hujan

85 16 7
                                    

“.. so what's the tea? apakah menarik bagi ku?”

ucap jade sembari duduk silang begitu anggun, menatap pemandangan indah tepat di belakang gedung.

“kesampingkan dahulu soal menarik atau tidak nya, ini perihal rencana yang sedang kita jalani.”

ia mengangguk, mempersilahkan aventurine untuk menceritakan segala nya. lalu jade menyimak dengan seksama.

“kemarin saat aku sedang di bar. mungkin 2 hari yang lalu. sunday mengajakku berbincang tiba-tiba sekali, sial. aku bahkan mual baru melihat ujung hidung nya saja.”

“tetapi sayang sekali jika di sia-siakan kesempatannya. jadi aku memilih untuk diam mendengar nya berucap apapun itu.”

celetuk aventurine begitu menggerutu sepanjang bercerita.

“sudah menjadi kebiasaanmu seperti itu, bukan. jika ada kesempatan, kenapa tidak dilakukan? haha.”

kutik nya dengan kekehan terdengar. ia menyunggingkan senyuman, melanjutkan cerita.

“sedikit berisik— lalu basa basi nya yang sangat membosankan, ewh..”

“pft- apa seburuk itu dirinya di mata mu?”

“buruk, bahkan lebih dari kata buruk itu sendiri.”

“hey ayolah, katanya ingin berbincang serius berhubungan dengan rancangan kita? kenapa jadi kau cerita sunday nya.”

sontak aventurine menutup mulut nya dengan kepalan tangan, sedikit berdehem. seraya ingin menarik kembali omongan serius nya.

“tapi itu berhubungan dengan sunday, kau tidak usah heran.”

“ah ok! then, tell me.”

ia pun menceritakan semua secara rinci pada saat kejadian terjadi, membuat jade mengernyitkan kening terheran. seperti nya jade jadi ikut pusing memikirkan hal ini, tetapi aventurine tau jade bukan sembarang orang biasa yang cemooh bermain-main.

“huft- memang akan sulit, bagaimana bisa seorang sunday tidak tau mengenai ini? bahkan.. mungkin saja ia sudah tau semua nya tentang rencana konyol ini.”

aventurine menghela nafas berat. iya juga, bila dikesampingkan kembali, mana mungkin seorang sunday dibodohi begitu saja? pasti ada trik yang sulit untuk diam-diam menyelinap tanpa sepengetahuan dirinya.

“kau benar, dia memang gila.”

“tidak usah di hiraukan lagi soal itu mah.”

🦚

mereka pun selesai berbincang, dan sudah saat nya kembali masuk ke dalam gedung untuk memastikan semua baik-baik saja.

di tengah-tengah jade sedang bergurau ringan pada aventurine, topaz datang menghampiri mereka berdua. seakan menahan pergerakan mereka untuk lanjut berjalan.

“hey! aku cariin juga dari tadi. habis dari mana sih kalian?”

ketus nya, menyilangkan tangan pada dada nya sendiri. jade menoleh pada aventurine, sedikit menyenggol bahu nya sebagai kode.

“halaman belakang. untuk berbincang sebentar, kenapa?”

di usul jade yang mengangguk mengiyakan sang empu.

mendengar akan hal tersebut, topaz menggeleng.

“tidak ada sih, hanya ingin memberitahu jika gallagher dan robin sudah datang. ayo kita ke depan bersama.”

“oh.. semua sudah berkumpul?”

tanya jade, aventurine pun sedikit mencuri pandangan ke depan. dan memang si benar, seperti nya sudah pada berkumpul bersama.

THE DICE {RATIORINE} *LATE UPTADE*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang