CHAPTER 34

37K 5K 1.7K
                                    


Seneng masih banyak yang pantengin cerita ini meski udah ada fastracknya hehe. Happy reading 🥂 Vote & komen ya, karena Chapter ini panjang & banyak butterfly effect nya

 Happy reading 🥂 Vote & komen ya, karena Chapter ini panjang & banyak butterfly effect nya ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pernikahan Inka berlangsung di Jepang. Suaminya orang sana, dan Inka memang sudah sering bolak balik negara itu selama beberapa tahun belakangan dikarenakan pekerjaan. 

Aruna akhirnya memutuskan ikut setelah ditelpon langsung oleh Inka dan mengantongi izin dari Ayahnya. Di tengah rombongan keluarga Aksara yang berangkat, Kakek dan Ayah Lingga tak ikut serta. Sementara ibu pria itu mulai bertingkah seperti elang yang melindungi anaknya.

Lingga tidak tahu bagaimana semua bisa berkembang begitu cepat, pasalnya sejak Aruna ditinggal berdua dengan ibunya saat ia mengantar Gumi ke sekolah. Keduanya jadi sangat dekat, sampai-sampai Lingga hampir tak memiliki waktu pribadi bersama gadis itu lagi, karena Ibunya seolah tak mau memberi ruang.

Di hari-hari sebelum keberangkatan, mereka lebih sering terlihat bersama di luar—tanpa Lingga. Aruna diajak menghadiri acara amal, berbelanja pakaian, dan menjalani perawatan kecantikan bersama ibunya.

Dan hari ini, sembari menggiring koper di belakang mereka, Lingga mengamati bagaimana ibunya tak pernah sekalipun melepaskan Aruna. Bahkan ketika mereka melewati gerbang imigrasi dan menuju ruang tunggu, sang ibu terus melibatkan Aruna dalam percakapan ringan.

Tak tahan, Lingga pacu langkahnya cepat untuk menyamai mereka.

"Aruna ini pacar Lingga apa anak mama?" erangnya gerah.

Lalu dengan entengnya sang mama membalas. "Dua-duanya."

Lingga geram.

Melirik ke arah pria itu, Runa tampak ingin mengatakan sesuatu tapi Ia urung. Alhasil Lingga hanya kembali memberengus.

Sepertinya obsesi sang ibu memiliki anak perempuan kini tersalurkan pada gadis itu.

.
.

Perjalanan selama lebih dari tujuh jam dilewati Lingga dengan suntuk. Mereka tiba di jepang sekitar pukul tiga siang, namun harus kembali melakukan perjalanan ke luar ibu kota yang memakan waktu tiga jam perjalanan udara.

Kampung halaman mempelai Inka berada di prefektur yang jauh dari kota dan merupakan destinasi wisata yang masih kaya akan sumber alamiah.

Bak surga kecil yang belum terjamah, hamparan hutan beriklim sedang serta air terjun kecil ada dimana-mana. Lingga pernah kesini sebelumnya bersama beberapa teman, Inka, juga calon suami perempuan itu yang dulu masih berstatus pacar. Jadi pemandangan sekitar sudah tak asing lagi baginya.

Menjelang malam, mereka pun tiba di sebuah Villa. Big Villa yang berdiri megah dalam perpaduan kayu dan kaca— menyatu sempurna dengan alam sekitar, dikelilingi pepohonan rindang serta kolam berundak.

Aksara LinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang