Freen bingung harus bagaimana, sudah 1 Minggu dia aman dari masalah. Malah sekarang masalahnya timbul lagi. Freen melamun setelah pulang sekolah, apalagi saat istirahat Becky tidak masuk kelas.
Freen menghela nafas dengan kasar "Haaaaahh.... Ya pasti dia sekarang sudah ngadu sama Daddynya dan gue siap-siap di usir deh!" Freen ucapnya sedih.
Nam mencoba membesarkan hatinya "Freen, bokapnya Becky baik orangnya. Gue tahu betul Tuan Maurer, dia kerjasama dengan bokap gue dan dia adalah partner yang baik dan juga sangat sopan. Gue juga pernah ketemu dan jauh banget sikapnya sama anaknya. Jadi dia gak mungkin asal usir lo"
Timpal Noey "Lo gak bisa di usir begitu aja, lo kan bisa jelasin, kalau bisa seret juga tuh si kuntilanak Dasha. Dah kita bilangin jangan nempel mulu sama lo dia gak dengerin"
"Iya emang tuh kunti yang jadi masalahnya" Nam keselnya.
Freen ucapnya "Setelah gue pikir, bukan Dasha penyebabnya. Tetapi memang Becky dasarnya dah benci sama gue dan nyari kesalahan sama gue. Tadi kebetulan membuatnya punya alasan kuat buat usir gue. Oke baiklah kalau begitu, gue hadapi dia" tegasnya karena tidak punya alasan lagi selama Becky benci akan terus mencari alasan.
Nam dan Noey mengangguk sambil mengacungkan jempol.
"Gue dukung lo, hadapi dia dan lawan!" Nam tegasnya.
"Gue juga dukung lo, hadapi dia dan makan!" Tinpal Noey
"Hah... apaan sih lo gak jelas!" Nam memandang bingung
"Maksud gue lo harus makan kalau menghadapi cewek kayak dia udah pasti menguras energi. Butuh Protein lebih banyak..." ucap Noey menjabarkan.
"Tumben otak lo encer!" Nam herannya.
"Yalah gue emang pinter, Noey gitu loh" ucapnya membanggakan diri.
"Pinter ngibul, lo jangan pamer, lo juara 1 di bawah Noey" ucap Nam skak mati Noey.
Noey hanya terkeukeuh dan wajahnya merah karena malu emang dah pada tahu dia juara 1 dibawah.
....Freen sudah bertekad bulat ingin menghadapi Becky jika Becky menuduh dan mengancamnya tiba-tiba. Freen bahkan mengumpulkan tenaga untuk masuk ke kamarnya.
Freen masuk dan berjalan biasa setelah membuka sepatunya. Freen merasa lemari dan barangnya aman. Freen melihat Becky sedang berbaring di kasurnya.
"Apa dia tidur?" Lirih Freen melihat tidak ada pergerakan.
Freen tidak menimbulkan suara gaduh agar singa tidur tidak terbangun. Freen dengan pelan menyimpan tasnya lalu, dia juga membuka lemarinya dengan pelan agar tidak menimbulkan suara gaduh. Freen memilih baju untuk pakaian gantinya setelah mandi. Focus memilih dan sudah menemukan yang matc.
Freen menutup pintu lemarinya langsung terlonjak kaget melihat sosok urakan di samping lemarinya.
"Oh My God... kau mengejutkan!" Freen kagetnya dan langsung jantungnya berdegup dengan kencang.
Dag dig dug dag dig dug
Memegang dadanya yang sakit karena kaget."Loa ngapain sih? Sekarang lo seenaknya lewati pembatas. Lo lupa kalau harus kena hukum kalau sengaja lewat pembatas??" Teriak Freen yang sekarang berani melawan.
"Suka-suka gue, emang lo mau hukum apa? Emang lo berani?" Ucap Becky dengan jutek dan nada nyebelin.
"Gue berani! Kalau gue hukum lo, lo jangan nangis ya!" Tegas Freen.
"Gue gak takut, apa... lo mau apa??" Becky ucapnya sambil melotot dan malam dia yang nyolot sampai Freen bergerak mundur.
"Apa-apaan lo... nantangin ya! Oke gue akan hukum dengan apa yang paling buat lo takut dan gak bisa lupa"
KAMU SEDANG MEMBACA
SLOWMOTION LOVE (Freen&Becky) END K.2
Teen FictionCerita Romansa Anak SMA yang satu merasa paling sempurna dan selalu ingin dituruti apalagi sebagai seorang ketua kelas yang satunya merasa santuy dan tidak senang nurut begitu saja dan ngebantah. Namun si perfect tak suka dengan si santuy yang kerap...