05. Pembohong handal

136 11 1
                                    


Setelah selesai menyelesaikan misi mereka bertiga segera melaporkan apa saja yang terjadi pada ubuyashiki, baik dari kondisi dan banyaknya korban yang menjadi saksi keganasan iblis iblis yang ternyata bertujuan untuk memancing [Name] untuk keluar dari sana

"Mendengar penjelasan tomioka dan sanemi, kamu sudah berhasil menyelamatkan enam belas anak. Terimakasih [Name], berkatmu mereka bisa hidup lebih lama lagi", Mendengar itu [Name] tersenyum bahagia karena lega mendengarnya

Ubuyashiki hanya tersenyum melihat [Name] yang sepertinya akan bungkam jika dirinya biarkan. "Kalian tetap disana, kita akan mengadakan rapat hashira"

[Name] yang notabenenya bukan apa apa hanya tertunduk dalam dan menghiraukan rasa penasaran nya. "Kuharap kau tak membahasnya, oyakata- sama. Aku takut orang terdekat ku akan khawatir dan melarang ku"

Dengan ragu [Name] berusaha mengajukan pendapatnya, namun bibirnya tak bisa bergerak sama sekali. Tomioka menyadarinya begitupun dengan sanemi, namun pada akhirnya kamu bungkam dan membiarkannya

"Oyakata- sama, kurasa [Name] ingin menyampaikan sesuatu", tutur tomioka yang membuat [Name] terharu dan bahagia

Mendengar itu ubuyashiki kembali berbalik dan menatapnya hangat. Seolah dirinya sedang mengucapkan kalimat penyemangat

"A-aku tak ingin keributan terjadi, ha-hanya karena diriku", begitulah kalimat yang keluar dari mulutnya, setelah mengatakannya [Name] tak mampu menatap wajah ubuyashiki lagi

"Keributan apa yang akan terjadi akibat dirimu?"

Lidahnya ia gigit kuat, rasanya sangat sulit menelan ludahnya sendiri ketika ubuyashiki berhasil membuatnya terpojok. Dengan berat hati kamu harus mengatakan hal yang sebenarnya di sana

"Tidak apa, hanya giyuu- san dan shinazugawa. Selagi bukan mereka ini bukan masalah besar", batinnya sambil terus mengatur nafasnya yang tak beraturan

"Akan ada timbal balik padaku setiap kali aku menggunakan kekuatannya. Dan itu akan terasa dua kali lebih sakit dari yang mereka terima", jelasnya. Sanemi yang sudah mendengarnya kembali terkejut karena [Name] tak mengatakan yang sebenarnya padanya

Begitupun tomioka, ia yang merasa dekat dengannya merasa menyesal karena tidak mencari tahu tentangnya. Padahal dua sudah menganggap [Name] sebagai adik keduanya setelah tanjiro

"Kau lagi lagi membohongi ku!", ubuyashiki tersenyum mendengar amarah sanemi yang merasa tak di anggap oleh wanita itu

Tomioka menatap [Name] yang hanya tertunduk. Ia juga menenangkan sanemi agar tidak melakukan hal gegabah di depan ubuyashiki

"Dan ketika aku mematikan iblis, ma-maka aku hanya akan merasakan sakitnya sekarat seperti di sayat di di tusuk pendang pasukan korps selama satu satu bulan"

Sanemi tak bisa berkata kata lagi. Bahkan untuk berbicara saja ia sudah sangat lemas. Tomioka juga tak pernah menyangka jika timbal baliknya akan separah dan mengerikan seperti itu

"Dan aku sudah bertanya padamu, apakah kau sanggup bergabung?", tutur ubuyashiki dengan lembut

"Saya sanggup. Apapun resikonya akan saya tanggung sendiri, oyakata- sama ", Mendengar itu ubuyashiki sedikit sedih karena ia tau rasanya melawan rasa sekarat. Begitu kagum dirinya pada anak barunya

"Berarti mau tau mau kau harus menjelaskan semua hal barusan di depan hashira setelah ini", matanya terbelalak kaget

"Sial.."

=⁠_⁠=

"Kalian tidak perlu khawatir dan merasa iba padaku. Karena aku akan mati di usia yang sudah di tetapkan", jelas [Name] sebagai penutup penjelasan panjang lebarnya

Lihatlah, mata yang menatapnya. Ia tau ia butuh perhatian dan belas kasihan, namun ia juga tak mau di anggap malang hanya karena rasa sakit yang tak seberapa

Namun matanya melirik beberapa orang yang sudah mengenalnya cukup jauh. Hanya merekalah yang menatapmu dengan tatapan dingin dan datar. Hashira itu diantara nya adalah tomioka, sanemi, muichiro, obanai dan shinobu

Bahkan [Name] melihat muichiro tersenyum dan mengacungkan jempol ketika orang orang memberikan ucapan iba padanya

Setelah rapat itu selesai [Name] menghilang dengan sangat cepat dari sana. Ia bersembunyi di sebuah pohon besar yang berada tak jauh dari markas. Dengan rasa benci ia menjambak rambutnya dan memukul mukul kan kepalanya ke pohon hingga berdarah

"Sial!", lirihnya

Ia tak memperdulikan lagi banyaknya darah yang keluar dari jidatnya. Kepalanya terasa sangat berisik dan seakan akan meledak saat ini juga

Dengan sisa tenaganya ia mendudukkan tubuhnya dan bersandar dengan nyaman. Bahkan ia terlalu malu menemui mereka karena hal bodoh yang ia ungkapkan

"Itulah mengapa aku ingin kau membunuh ku ayah! Kenapa kau tak membunuhku saja bersama ibuku!", ia kembali memukul luka perutnya yang ternyata belum sembuh total

Dan benar saja, darah mengalir dari segala luka yang ia tahan. Nyatanya rasa sakit yang ia jelaskan adalah kepalsuan karena yang sebenarnya jauh lebih sakit. Bahkan satu goresan saja sakitnya 5 kali lipat dan kini tubuhnya tercabik cabik akibat mengambil terlalu banyak luka

Kini dirinya sangat lemas karena terlalu banyak darah yang mengalir, bahkan perutmu hampir mengeluarkan isinya akibat robekan nya yang melebar

"Bunuh aku saja sialan!! Bunuh aku bajingan..", ia tak tau harus menunggu sampai kapan agar rasa sakitnya itu hilang. Bahkan untuk menangis saja rasanya sudah tak ada tenaga sama sekali

Setiap kali ia bunuh diri tubuhnya selalu pulih dan seolah tak terjadi apa apa. Namun rasa sakitnya akan bertahan lama dan membuatnya menderita dalam waktu yang sangat lama

Apa ini neraka?

"[NAME]!!"

[Name] panik ketika mendengar teriakkan beberapa hashira kenalannya yang sepertinya mencari keberadaan nya. Ia berniat berdiri namun rasanya sangatlah susah dan melelahkan

"[NAME] DIMANA KAU?!", Mendengar suara sanemi kau segera beralih ke sisi lain pohon besar itu

"[Name]- chan! Ada hal penting yang harus kita bicarakan!", Suara tomioka yang cukup jauh dari tempatnya

[Name] tersenyum karena menyadari jika ada yang memperdulikannya sejauh itu. Namun ia tak bisa luluh dan menunjukkan kondisinya dengan keadaannya yang sangatlah buruk seperti sekarang. Setidaknya mereka harus menunggu satu jam lebih untuk bertemu dengan nya lagi

"Maaf... Aku akan berusaha sembuh sebelum kalian menemukan ku", Namun setiap ia menyembuhkan luka luka itu, akan ada luka baru yang belum mendapatkan tempat untuk melukai tubuhnya. Bahkan wajahnya penuh sayatan sabit iblis tadi siang

"Tuhan tolong aku.. kumohon kali ini saja", ia mengigit bibir bawahnya karena rasa sakitnya semakin terasa setiap dirinya mencoba mengabaikannya

"Argh... Sial.. sial.. shh-", ia memegangi perutnya yang tak kunjung sembuh. Untungnya lagi bagian itulah yang tertusuk karena jika sabit itu menancap di jantung, ia akan merasakan hal yang lebih menyakitkan dari ini

"[NAME]! AKU YAKIN KAU TAK JAUH DARI SINI! KELUARLAH!! KASIHAN KOCHO DAN TOMIOKA YANG MENCARI SAMPAI KE TENGAH HUTAN!",  Teriak muichiro. [Name] tau dan ia juga tak ingin merepotkan mereka di tengah malam ini, namun ia juga tak bisa menemui mereka sekarang

Menahan lukanya agar tak terbuka dalam waktu yang lama juga membuat pemulihannya terhambat dan ikut melambat. Itu salahnya, namun ia juga tak mau pulang dengan kondisi babak belur

"Hei, apa yang terjadi, sialan", suara berat itu mengejutkan [Name]

"Sial, aku ketahuan lagi olehmu"

Enemy To Lovers | SANEMI SHINAZUGAWA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang