Suara musik keras juga bau alkohol yang menusuk indera penciuman, tak menggoyahkan seorang pemuda yang terus menerus menenggak gelas ke empatnya. Duduk di depan meja sang bartender yang masih terus melakukan tugasnya, namun mata sang bartender terus terfokus pada si peminum di depannya saat ini.
Pelanggan di hadapannya ini bukanlah tamu khusus biasa. Dan kedatangannya yang tak seperti biasa atau tak sesuai jadwal, membuat semua pegawai club dibuat kalang kabut.
Semua pegawai bahkan sesekali melirik ke arah pemuda yang tak menghiraukan sekitarnya.
Setiap ada seseorang yang mencoba mendekat ke arah si pemuda manis tersebut, maka salah satu pelayan akan membuat pengalihan yang sempurna agar pemuda itu tak bisa dijangkau siapapun hingga seseorang yang dihubungi pemilik club datang dan mengamankan pemuda manis tersebut.
Langkah kaki yang setengah berlari dengan kepala menoleh ke segala penjuru bahkan hingga ke sudut yang letaknya sedikit temaram pun tak luput dari pandangannya. Hingga punggung yang dia kenal betul pemiliknya berada tepat di depan meja bartender.
Beberapa pegawai menghadang seseorang yang hendak mencapai pelanggan khusus club mereka, dan sang pemilik juga ikut andil dalam mencegah.
" Aku orang yang diminta Phi Macau untuk membawanya pulang, kalau tak percaya hubungi saja Phi Macau." Jelas pria itu ketika butuh akses untuk lebih mendekat, dan sang pemilik club dengan segera menghubungi Macau
Memverifikasi semua tentang pria yang saat ini hampir mencapai pelanggan khusus club mereka.
" Maaf tuan sudah menghalangi, kalau begitu silahkan.."
Anggukan kepala diterima para pegawai dari pria yang sudah diberikan ijin mendekat ke pemuda manis yang meletakkan kepalanya ke meja.
" Phu.. ayo pulang, aku akan mengantarmu."
Pemuda manis tersebut mendongak, matanya mengerjap beberapa kali memusatkan pandangan tentang siapa seseorang yang kini wajahnya ada tepat di depannya.
" Phi Title?" Nada menggemaskan diterima Title
" Sudah berapa gelas yang kau minum, hmm??"
" Berapa ya? Ini.. atau ini??" Phugun mengangkat jarinya dan menunjukkan ada empat jari lalu bertambah menjadi enam lalu berubah lagi menjadi tujuh dan terakhir kesemua jari terangkat, tak lupa cengiran lucu diterima Title
" Haaahh..." Desah Title antara ingin mencubit pipi Phugun atau lega terlebih dulu
Title memapah Phugun, namun pemuda manis itu justru meronta dan berlari ke lantai dansa. Tubuhnya berjingkrak menari mengikuti irama musik keras dan cepat yang sedang diputar.
Tak ada jalan yang mudah untuk dilalui Title sekarang. Dirinya berusaha sekuat tenaga untuk mencegah Phugun yang bergerak liar mengundang banyak pria lain yang seperti tertarik magnet untuk mendekat ke arah si pemuda manis.
" Haaa.... Kau sangat menyebalkan kalau sedang mabuk Phu." Omel Title memasangkan seat belt pada tubuh Phugun, sedang tersangka utama yang tadi menari heboh dengan sedikit keributan itu sudah tertidur begitu masuk ke dalam mobil
Lama Title belum menjalankan mobilnya, pria itu justru memandang wajah damai yang masih terlelap dengan nyaman. Tangannya terulur dan menyingkirkan anak rambut yang jatuh ke hidung mancung si pemuda manis.
" Apa kau menyetujuinya? Apa kau akan kembali pada Phi ku?"
" Eengghh.." lenguhan sebagai jawaban dari pertanyaan Title

KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me to Hate You..
Fanfiction" Aku akhiri pertunangan yang sempat terucap antara dirimu juga diriku di masa lalu, Dengan ini kita tak lagi terikat. Kau dan aku hanya orang asing satu sama lain sekarang." Pemuda manis itu mengucapkan kalimat pembatalan pertunangannya dalam seka...