trio gengs

125 11 10
                                    

pict by: @aisatsaa_ (X)

---

hari berganti, semua orang pun sudah kembali beraktivitas. dimulai dari aventurine yang sedari pagi sudah bolak-balik di gedung jamuan, dan sampai sore ini ia memilih untuk pergi lalu berdiam diri di kantor IPC bersama dua teman nya.

sedangkan ratio. seperti biasa, ia mengajar kembali, dan sibuk dengan dunia pekerjaan nya yang menumpuk itu.

walau dua sejoli itu di gempur pekerjaan yang sedang sibuk-sibuknya, entah kenapa muncul sekilas pikiran antar satu sama lain yang membuat diri mereka saling tersenyum kecil.

bukan tanpa alasan yang jelas, tetapi mereka seakan mengingat hal yang terjadi semalam. membuat kedua nya menyinggungkan senyuman sendiri.

jika ada orang lain yang melihat mereka tiba-tiba seperti itu, mungkin akan heran seheran nya- terlebih lagi seorang ratio yang spontan akan seperti itu. sangatlah tumben.

yang berawal hanya dimulai pagi tanpa siapapun, dan masing-masing. sekarang sudah ada yang bisa di sambut, tak lupa juga kecupan kecil yang membuat pagi ini dan seterusnya semakin berwarna.

aventurine melamun begitu dalam, saking senangnya, ia kembali teringat momen semalam. sampai satu detik tiba-tiba bahu nya di tepuk membuat dirinya seketika buyar.

"hei! senyum-senyum sendiri saja! ada apa nih?"

tanya topaz yang tepat sedang duduk di samping sang empu. dengan pemandangan indah, kehangatan di seluruh ruangan yang seolah-olah suasana mendukung hati aventurine saat ini. membuat nya tersenyum kecil.

"a-aku.. habis menghabiskan waktu semalaman dengan nya, hehe."

kutik aventurine dengan nada pelan, menatap ke arah depan, terlihat pemandangan jelas suasana penacony dari atas gedung ini. begitu indah.

dengan cahaya sore hari, menyinari kedua orang yang sedang berduduk santai tepat di sofa mewah ruangan ini. sontak topaz menoleh pada aventurine, sedikit terkejut.

"WHATT?? sungguh?! bagaimana bisa?"

mendengar itu aventurine memekik. sebelum berucap, aventurine mencoba menghela nafas panjang. dan mulai berceletuk.

"ehem~ awalannya aku pikir itu hanya sekedar mimpi, tapi ternyata... sungguhan. coba kau tebak dulu aku semalam habis apa dengan nya?"

topaz yang awalnya sedang meneguk secangkir teh hangat langsung berhenti dan menoleh pada aventurine. dengan menyeringai ia langsung menjawab.

"tidak perlu di tebak, aku pun sudah tau."

"apa?"

"EKHEM! habis.. bersenang-senang?"

spontan aventurine menoleh, menatap balik topaz. terlihat wajah yang sangat mencurigakan nya terpampang begitu jelas. huh! dasar topaz.

"HEY APA-APAAN!"

topaz memekik tak kuasa akan menahan tawa yang sedari tadi ia pendam. aventurine cemberut tentunya.

"hahaha astaga, ya sudah-sudah! memangnya habis apa, hm?"

yang awalnya ia cemberut, langsung kembali tersenyum dan sorot mata nya berbinar.

"ratio akhirnya menjawab cinta ku, dan.. tentunya aku sangat senang! akhirnya dia membukakan pintu hatinya untuk ku setelah sekian lama nya."

"woah.. menakjubkan! aku turut senang, harmonis selalu ya. aventurine!"

ucap nya begitu antusias. membuat aventurine terkekeh.

THE DICE {RATIORINE} *LATE UPTADE*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang