#AllopediaOneDayOneChapter — day 10
sengaja aku up tengah malem —eh dini hari deng— gini, biar pagi sampe malemnya bisa beraktivitas & lega tentunya karena dah setor lebih awal.
<><><>
"Ciee yang udah tahu gimana rasanya jadi anak broken home."
"Selamat ya, Del."
Adel yang baru memasuki pelataran sekolah tiba-tiba mendapat banyak ucapan selamat dari siswa lain. Tapi bukannya ucapan selamat atas sesuatu yang membahagiakan, justru ia mendapat ucapan selamat karena kedua orang tuanya yang sudah resmi bercerai.
Dengan geram Adel menatap satu persatu siswa maupun siswi yang memandangnya dengan tatapan merendahkan dan mengejek.
"Maksud kalian apa ngomong kayak gitu, hah?"
Awalnya mereka tertawa, tapi setelah tawa mereka reda mereka kembali menatap Adel jijik sekaligus merendahkannya.
"Kan orang tua lo udah resmi cerai tuh ya, jadi gimana perasaan lo? Seneng kan?"
"Enakkan jadi anak broken home?"
Adel mengepalkan tangannya dengan mata yang memerah. "Jahat banget sih kalian sama gue. Harusnya kalian bersimpati sama gue, bukan malah ngejek gue kayak gini!" Amarah Adel pecah, matanya yang memerah pun mulai berkaca-kaca sekarang.
"Lo bilang kita semua jahat? Terus kalo lo yang suka ngatain dan ngejelekkin keluarga Belva, apa namanya?"
Adel menutup telinganya dengan kedua tangan, kemudian ia berlari meninggalkan orang-orang yang masih mencibir dirinya.
Tapi sayangnya hari sial tak pernah tercatat dalam kalender. Baru beberapa langkah ia berjalan di koridor, ia mendapat tatapan sinis dari siswa lain dan mereka lagi-lagi membicarakan Adel. Bukan. Bukan tentang keburukan gadis itu, tapi tentang perceraian yang terjadi antara kedua orang tuanya.
"Orang tua dia resmi cerai kan?"
"Katanya cerai gara-gara si nyokapnya selingkuh."
"Serius?"
"Ya iyalah, orang selingkuhannya lebih tajir daripada bokapnya."
"Dah ketebak sih." Ucap salah seorang siswi berambut pendek.
Sebenarnya mereka sama sekali tak menyebut nama Adel dalam gosip mereka, tapi semenjak menginjakkan kaki di sekolah hari ini banyak yang membicarakan serta mencibir dirinya, Adel langsung paham bahwa omongan mereka ditujukan padanya.
"Kalian gada kerjaan banget ya sampe ngatain gue kayak gitu?!"
Beberapa siswi tadi saling pandang, lalu tertawa sinis.
"Lo bilang kita gak ada kerjaan, sedangkan lo juga sering banget ngerjain Belva. Ngaca sist."
"Tahu nih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Far From Home [END] ✓
Ficção Adolescente"Kenapa ya, kok aku ngerasa kita semakin jauh dari rumah." "Terus kamu anggap aku ini apa?" "Kamu manusia, Li. Bukan bangunan, jadi mana bisa aku anggap kamu sebagai rumah." "Rumah gak selalu berbentuk bangunan, Bel. Buktinya aja aku udah anggap kam...