9•

125 27 10
                                    

Mata bulat dengan kelereng hitam di dalamnya perlahan terbuka dan terlihat bulu lentik panjang yang bergetar.

Rintihan halus lirih terdengar ketika tubuh ramping itu mencoba bangkit dari tidurnya.

Wajah pertama yang terlihat olehnya ialah wajah dokter muda juga tampan yang merawat dirinya selama ini.


" Kau sudah bangun Phu??" Nithi tersenyum melihat Phugun sudah sadar

" Apa ada yang masih sakit?" Phugun menggeleng meskipun badannya terasa seperti baru saja dijatuhkan dari tebing yang begitu tinggi, remuk dan menyakitkan



Nithi tersenyum tipis melihat Phugun mencoba mengabaikan rasa sakit yang semakin sering dia derita.

Rasa sakit yang diterima omega dominan itu sudah mulai berada di tahap pertengahan, dimana jika Phugun masih memberikan penolakannya, tak hanya sekedar rasa sakit yang dia rasakan.

Organ-organ dalam tubuhnya pun akan mengalami kerusakan sedikit demi sedikit hingga akhirnya Phugun tak akan bisa lagi merasakan anggota tubuhnya.

Tubuh rampingnya akan mengalami kelumpuhan dan bagian terburuk dari semua penyiksaan panjang itu adalah kematian.

Kematian menyakitkan yang menggerogotinya sedemikian rupa hanya karena penolakan imprint.



" Siapa vampir itu Phu?"



Suara Nithi yang terdengar lirih mampu membuat tubuh Phugun menegang.

Raut wajah pucat dan gelisah tercipta, bibir tanpa warna itu digigit oleh pemiliknya karena ketakutan.


" Kau bisa bicara padaku, Aku yakin kau tahu kalau kau tak bisa terus menerus menolak imprint yang sudah kau lakukan."

" Aku tak mau.. Ak-aku tak mau Phi.."


Phugun memeluk sendiri tubuhnya yang bergetar hebat karena tangis yang pecah begitu saja.



" Kau tak bisa menolaknya lagi Phu, Semakin lama kau menolaknya.."

Mata tajam itu menatap lurus mata jernih Phugun.


" Kau akan berakhir dalam kematian."

Phugun tahu betul konsekuensinya menolak imprint. Karena Chai dulu juga sempat berada dalam posisi sepertinya yang menolak imprint.

Sahabatnya itu begitu kesakitan karena terimprint pada seseorang yang tak begitu dia suka. Namun Chai segera berdamai dengan dirinya sendiri dan mencoba menerima semua takdir yang sudah tertulis untuknya.

Hanya saja pada kisah Phugun, Apakah semua ini mungkin terjadi..

Apakah semua klan nya bisa menerima imprint gila ini..

Apa kakak juga ayahnya akan menerima siapa sosok yang menjadi matenya..

Dan apakah mungkin bangsanya bersatu dengan bangsa vampir karena imprint salah ini..

Semakin dipikirkan semakin tak ada jawabnya.

Otaknya seakan dipaksa untuk bekerja keras lebih dalam memikirkan segala kemungkinan yang akan dia lewati di masa depan.


" Waktu."

Phugun mendongak.


" Waktu akan membuat semuanya terbiasa Phu. Sulit memang awalnya, tapi satu hal yang aku yakini. Kakak juga ayahmu tak akan membiarkanmu kehilangan nyawa hanya karena menolak imprint itu."


Nithi membawa tubuh gemetar itu masuk ke dalam pelukannya. Bagaimanapun Phugun juga seperti adik baginya. Melihat adiknya menangis dan hancur, membuat Nithi merasakan hal yang sama. Yaitu kepedihan.






Curse of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang