06. Ketahuan

105 12 0
                                    


Sanemi menatap tomioka dan shinobu yang pergi ke dalam hutan. Bahkan sudah tiga luluh menit kelima kelima hashira itu belum menemukannya

Ya setelah rapat selesai mereka berlima, obanai, sanemi, tomioka, shinobu dan muichiro berniat mengobrol bersama [Name] karena mereka tau jika pikirannya akan kacau setelah rapat ini

Namun setelah rapat selesai kelimanya kehilangan jejaknya. Bahkan seorang hashira pun bisa tertinggal oleh orang yang tak memiliki pangkat apapun di korps pembasmi iblis

Tanpa berpikiran banyak mereka segera berpencar, awalnya sanemi, Muichiro, tomioka dan shinobu ke hutan dan obanai mengecek rumah muichiro dan tempat tertentu yang pernah [Name] kunjungi. Namun setelah tiga puluh menit lebih mereka tak menemukan apapun

Sanemi sangat khawatir pada [Name], namun ia sangat kelelahan karena sudah berlarian ke setiap sudut hutan. Dengan langkah sempoyongan ia berjalan menuju sebuah pohon besar yang berada di arah timur. Namun seketika matanya teralihkan dengan cairan darah yang cukup banyak yang berceceran ke sisi lain pohon itu

Melihatnya sanemi sudah yakin jika darah itu milik [Name]. Dengan langkah sepelan mungkin ia berjalan memutar menuju arah yang tak akan [Name] sadari

"Tuhan tolong aku.. kumohon kali ini saja", mendengar ucapannya yang seperti itu membuat sanemi semakin panik. Namun ia tak tau harus merespon apa ketika mereka saling beradu tatap

"Apa dia terluka? Bagaiman jika ada iblis yang melukainya?", rasanya sangat campur aduk antara maju dan menunggu temannya yang lain saja

"Argh... Sial.. sial.. shh-"

Mendengar itu tanpa pikir panjang sanemi keluar dari persembunyiannya. Ia menatap wanita itu yang sudah tak berbentuk akibat banyak darah yang keluar dari tubuhnya. Bahkan ia melihat [Name] merobek seragamnya dan itu membuatnya melihat luka yang ia berikan padanya jauh lebih besar dan parah

Rasanya ia ingin marah. Namun apa tujuannya untuk marah. Bahkan ia juga ingin menangis dan memeluknya, namun ia tau itu akan menyakiti [Name] karena luka luka itu aku terkena badannya

"Hei, apa yang terjadi, sialan", Name terkejut melihat kemunculan sanemi di pohon tapat di depannya. Dengan rasa takut ia hanya mengalihkan pandanganya dan berusaha untuk tidak menatap mata lelaki itu

"Sial, aku ketahuan lagi olehmu", batinnya yang sangat malu karena terlihat konyol seperti ini di depannya

Tak lama keempat orang lainnya datang karena gagak sanemi memberitahukan kebenaran [Name] kepada mereka

"Kau.. Padahal aku berniat mengajakmu makan, tapi sepertinya untuk saat ini kau jangan makan apapun", ucap muichiro yang berusaha untuk tidak menangis di sana

"Ada apa denganmu? Bukannya seharusnya rasa sakit itu akan selesai tadi sore?", tanya shinobu yang kebingungan karena informasi yang ia dapat tidak benar adanya

"Maaf", hanya itu ucapan yang mampu ia ucapkan kepada mereka

"Hei, aku muak dengan ucapan maaf mu", ketus obanai. Padahal ia adalah irang paling panik saat kehilangan jejakmu

"Kau adikku, mana mungkin aku tidak memaafkan mu", jawab tomioka sambil tersenyum hangat

"A-", [Name] membungkam mulutnya sendiri ketika rasa sakitnya mencapai puncaknya

Mereka yang melihat [Name] semakin panik. Bahkan mereka tidak berani membawanya karena takut membuat lukanya tertekan dan semakin sakit. Diantaranya banyaknya kalimat hiburan hanya sanemi orang yang diam karena merasa bersalah

Enemy To Lovers | SANEMI SHINAZUGAWA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang