Chapter 9

1K 7 0
                                        

pagi yang cerah menyinari bumi, sepasang kekasih sedang tertidur tanpa terusik sama sekali. Namun, silauan matahari yang mulai masuk melewati pantulan jendela membuat aluna terusik dan kemudian membuka matanya dengan sempurna saat cahaya matahari mulai terbiasa ia lihat.

terasa berat dibagian pinggang dan perutnya. dengan pelahan, ia menyadari bahwa sepasang tangan sedang memeluknya erat dari belakang. namun bingung dan tidak tahu siapa yang sedang memeluknya.

'' siapa ini?'' pikir aluna dalam hati, masih setengah mengantuk.

ia berusaha mengingat kejadian semalam, namun semuanya terasa samar. aluna mencoba melepaskan diri pelahan tanpa membangunkan orang yang sedang memeluknya.

saat berhasil membalikkan badan, aluna terkejut melihat wajah yang sangat dikenalinya. itu adalah tuan xavier, bosnya yang dikenal tegas dan dingin.

''tuan xavier?'' aluna bergumam dengan suara bergetar, setengah tidak percaya.

xavier setengah sadar dan mulai bangun. dengan cepat ia menahan tangan aluna untuk tidak beranjak dari kasur.

"jangan pergi,'' katanya dengan suara serak.

aluna semakin bingung dan takut. "Apa yang terjadi? kenapa kita disini? tanyanya, berusaha memahami situasi.

xavier menghela napas dalam- dalam, menatap aluna dengan tatapan tajam.

''tindakanmu semalam sangat tidak pantas, aluna. berani sekali kamu pergi ketempat ini!'' katanya dengan nada tegas.

aluna berusaha mengingat kejadian semalam, tapi ingatannya kabur karena pengaruh alkohol. ia menatap xavier dengan mata berkaca-kaca.

Xavier memojokan Aluna mengengam tangan aluna dan membawa nya keatas.

''aku benar-benar tidak ingat, xavier. aku minta maaf.''ucap aluna memohon.

xavier tersenyum miring,mempererat gengamannya,tapi tatapannya tetap tajam.''kau tau, aluna. aku tidak suka berbagi, semua yang ada pada dirimu hanya milikku! dan kau berani sekali semalam datang ketempat ini dengan pakaian seperti ini.''

xavier mendekati aluna langsung melahap bibir aluna secara brutal tanpa ampun Aluna tidak bisa melawan, pergerakan nya dikunci oleh Xavier.

''hahh hentikan!!''tangis aluna pecah mencoba melepaskan bibirnya. aluna mulai takut dengan sosok xavier.

''kau tau aluna, aku selalu memperhatikanmu tanpa henti. mengawasimu dan tau semua yang kau lakukan, ini menyenangkan bukan. sebenarnya ini bukan waktunya untuk kamu tau, tapi semalam kau lancang sekali berani memakai pakaian sialan ini hingga banyak mata yang melihatmu. sekarang ku peringkat bahwa kamu hanya milikku.'' kekeh xavier mencengkram dagu aluna yang masih menangis.

mendengar pengakuan itu, aluna merasa dunianya runtuh. ia tidak menyangka bahwa tuan xavier, bosnya yang selalu terlihat dingin dan profesional, memiliki obsesi seperti itu padanya, air mata mulai mengalir di pipinya, dan ia merasa terjebak dalam situasi yang tidak bisa ia kendalikan.

aluna terisak, tidak tahu harus berkata apa,'' kenapa kamu melakukan ini?'' tanyanya, suaranya penuh dengan kepedihan.

xavier menatapnya dengan intensitas yang tak tergoyahkan.'' karena aku tidak bisa membiarkanmu pergi, aku butuh kamu, aluna. hanya kamu.''

aluna terus menangis, merasakan beban emosional yang begitu berat. ia merasa terperangkap dalam jebakan yang dirancang oleh xavier, seseorang yang selama ini ia hormati namun kini tampak begitu asing dan menakutkan. pagi yang cerah itu membawa kegelapan baru dalam hidupnya, memaksa aluna menghadapi kenyataan pahit yang tak pernah ia duga.

MR. XAVIER | 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang