Phugun terbangun karena suara gemuruh yang berada di dalam perutnya. Mungkin cacing yang bersemayam dalam perutnya mulai melakukan aksi unjuk rasa karena tak kunjung diberi asupan makanan. Suara nyaring saling menyahut terdengar berirama hingga Phugun yakin kalau ini sudah lebih dari waktunya untuk makan.
Tubuhnya bergerak untuk bangkit beranjak dari ranjang empuk milik Cirrus. Kakinya menuruni anak tangga perlahan hingga aroma yang begitu harum tercium di inderanya, membuat cacing dalam perutnya tak hanya berteriak bahkan kini sudah bernyanyi dan melakukan akrobatik lainnya.
" Kau sudah bangun?" Suara lembut yang tadi dia kenal sebagai kakak iparnya menyambut kehadirannya
" Ya Phi,"
" Ah ini.. ini.." Phugun ingin kembali melompati tebing sekarang juga kalau dirinya bisa
Dengan tak tahu malunya, perutnya berbunyi begitu keras hanya karena aroma masakan yang dibuat oleh seorang vampir yang kini sudah menjadi kakak iparnya.
" Hahaha... Kau pasti lapar, ini aku memasak untukmu. Yahh.. kuharap rasanya masih layak untuk kau makan." Nutcha memindahkan masakan yang dia buat ke sebuah piring
Phugun mengikuti langkah Nutcha untuk duduk di sebuah meja makan besar dengan beberapa hidangan yang pasti sudah disiapkan oleh vampir itu sejak dirinya masih terlelap di alam mimpi. Sungguh dirinya ini sangat tidak sopan karena mengingat hari pertama dirinya datang menjadi keluarga baru di rumah ini dan dirinya sudah merepotkan orang lain akan nasib perutnya.
" Apa semua ini untukku?" Tanya Phugun polos karena tak melihat piring kosong lainnya dan hanya ada satu piring di depannya yang jelas tersaji untuknya
" Hahaha... Kau itu lucu, kami tak makan Phu." tawa renyah Nutcha menanggapi pertanyaan Phugun
Bodoh! Aku memang bodoh!!
Nutcha sudah menyukai Phugun sejak pemuda manis itu datang ke rumah ini dan menjadi pengantin Cirrus. Terlepas dari pemuda tersebut yang merupakan seorang werewolf, klan musuh bebuyutan yang harusnya mereka hindari.
" Waahh.. Ini enak Phi. Bahkan ini lebih enak dari masakan Phi Chisatt," elukan Phugun ketika menyantap masakan yang Nutcha buat untuknya
Phugun bahkan tak percaya kalau makanan yang dia makan merupakan hasil karya tangan seorang vampir yang notabene ialah makhluk penghisap darah. Kalau saja Nutcha seorang manusia, Phugun akan bertaruh untuk kesuksesan pemuda tersebut dalam bisnis kuliner.
" Aku senang kalau kau menikmatinya, habiskan. Kau terlalu kurus dibanding werewolf lainnya," Phugun mengangguk sembari terus menyuapkan makanan ke dalam mulutnya
Masakan Nutcha seolah tercipta memang untuknya. Karena hampir tak ada lagi hidangan yang tersisa di atas meja, semua habis disantap oleh Phugun seorang.
" Aaahhh... Aku kenyang," Phugun menyandarkan punggungnya ke kursi menikmati perutnya yang kini terisi penuh oleh masakan yang tadi masih terlihat di atas piring, namun kini semua sudah menghilang tertelan olehnya
" Porsi makanmu banyak juga ternyata," suara Cirrus datang, membuat Phugun menoleh ke asal suara yang pemiliknya tengah tersenyum padanya
" Hei, Aku ini werewolf kalau kau lupa. Jelas saja makanku banyak," ketus Phugun ingin mengabaikan kehadiran makhluk yang sangat mengganggunya namun juga nyaman baginya
" Aoo.. Pengantin buntalku merajuk lagi,"
" Yaakk!! Siapa yang kau panggil buntal hah?!"
" Oh bukan ya?" Goda Cirrus dan Nutcha menggelengkan kepalanya mendengar perdebatan dari pasangan pengantin yang baru saja tercipta
Sudah satu minggu Phugun berada di rumah keluarga Munsters. Dan selama itu pula, kediaman yang terbiasa sunyi senyap kini mulai menunjukkan kebisingan. Pasalnya tiada hari tanpa suara teriakan Phugun yang kesal dengan Cirrus, dan vampir tampan itu juga tak pernah kehabisan akal untuk menggoda pengantin manisnya.
Wichapas bahkan merasa rumahnya sudah seperti rumah manusia pada umumnya, dimana ada suara anak-anak yang saling bersenda gurau. Seperti saat ini, Cirrus nampak menghindar dari lemparan bantal yang dilayangkan Phugun ke wajah vampir tampan tersebut. Dan setiap kali bantal itu melayang, maka dengan mudah Cirrus berhasil menghindar. Namun kegiatan itu tak langsung terhenti, karena bantal yang tak berhasil mengenai wajah Cirrus akan kembali ke tangan Phugun dengan segera, yang tentu saja karena Archen yang membantu werewolf manis tersebut.
Vampir itu mendapat pemandangan yang menyenangkan melihat adiknya tengah ditindas oleh pengantinnya sendiri. Dan sebagai seorang kakak ipar yang baik, dirinya berkewajiban membantu adik iparnya tanpa harus diminta.
" Phi..." Suara Phugun merengek setelah sedikit lelah dan kesabarannya yang mulai menipis
" Hei, Ini namanya curang little werewolf." Seru Cirrus dengan kedua tangannya yang sudah diblokir oleh Nuthca
" Hehehe.. Bukan curang, ini namanya saling tolong menolong antar keluarga. Benar kan Phi?" Tanya Phugun mencari pembenaran dan Nutcha mengangguk mengiyakan ucapan Phugun
" Aku merasa dikhianati keluargaku sendiri," gerutu Cirrus berdecak sebal karena pergerakannya terhenti oleh pengantin kakaknya
Archen tak bisa menghentikan tawanya melihat wajah pasrah dan frustasi Cirrus ketika menerima pukulan bantal yang dilakukan Phugun kepadanya. Melihat wajah teraniaya Cirrus ternyata begitu menyenangkan baginya. Dan dirinya akan pastikan untuk selalu membantu Phugun dalam proses menyenangkan tersebut.
" Baiklah.. Aku salah,"
" Harusnya kau itu bilang dulu padaku, jangan seenaknya saja sendiri seperti itu." Kesal Phugun berhenti dan memeluk bantal yang baru saja dia pakai untuk memukuli Cirrus
" Maaf na.. Lain kali tak akan diulangi," ucap Cirrus memasang wajah penuh penyesalan, namun seakan tak mempan untuk Phugun
" Lain kali?? Memang kau ingin mengadakan pernikahan berapa kali?!"
Semua penghuni kediaman Munsters terkejut karena suara Phugun yang setengah berteriak. Mata mereka saling pandang mencerna kemarahan sang werewolf yang saat ini berada di tengah-tengah mereka. Alarm peringatan tanda bahaya seperti berbunyi, meminta mereka untuk segera mengamankan diri dari amukan werewolf yang bisa saja tiba-tiba lepas kendali.
Cirrus mengangguk canggung ketika pandangan keluarganya memandangnya menyalahkan dirinya karena sudah menyinggung klan werewolf yang cenderung berdarah panas.
" Bukan begitu maksudku, bisa saja kita nanti merayakan hari ulang tahun pernikahan seperti yang biasa terjadi di bangsa manusia." Jawab Cirrus meredam amarah Phugun yang sepertinya tengah memikirkan ucapannya
" Oh," sahut Phugun berhasil membuat semuanya menarik bahu mereka yang tadi sedikit menegang
" Tapi tetap saja, aku akan mengundang keluargaku. Bagaimana bisa menikah tanpa dihadiri siapapun? Bisa saja ada yang berpikir kalau aku ini hanya simpanan," sungut Phugun yang dihadiahi tawa Cirrus
Bukan hanya Cirrus, tetapi seluruh bagian Munsters tengah bergetar menahan tawa mereka. Kalimat yang baru saja diucapkan Phugun seperti kalimat yang biasa terjadi di kalangan bangsa manusia. Apakah mungkin werewolf muda itu melupakan bagian dari dirinya yang bukanlah manusia sejati, hingga bisa-bisanya pemuda manis tersebut mengatakan sesuatu hal yang lucu bagi klan vampir.
Padahal pasangan bagi klan vampir maupun werewolf itu hampir sama, mereka hanya bisa terikat pada satu pasangan seumur hidup mereka. Jadi tak akan mungkin ada istilah simapanan maupun perselingkuhan.
" Kenapa kalian tertawa?"
" Phu, bagaimana kalau kita melihat apakah pakaian pengantinnya cocok untukmu atau tidak?" Tawar Nutcha menyudahi kegiatan yang pasti bisa memancing amarah werewolf muda tersebut kembali
" Aoo benar, Ayo Phi!" Pemuda manis itu mengapit lengan Nutcha dan berjalan riang seolah melupakan hal yang baru saja terjadi
tbc
Yey update 🥳🥳
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse of Love
FanfictionKisah Cinta rumit yang terjadi antara musuh bebuyutan selama ribuan tahun. Menjadi satu karena sebuah keadaan yang tak terduga Manusia serigala dan vampir penghisap darah yang terjebak ke dalam hubungan penuh dengan tentangan dari kedua belah pihak ...