Barcelona, Spanyol.
Disebuah ruangan bernuansa hitam, putih dan emas. Sofa kulit hitam membentuk U persegi. Beberapa pria dewasa dan pria setengah paruh menempati sofa. Semua orang mengenakan topeng berbagai warna. Hitam, silver dan emas.
Ditengah meja kaca lebar menghadirkan hidangan penutup dan beberapa botol sampanye. Gelas-gelas berleher tinggi dan lebar tersaji didepan masing-masing orang.
Dipojokan pengawal berpakaian serba hitam dilengkapi earphone yang masing-masing terhubung ke pusat keamanan.
Lampu kristal raksasa menambah kesan mewah ruangan dengan wadah lilin klasik yang terbuat dari emas juga vas bunga ditengah meja terbuat dari kaca dan bunga berkualitas baik.
“Pemimpin tiba!” seseorang mengumumkan kedatangan pemimpin dibalik pintu besar.
Semua orang berdiri, menyambut kedatang sang pemimpin (Z0.1) bertopeng emas dengan dua topeng silver dibelakangnya. Pintu dibukakan oleh dua pengawal bertopeng hitam didepan pintu.
Ketiga pria itu masuk, menduduki sofa disusul semua orang dalam ruangan.
“Senang melihatmu lagi, Hans. Tetapi aku tidak senang mendengar kabar yang kau kirimkan,” ucap pemimpin membuka pembicaraan.
Hans (Z0.6) menggunakan topeng silver dengan corak berbeda dari para pemimpin mengangguk. “Terima kasih sudah menerima undangan ku.”
“Jangan cemas, mansion ini masih sama nyamannya seperti markas CH.” Dia tersenyum tipis.
Tangannya bersandar pada pegangan sofa. Menginstruksikan orang nya mendekat. Pria bertopeng hitam membawa koper keatas meja. Dia mengenakan sarum tangan hitam. Mengeluarkan satu-persatu amplot dokumen. Membagikannya pada semua orang.
Ini adalah pertemuan rahasia CH yang dikhususkan untuk semua anggota pemimpin.
Seorang pria bertopeng hitam bercorak berdiri setelah mendapatkan izin pemimpin. “Saya telah menemukan salinan CCTV yang di perintahkan tuan Hans. Ini merupakan bukti rekaman CCTV penculikan yang dilakukan orang misterius yang juga pelaku pelenyapan rekan X2.5 pada pertengahan bulan Juli ini.”
“Ini kejadian baru.”
“Tentu saja, putraku meninggal bertepatan hari penculikan. Aku tidak akan menunggu lama untuk memakamkannya,” ucap Hans membuka lembaran laporan.
Pada lampiran terdapat banyak foto jepretan yang di ambil dari CCTV jalan dan CCTV pintu utama mansion Castello. Pada pertengahan malam. Pria misterius dengan mantel, topi dan wajah tertutup tengah menodongkan pistol kearah Castello yang jatuh tergeletak. Foto pria itu dari pinggir keluar dari gerbang belakang sambil menggendong Lucanne entah kemana. CCTV mengambil sampai sana saja.
“Kurasa dia masih ada di negri ini,” pria bertopeng hitam berargumen. Mengusap bawah dagu.
“Bagaimana dengan semua kendaraan yang meninggalkan perumahan saat itu?”
“Dari hasil rekaman CCTV malam itu hanya ada lima mobil yang keluar pada pertengahan malam.” Dia mengangkat kan foto ukuran A4 persatu mobil yang melewati pintu masuk perumahan elit. “Kami sudah mencari semua riwayat mobil lewat plat nomer. Tiga mobil merupakan milik para penghuni, dan dua lainnya tidak ketahui. Dari dua mobil tersebut, kami menelusuri jejak dan mencari identitas kepemilikan mobil. Dan salah satu mobil merupakan mobil hasil curian..”
Semua maniak memicing. Potret yang si topeng hitam tunjukan berhenti sampai di mobil yang dia maksud. CCTV mengambil gambarnya dari depan. Ada dua orang dewasa duduk didepan. Salah satunya pria bermantel sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Between Him (2) [HIATUS]
Action"Kalian akan segera keluar dari penjara ini. Tenang saja," bisiknya kepada Max. Untuk menjadi seorang anggota Crost Herschel bukan hanya semata-mata karena Lucanne memiliki koneksi dari kakeknya. Ia bahkan melalui perjalanan panjang untuk sampai ke...