itu bukan tercipta karena jarak, tapi ia tercipta karena perasaan, kamu bukan rindu karena dia jauh, tapi kamu rindu karena dia sudah ada dihatimu."

—Love comes slowly

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴

Jam masih menunjukkan pukul 04.00 dini hari, matahari pun belum menampakkan dirinya. Udara pagi berhembus dengan lembut, dingin angin pagi menusuk kulit.

Terlihat seorang pria berseragam sekolah berbalut 𝘩𝘰𝘰𝘥𝘪𝘦 hitam itu sedang duduk sembari melipat tangannya di depan dada dengan santai. Seolah-olah ia tidak merasakan dinginnya angin yang berhembus.

Wajahnya terlihat datar, tatapan matanya setajam pisau yang baru saja di asah. Matanya terus saja tertuju pada pada sebuah danau di hadapannya, sesaat kemudian terdengar suara merdu seseorang yang memanggil namanya dari arah belakang tubuhnya.

"Bang saga?" Panggil pria itu,

Saga berdiri, lalu menoleh ke arah pria yang baru saja memanggil namanya.

"Gue kira lo enggak balik lagi ke sini, dylan pradana" Balas saga dengan senyuman smirknya.

"Maksud lo, bang?" Tanyanya dengan dahi berkerut.

Saga tertawa, membuat dylan semangkin kebingungan. Karena ia tiba-tiba saja di chat oleh nomer yang tidak di kenal yang mengaku ia adalah Saga, kemudian mengajak dirinya untuk bertemu.
"Lo enggak usah sok enggak tau, lan"

Dylan menyerngit,"gue enggak tau apa yang lo omongin, bang"

Saga mulai mendekat, memandang dylan dengan wajah dingin nya,"Gue tau, lo kemarin ketemu zora di alfamart, gue juga tau kalo lo udah punya pacar, namanya clara. Kalian udah pacaran sekitar satu tahun, mungkin?. Gue juga tau kalo lo masih anggap adek gue sebagai pacar lo", ucap saga santai, namun menusuk.

Dylan mematung sejenak, "Gi-gimana lo tau kalo gue sama clara udah pacaran selama satu tahun?"

Saga tertawa, "lo enggak perlu tau, lan"

Dengan gerakan cepat memukul bagian perut dylan membuat dylan tersungkur, kerena ia belum siap untuk serangan tiba-tiba dari saga.

"Berdiri." Ucap saga dengan tegas, membuat dylan yang tadinya meringis kembali mendongak lalu berdiri.

Saga berdecak, kemudian kembali memukul dylan dengan membabi-buta. Dylan yang mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari saga hanya diam saja.

Saga memandang dylan yang masih tersungkur di tanah, kemudian tertawa dengan keras, "dylan, dylan, lo enggak tau kan betapa cintanya adek gue sama lo?" Kemudian berjongkok di depan dylan sembari tersenyum smirk.

"Dia selalu bilang ke gue, kalo lo bakalan balik lagi ke dia. Yah, sayang nya itu salah, lo datang bukan membawa kebahagiaan buat adek tapi malah membawa luka buat dia" Lanjut nya dengan mata yang memancarkan kemarahan.

Dylan menunduk, meresapi semua perkataan yang di lontarkan oleh saga. "Gue enggak tau kalo dia masih nunggu gue"

"Dan asal lo tau, dia drop lagi gara-gara lo, sialan!" Ucap saga yang langsung melayangkan pukulan nya lagi dengan kuat.

Dylan meringis, merasakan darah mengalir dari hidung nya.

"Dylan" Panggil saga,

Dylan meringis, ia memaksakan berdiri walaupun sedikit kesulitan. "Maafin gue, bang"

"Seharusnya lo minta maaf sama adek gue, di sini yang tersakiti adek gue bukan gue" Ucap saga,

"Hahh, Dylan Dylan" Gumam saga,

Love comes slowly [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang