+ADD [SPECIAL 1K]

197 13 19
                                    

⚠️ cw// nsfw! kissing, sex, roleplay, touching, dirty talk, bad word. 🔞


ATTENTION!

cerita ini hanya tambahan yang memang author buat untuk special 1K terbacanya fanfic ratiorine ini. dan tentunya sekedar chapter terpisah tetapi beberapa alur masih menyambung seperti biasa, hanya berbeda waktu saja. jadi tidak ada kaitan moment dari chapter sebelum ataupun sesudah ini ya! terima kasih, cintaa<3 hope u enjoy (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

——————

diketuk perlahan, tepat pada kediaman ratio. apartemen dengan unit paling mewah dan elegan. terlihat dari jauh mata memandang, walau berada di lantai paling atas, ia masih merasakan hawa penghuni unit di lantai ini berada di kalangan atas. alias orang-orang kaya.

termasuk ratio, dari keluarga yang begitu berada. tetapi yang membuat aventurine kagum dengan nya, ia tidak pernah menunjukkan nya secara langsung, dan selalu menyembunyikan hal tersebut.

dirasa ia mempunyai peluang yang cukup besar, dengan 8 gelar yang sudah ia pegang saat ini. lalu pekerjaan yang selalu datang untuk menawarkan diri pada nya. ratio jadi anak yang mandiri dan tidak bergantung pada orang tua nya, begitulah ratio yang memulai kehidupan nya sendiri.

(fun fact: secara in game, dr. ratio itu dideskripsikan memang mempunyai 8 gelar sekaligus iho! terdapat: MEDICINE, PHILOSOPHY, NATURAL THEOLOGY, MATHEMATICS, PHYSICS, COMPUTER SCIENCE, ENGINEERING AND BIOLOGY. yang betul-betul ratio tekuni dari 8 jurusan tersebut.)

tak lama setelah itu, pintu pun terbuka. menampilkan ratio yang sedikit berantakan seperti sehabis bangun tidur— uh tumben sekali anak ini?

“masuk s-sayang.. hoam!” 

ratio spontan menguap, ia menutup mulutnya. sembari mempersilahkan pujaan hati nya masuk ke dalam. aventurine terkekeh.

“habis tidur siang ya, doctor ku?” 

ia mengangguk mengiyakan perkataan aventurine.

“aku membawakan salad kesukaan mu, pasti kamu belum makan kan?” 

“suapin.”

aventurine mengernyit, sedikit heran. sekali nya manja, manja bangett ya doctor ini? ratio terkekeh. langsung memeluk tubuh mungil itu dengan mesra.

“iya-iya aku suapin, tapi sebelum itu. kamu mandi dahulu sana! bau tau.”

bohong aventurine, nyatanya ia hanya bergurau agar ratio cepat mandi saja. padahal ratio saat ini juga masih semerbak wangi maskulin, walaupun sehabis tidur. sekalipun dari kejauhan, wangi nya sudah bisa tercium.

“bau gini, kamu masih suka kan?” 

lagi-lagi ratio membuat aventurine bersemu merah, hampir saja aventurine salah tingkah. tetapi spontan aventurine mendorong tubuhnya, dan berjalan ke ruang tamu untuk berduduk santai tepat di sofa empuk milik ratio.

“gombal terus.” 

kekehan terdengar mengalun begitu lembut. ratio tersenyum kecil, ia pun memutuskan untuk berjalan ke toilet setelah sekian purnama. membuat aventurine menghembus nafas lega.

sembari menunggu pujaan hati sedang mandi, aventurine menyempatkan untuk menyalakan TV sekedar menonton film yang ia nanti dari kemarin-kemarin.

merasa waktu nya yang padat dan juga rumit, aventurine sampai jarang sekedar bertatap muka dengan pujaan hati, lalu memeluk ratio secara langsung. hanya bisa berbincang lewat telepon di sepanjang malam.

tetapi kali ini ia merasa bebas dan tenang, karena jade selalu membantu nya. sebagian pekerjaan nya di kelola olehnya, sehingga aventurine bisa menyempatkan diri untuk berkunjung menemui ratio. ingin merasakan bagaimana kulit kasar itu menyentuh pipi lembut nya. seakan rindu.

THE DICE {RATIORINE} *LATE UPTADE*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang