Day 14 — #AllopediaOneDayOneChapter
<><><>
⚠️ Warning 18+ ⚠️
<><><>
"Mau ya temenin gue." Rengek Adel yang sudah mabuk berat dan hampir kehilangan kesadarannya.
Lian yang juga terpengaruh alkohol dan sama mabuknya, berjalan sempoyongan. Dengan kesadaran yang masih tersisa, ia mendorong tubuh Adel beberapa kali.
"Lo udah gila ya, Del!"
Adel berusaha menggelengkan kepalanya, dengan wajah lelah dan mata sayunya ia menarik tubuh Lian kedalam pelukannya. Membenamkan wajah lelaki itu di ceruk lehernya.
"Malem ini aja, Li." Bisiknya tepat ditelinga Lian. "Gak bakal ada yang tahu kok, termasuk Belva sekali pun." Lanjut Adel dengan suara serak khas orang mabuk. "Please, sekali ini aja."
Sebenarnya Lian ingin menolak dan membantah permintaan Adel, tapi kepalanya semakin terasa pusing akibat minum terlalu banyak. Ditambah lagi Adel yang memeluknya erat membuat ia kehabisan napas serta aroma parfum gadis itu yang sangat menyengat.
Rasanya perut Lian seperti dikocok habis-habisan dari dalam sana. Membuat ia semakin mual dan ia tak bisa menahannya lagi.
"Hueeekkkk"
Tanpa memberi aba-aba ataupun permisi, Lian mengeluarkan isi perutnya tepat dipelukan Adel dan muntahannya mengenai dress bagian atas gadis itu.
Dengan kesadaran yang masih tersisa, Adel yang menyadari muntahan Lian mengenai pakaiannya seketika mendorong Lian cukup keras sehingga Lian hampir terjungkal kebelakang.
"B*ngsat, kok lo muntah dibaju gue sih!" Adel menatap jijik pakaiannya, kemudian ia menatap tajam kearah Lian yang sudah benar-benar di kuasai oleh rasa mabuknya. Matanya pun memejam —bahkan ketika kakinya masih berdiri.
Adel tersenyum miring, lalu mengerjakan matanya beberapa kali dan menggeleng. Mencoba tetap mempertahankan kesadarannya.
"Kayaknya dia orang yang tepat buat gue kambing hitamkan."
Entah apa maksud dari mengkambing hitamkan yang Adel maksud, tapi gadis itu yang berusaha mempertahankan kesadarannya dan mendekat lagi kearah Lian. Menarik lengan lelaki itu, lalu Adel sampirkan di bahunya dan perlahan berjalan sambil memapah Lian yang sudah lemas dan dengan kesadaran yang mulai menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Far From Home [END] ✓
Novela Juvenil"Kenapa ya, kok aku ngerasa kita semakin jauh dari rumah." "Terus kamu anggap aku ini apa?" "Kamu manusia, Li. Bukan bangunan, jadi mana bisa aku anggap kamu sebagai rumah." "Rumah gak selalu berbentuk bangunan, Bel. Buktinya aja aku udah anggap kam...