Kasus kekerasan yang Becky lakukan pada Jaja membawa pengaruh besar. Orangtua Jaja tidak terima dan menuntut kepada Becky. Bahkan dengan rekaman dan saksi yang menyudutkan Becky tanpa alasan.
Tuan Maurer menarik Becky dan tinggal di rumahnya bahkan dia tidak di izinkan kesekolah. Saat itu semuanya seperti Bom waktu meledak secara bersamaan dan membuat hancur.
Bahkan wartawan ikut bertindak dengan memburu informasi. Atas semua kekerasan dan kejahilan yang Becky lakukan. Satu persatu aksi Becky dengan temannya dalam rekaman keluar. Itulah media sulit dikendalikan dan mengerikan jika sudah berkaitan dengan Netizen. Satu kali lagi bahwa Becky tidak berikan kesempatan untuk menjelaskan. Semua orang punya sudut pandang yang berbeda-beda.
Becky mendapatkan hukuman di sekolahnya bahkan dia dilarang kesekolah meskipun tidak dikeluarkan.
Yayasan, komite sekolah, Kepala sekolah dan stekholder yang ada menjadi kewalahan dengan kasus tersebut. Bagaimanapun juga pembullyan dan kekerasan itu dilarang. Sekolah manapun akan bertindak keras kepada pelaku tidak pandang bulu.
Meskipun Tuan Maurer punya segalanya dan bisa membeli dengan uang namun dia tidak ingin mempertahankan Putrinya untuk tetap tinggal di sekolah dan asrama. Tuan Maurer mengambil langkah tegas. Dia menarik Becky dan menghukumnya di rumah tidak keluar rumah dan tidak boleh bertemu dengan temannya. Dia hanya boleh menlanjutkan sekolah online.
Berhari-hari berminggu-Minggu Becky mengalami tekanan dan juga gunjingan namun dia berusaha untuk kuat dan bersabar meskipun harus menangis penuh penyesalan.
Dalam sesalnya dia hanya menyesal dari awal tidak bersikap baik pada Freen. Rindu Becky begitu menyiksa batinya sedangkan orang yang dia rindukan tidak peduli padanya.
"Freen, bahkan sampai detik inipun kamu tidak memberi kabar padaku atau mencariku??. Jika memang kamu benci padaku dan tidak perdulikan aku. Aku juga tidak bisa memaksamu. Namun kenapa hati ini selalu menginginkan kamu...hiks... hiks..." berderai air mata sambil duduk di kursi sofa kamarnya.
"Aku bersalah sudah membencimu dari awal ku perlakukan dengan buruk, namun mencintaimu tindakan yang lebih bersalah karena kamu tidak membalasnya dan aku benci diriku sendiri yang terlalu mencintaimu Freen...hiks hiks"
Becky ucapnya pada diri sendiri yang bergelut dalam hati dan perasaanya yang sedang terluka dalam keadaan tekanan batin dan perasaanya.
....
POV di sekolahFreen meskipun tidak di asrama lagi, dia selalu datang lebih pagi dan biasa seperti itu. Freen akan keperpustakaan seperti biasa meskipun tidak sepagi saat di asrama. Saat Freen masuk ada Phi Ella yang sudah ada dan jaga.
"Freen, ko kamu ahir-ahir ini lemes banget sih, mikirin apa cantik?" Tanya Phi Ella sambil duduk di depan Freen.
Freen jawabnya "Entahlah, akhir-akhir ini semenjak tidak ada Becky, aku hanya merasa sekolah ini kelabu dan lebih menyedihkan"
"Maksud kamu bagaimana? Bukannya dia suka membully kamu dan paling parah katanya kamu dibatasi segala saat sekamar dengannya?" Tanya Phi Ella penasaran.
"Aku tidak pernah di bully, namun saja dia memperlalukan ku dengan buruk karena aku juga yang salah tidak taat aturan. Dia KM dan aku hanya pelanggar. Becky KM yang tegas jadi pasti kena hukuman. Namun disamping itu, dia anak yang peduli terhadap kenyaman dan nama baik kelas. Semanjak dia jadi KM, kelas kita bahkan menjadi kelas yang paling berprestasi.
"Dia akan datang 30 menit sebelum masuk. Menanyakan petugas keberilsihan, PR anak-anak dan juga tugas yang lainnya. Anak-anak takut duluan kena rajia KM sebelum ke gurunya. Al hasil kita semua gak pernah lupa dengan tugas dan PR. Ada sisi baik darinya dan dia teman sekamar yang menyenangkan asal Phi tahu saja" ucap Freen menjelaskan bagaimana sisi lain dari Becky yang di dengarkan seksama oleh Phi Ella.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLOWMOTION LOVE (Freen&Becky) END K.2
Novela JuvenilCerita Romansa Anak SMA yang satu merasa paling sempurna dan selalu ingin dituruti apalagi sebagai seorang ketua kelas yang satunya merasa santuy dan tidak senang nurut begitu saja dan ngebantah. Namun si perfect tak suka dengan si santuy yang kerap...