Siang hari di sebuah ruangan untuk pemeriksaan.
Hari ini dia datang lagi, datang untuk memeriksakan kesehatannya, sudah beberapa kali dia datang dengan berbagai macam keluhan, tapi tidak pernah ku temukan sakit yang serius di tubuhnya, mungkin hanya ingin menjaga tubuhnya agar tetap sehat saja, pikirku.
Perempuan berdarah Batak yang sangat manis ini bernama Olla, meskipun cara bicaranya sedikit blak blakan tapi dia berhasil membuatku jatuh cinta di pertemuan pertama kami.
"Selamat siang nona Febriolla" sapaku untuk orang termanis yang pernah ada.
"Siang juga Dokter Jessi" jawabnya sambil tersenyum
"Jadi ada keluhan apa hari ini?"
"Perut aku sakit Dok, dan jantung aku rasanya berdebar lebih kencang dari biasanya"
"Kamu ada makan pedas atau minum obat-obat an?"
"Kalo obat-obat an ga ada Dok, tapi kalau makanan pedes iya, kemarin makan pedes tapi yang ga terlalu pedes kok Dok"
Aku mengangguk dan mencatatnya untuk diagnosa awal.
"Baring di kasur dulu ya saya periksa"
Olla membaringkan dirinya di kasur.
"Permisi ya" ijin ku untuk memeriksa detak jantungnya menggunakan stetoskop.
"Ah dingin" desah nya saat stetoskop ku menyentuh kulitnya.
"Maaf ya" ucapku berusaha fokus
"Sial kenapa pake desah sih elah, tahan Jessi tahan, harus profesional, tapi anjirr desahan nya alus banget sialan arrrggg, fokus anjirr Jessi!!"
Debat ku dalam pikiran.Aku tersadar dari lamunanku karena ku dengar desahan Olla yang semakin kencang.
"Aahhh Dokterrr..."
Kulihat ternyata stetoskop ku sudah turun sedikit dan menekan payudara Olla.
"Ah maaf maaf" kutarik tanganku dari tubuh Olla
"Ehem.. sekarang aku eh saya periksa perut kamu ya""Mmm... iya Dok"
Ku naikan sedikit baju Olla, lalu memeriksa perutnya menggunakan stetoskop lagi kemudian ku periksa menggunakan tangan ku.
Aku menekan perut Olla untuk mengecek bagian mana yang terasa sakit.
"Yang ini sakit ga?"
"Ah ngga Dok"
"Yang sebelah sini sakit ga?"
"Ssshhh lumayan Dok"
Ini kalo dia desah terus takut khilaf gua anjirr lah, mana kulit nya mulus banget lagi, gua elus tipis-tipis gini boleh ga sih, apa gua cium dikit aja ya anjirr, pikirku sudah mulai tidak profesional
Aku mendekatkan wajahku ke perut Olla, lalu mencium dan mengecup perut nya sebentar.
"Aahhh Dokterr ngapaiinnn mmm..."
Aku mendekatkan wajahku ke Olla lalu berbisik.
"Kamu sebenarnya ga sakit kan? Kamu cuman mau godain saya hmm?"
Olla membuka matanya lalu tersenyum menggoda.
"Emang! sekarang mending cium gue deh sayang"
"Dengan senang hati cantik"
Aku pun mencium bibir kenyal nya, dan langsung di balas oleh Olla, kami berciuman dengan penuh nafsu, lidah kami saling bertaut hingga harus ku hentikan ciuman kami di karenakan Olla hampir kehabisan nafas.
Ku pandangi wajah cantik Olla, lalu kucium lagi bibir nya, ciuman ku kini turun ke leher mulus nya, kujilat dan aku gigit gemas leher putih nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wansut Jeketi 🔞
Підліткова літератураOne shoot kapal ghaib, tapi kebanyakan kakgitss 🫶