CHAPTER 17

54.2K 5.7K 1.3K
                                    


Happy Reading
Vote & Komen ya ~

Lingga berdiri di ujung meja rapat, dengan rancangan yang terpampang pada layar besar di balik punggungnya, sementara di hadapannya, sederet pimpinan, dua orang penting pemerintahan dan beberapa rekan satu tim menempati kursi yang ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Lingga berdiri di ujung meja rapat, dengan rancangan yang terpampang pada layar besar di balik punggungnya, sementara di hadapannya, sederet pimpinan, dua orang penting pemerintahan dan beberapa rekan satu tim menempati kursi yang ada.

Ruangan yang awalnya cukup ramai dengan percakapan menjadi hening ketika Lingga membuka presentasi progres proyek yang telah ia pimpin sejauh ini.

Tenang namun meyakinkan, Lingga menjelaskan setiap detail menggunakan pointer untuk menyorot bagian-bagian penting dari desain, serta perkembangan terbaru dalam layar besar yang menampilkan gambar-gambar konseptual proyek tersebut.

Para pimpinan terlihat serius mendengarkan, beberapa dari mereka mengangguk mengiyakan, sementara yang lain mencatat poin penting. Lingga sangat pandai memimpin presentasi, dan memastikan semua pihak terlibat untuk memahami.

"Berikut kemajuan yang sudah dicapai dalam dua bulan terakhir," ucapnya dengan nada memancing perhatian saat layar mulai menampilkan visualisasi futuristik.

Tak sebatas menjelaskan, Lingga juga mahir menyihir hadirin merasakan visi yang ia bawa untuk mengubah skyline kota. Ekspresi wajahnya mencerminkan dedikasi, dan aura kepemimpinannya menular terhadap semua yang hadir.

"Proyek ini nggak cuma merepresentasikan pengembangan infrastruktur yang signifikan, tetapi juga melompat ke dalam lanskap urban kota. Tim mengintegrasikan keberlanjutan yang inovatif untuk memastikan landmark ini akan jadi bukti komitmen kami terhadap keunggulan."

Para hadirin mengangguk mengikuti kata-kata Lingga, terkesan pada antusiasme dan jelasnya visi yang dia sampaikan, sampai salah satu dari orang pemerintahan mengangkat tangan dan bertanya, "Bisa jelaskan lebih lanjut soal fitur-fitur berkelanjutan yang kamu masukkan ke dalam desain? Gimana kita memastikan proyek ini sejalan dengan tujuan lingkungan?"

"Tentu." Lingga tampak lebih dari siap untuk menjelaskan lebih lanjut. "Kami menggunakan teknologi hijau terdepan, panel surya yang terintegrasi dengan fasad, sistem pengumpulan air hujan, dan strategi ventilasi alami. Gak hanya mengurangi jejak karbon, ini juga meningkatkan efisiensi dan ketahanan bangunan."

Dialog pun berlanjut pada pertanyaan dari pimpinan lainnya tentang jadwal waktu, anggaran, serta tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan. Dan Lingga menjawab setiap pertanyaan secara mendetail.

Setelah berakhirnya presentasi, suasana masih dipenuhi diskusi antara para hadirin tentang potensi proyek ini. Lingga berbaur bersama rekan-rekannya, menjawab pertanyaan lebih lanjut, dan menerima apresiasi dari pimpinan atas kerja keras timnya. Tepuk tangan serta pujian dari rekan-rekan sejawat Ia terima, sementara para pimpinan tersenyum puas tak hanya untuk progres yang dinilai memuaskan  tetapi juga kemampuan Lingga dalam memimpin tim dan mengartikulasikan ide-idenya.

Berdiri di jejeran arsitek utama salah satu biro terkemuka yang banyak diidam-idamkan, Lingga di cap sebagai aset yang menjanjikan. Sejauh ini pria itu tak pernah mengecewakan dan selalu membuat pekerjaanya terlihat mudah. Namun bukan berarti Ia tidak bekerja keras untuk memperoleh posisi sekarang.

Aksara LinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang