09. pindah tempat

123 12 0
                                    


[Name] merasa bersalah setelah berpamitan dengan muichiro karena telah meninggalkan nya sendiri di rumah. Ia yang tak enak menyuruhnya untuk mampir setiap jam makan karena [Name] akam membuatkan makanan untuknya dan menunggu di rumah sanemi

Malam ini [Name] benar benar tidak bisa tidur. Dan sialnya kamar satunya sanemi gunakan sebagai gudang makanan sehingga mereka satu kamar

[Name] tidur di futon sebelah kanan yang jauh dari sanemi agar tidak terjadi hal yang aneh aneh. Bukan begitu, ia takut jika dirinya akan mengigau ataupun mengucapkan hal aneh ketika bermimpi

Setelah terlalu lamu memaksa menutup matanya ia dengan kesal kembali membuka matanya. Namun alangkah terkejutnya ia ketika melihat sanemi yang tengah berdiri di sampingnya sambil membawa dua gelas teh hangat

"Kau pasti tidak akam bisa tidur", ucapnya

Ah namun bukan itu fokusnya. Ia lebih kaget dengan suaranya yang sangat berat dan seks. Terlebih lagi [Name] baru pertama kali melihatnya memakai piyama yang tertutup dan itu membuatnya terlihat lebih tampan- lebih cocok dimatanya

"A-ah benarkah? Bagaimana jika kita mengobrol di luar?"

Pada akhirnya jam tidurnya tak teratur lagi. Bahkan kali ini [Name] membawa bawa sanemi yang ikut tak tidur untuk menemaninya agar tidak kesepian

"Aku belum membicarakan soal izin ku kepada oyakata- sama padamu". Ia benar benar risih dengan suaranya. Untuk saat ini ia tak melihat wajah lelaki itu sangking canggung nya

"Be-benarkah? Apa yang oyakata- sama katakan padamu?", sanemi melirik [Name] karena dari tadi ia mengucapkan pertanyaan awal yang sama

"Ada apa denganmu? Wajahmu memerah", [Name] semakin gugup ketika tangan sanemi menyentuh jidatnya, "ini normal. Kau kenapa?"

"Nada bicara mu! Gunakan suara biasanya, da-dan cara berpakaian mu! Buka saja saja karena aku tak terbiasa dengan dirimu yang tertutup!", Sanemi terdiam sebentar kemudian tersenyum menyeringai karena ia tau jika penyebab wajah memerahnya adalah dirinya

"Ahh... Benarkah..", usilnya yang semakin memberatkan suaranya

"Sial! Awal saja kau!", batinnya. Ia mendelik kesal wajah itu kemudian mengubah kimononya seperti mitsuri

"OY! APA YANG KAU LAKUKAN BODOH!", [Name] tertawa bahagia karena sanemi segera mengalihkan pandanganya dari [Name]. Bahkan wajahnya jauh lebih merah daripada dirinya tadi

"Kenapa? Kau tak menyukainya? Bukankah ini terlihat menarik-"

Bruk

Sanemi dengan kesal membungkam mulutnya sampai sampai mereka terjatuh bersama. Kini sanemi berada di atasnya, dan [Name] bisa mendengar jelas nafasnya karena malam yang sunyi

"Diam atau kau akan ku bunuh!", [Name] terkejut ketika tangan sanemi kembali mengancingkan kimono nya agar kembali tertutup rapat

Setelah itu ia menatap wajah [Name] yang terlihat lebih cantik jika berada di bawahnya. Namun setelah itu ia kembali duduk dan membiarkan [Name] terdiam malu

 Namun setelah itu ia kembali duduk dan membiarkan [Name] terdiam malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enemy To Lovers | SANEMI SHINAZUGAWA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang