7.

232 38 8
                                    

Cirrus tak berhenti untuk mengganggu Phugun dan membuktikan asumsinya bahwa tak hanya dirinya yang sudah melanggar ikatan diantara keduanya saat mereka masih berada dalam tali pertunangan, karena pria itu meyakini sepenuhnya kalau ada sesuatu yang berbau busuk diantara Phugun juga Macau sepupunya.

Dan sekarang pria tampan itu sudah berada di perusahaan milik sepupunya.


" Apa yang kau inginkan?" Macau bertanya tanpa menatap lawan bicaranya, mata tajam itu masih terpaku pada dokumen dalam genggaman tangannya

" Ada hubungan apa antara kau dan Phu?" pertanyaan Cirrus membuat tangan dengan penuh dokumen itu tak bergerak dan meletakkan tumpukan kertas pada meja



Mata setajam elang mendongak dan menatap dengan salah satu sudut alis terangkat. Mempertanyakan sesuatu yang baru saja dia dengar apakah itu benar atau pendengarannya yang bermasalah.



" Kau baru saja bertanya tentang aku dan Phu ada sesuatu??" reka ulang Macau

" Ya. Phi pasti ada sesuatu dengan Phu di belakangku selam..."

" Hahahaha..."



Ucapan Cirrus tak dapat berlanjut karena tertelan oleh suara tawa Macau yang menggema memenuhi ruangan.

Cirrus tak menduga kalau sepupunya itu akan tertawa menanggapi tuduhannya yang dia yakini adalah kebenaran.

Hingga tawa selama beberapa detik itu kini terhenti dan berubah dengan suasana yang sedikit mencekam.

Wajah tampan yang biasanya ramah itu berubah menjadi sedikit tak bersahabat. Terbukti dari tatapan yang seolah tengah berada dalam luapan amarah.


" Kau memang sampah Cir." ucap Macau dingin



Dirinya tak mengetahui kalau sepupunya itu memanglah sosok yang begitu buruk hingga sepertinya akan sulit untuk didaur ulang.



" Apa maksudmu Phi?"

" Kau menuduhku bermain api bersama Phu di belakangmu, lalu apa yang kau lakukan?"



Macau melihat wajah Cirrus yang diam dan tengah berpikir.


" Bukankah kau hanyalah sampah sekarang. Kau berpikir semua orang itu sepertimu, jadi kau juga ingin menyalahkan Phu atas apa yang kau yakini sendiri, apa aku benar?"



Macau tahu kalau memang Cirrus masihlah muda. Jarak usia mereka terpaut lima tahun. Namun kenapa Cirrus bisa begitu bodoh dengan menyia-nyiakan masa mudanya hanya untuk bersenang-senang.

Meskipun Cirrus memanglah sosok yang pandai karena sudah berhasil memimpin perusahaan yang diberikan ayahnya, namun pria itu seolah hanya pintar di bagian tersebut.

Untuk bagian hati, sepertinya nilai minus yang akan diperoleh Cirrus.

Karena pria itu membuang sesuatu yang berharga baginya hanya demi ego keinginan sesaat.

Dan sepertinya Cirrus mulai merasa menyesal secara tak sadar.

Macau menarik sudut bibirnya menatap Cirrus remeh.


" Kau dan Phu sudah tak memiliki hubungan lagi, bukankah tak ada larangan kalau aku mendekati Phu.."

" Kurasa Phu juga menerima keberadaanku," Macau melihat jelas tangan di sisi tubuh Cirrus terkepal erat, menandakan pria itu tengah dikuasai amarah juga cemburu


Ini semakin seru bagi Macau.













Tonnam, sekertaris Phugun tengah dibuat jengkel setengah mati karena tingkah dari pemimpin salah satu klien perusahaan yang menjalin kerjasama dengan perusahaan tempat dirinya bekerja.

Help Me to Hate You..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang