12•

134 28 21
                                    

Chisatt berdiri di atas batu paling besar di antara perbatasan kawasan bangsa vampir juga klan werewolf. Tak hanya dirinya yang berada di aliran sungai tempat perbatasan kawasan itu di tetapkan. Phugun dan Chai juga ada disana, sedikit jauh bersembunyi di balik pohon besar.

Masih ada sedikit ketidaksiapan dalam diri Phugun untuk bertemu dengan vampir gila yang sudah menjadikan dirinya sebagai pengantin juga terimprint dengannya.

Hingga hembusan angin membawa aroma khas dari mayat yang diawetkan dengan cara tak lazim bergerak mendekat tanpa suara. Hanya aroma busuk dan dingin yang semakin tercium jelas.

Phugun tanpa sadar meremat batang pohon karena aroma yang dia kenal membuat suatu perasaan haus yang beberapa waktu lalu menyiksanya kini kembali terasa begitu kuat.

Tenggorokannya begitu kering dan membutuhkan sesuatu yang dingin.

Chai yang melihat gelagat aneh Phugun, menyentuh kepalan tangan sahabatnya mencoba menenangkan. Dalam pemikiran werewolf muda tersebut, dirinya berpikir kalau sahabatnya pasti masih tak mampu menerima semua ini terjadi. Sungguh berbeda dengan keinginan Phugun yang menderita akibat kehausan.

Empat sosok berkulit putih pucat dan rambut hitam dengan semburat keperakan berdiri di seberang aliran sungai.

Salah satunya tersenyum lurus menatap sosok yang bersembunyi agak jauh dari tempat kawanannya berdiri.



' Ohh, my little werewolf sedang malu.. hm??'

' Siapa yang malu?!'


Phugun terperanjat karena baru saja dirinya melakukan interaksi bersama Cirrus. Dan bagaimana bisa vampir itu melakukan telepati yang biasanya hanya terjadi antar klannya saja. Ini jelas sudah tak benar.

Cirrus tersenyum kecil mendengar isi kepala werewolf kesayangannya yang sangat lucu.




' Kau lupa kalau kau pengantinku? Tentu saja aku bisa berkomunikasi denganmu.'

' ...'

' Dan sekedar informasi, hanya kita yang bisa berkomunikasi beda bangsa begini.'

' Tsk,'





Wichapas melihat putra keduanya yang nampak tersenyum dengan pengantinnya jauh di seberang. Dan dirinya bisa mengerti kalau kemungkinan keduanya saat ini sedang melakukan sedikit perdebatan, mengingat bagaimana perangai putranya tersebut.



" Ekhem.. Jadi, Kami datang atas undangan pimpinan Onyxclaw."

" Terima kasih atas kesediaannya, Mr. Wichapas Munsters."

" Tentu. Karena tak baik kalau masalah yang terjadi diantara dua bangsa ini berlarut tanpa ada kejelasan."

" Hng. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, Adik saya menerima imprint yang terjadi padanya dengan putra anda."

" Bagus. Hal itu memang yang terbaik bagi keduanya."

" Tapi ada beberapa syarat yang ingin saya ajukan. Apa anda keberatan?"


Wichapas melirik kedua putranya bergantian lalu kembali menatap pemuda yang terpilih menjadi pimpinan kawanan werewolf Onyxclaw. Pemuda yang terlahir lebih dari sekedar ras murni biasa, bahkan adiknya juga memiliki keistimewaan yang luar biasa untuk bisa dipercaya.




" Tentu."

" Baik. Pertama, Hanya Cirrus yang boleh melewati batas dan mengunjungi wilayah kami. Itupun jika memang dibutuhkan, selebihnya saya yang akan mengantar Phugun kesini."




Curse of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang