keesokan paginya, aluna bangun lebih awal dari biasanya. ia menyiapkan diri dengan hati-hati, memilih pakaian yang rapi namun nyaman. setelah memastikan semuanya sudah siap, ia duduk diruang tamu menunggu kedatangan xavier.
tidak lama kemudian, sebuah mobil mewah berhenti didepan apartemennya. xavier turun dari mobil, dengan senyum yang sama seperti biasa, namun kali ini ada sedikit kegembiraan yang terpancar dari wajahnya.
''selamat pagi, aluna,'' sapa xavier ketika ia membuka pintu apartemen.'' apa kamu sudah siap untuk pindah?''
aluna mengangguk, meskipun hatinya masih dipenuhi keraguan.'' Ya, tuan alexander. saya sudah siap.''
xavier membantu aluna membawa koper-koper ke mobil. setelah semua barang dimasukkan, mereka berdua masuk ke dalam mobil dan mulai perjalanan, aluna merasa canggung dan sedikit tegang namun xavier berusaha mencairkan suasana dengan obrolan ringan.
''aku yakin kamu akan merasa nyaman dirumahku,'' kata xavier dengan suara tenang. '' dan satu lagi jika kita sedang berdua jangan bicara terlalu formal denganku cukup panggil aku xavier.''
aluna hanya bisa tersenyum tipis,
'' baik tua,,,eh xavier maaf'' jawab aluna dengan perasaan gugup ia mencoba menenangkan pikirannya yang terus bergejolak,perjalanan itu terasa lebih lama dari biasanya, meskipun sebenarnya hanya memakan waktu beberapa puluh menit.setibanya dirumah xavier, aluna terkesima melihat betapa besar dan megahnya rumah tersebut. xavier mengantarnya ke kamar yang telah disiapkan untuknya, sebuah ruangan luas dengan pemandangan indah ke taman belakang.
'' ini kamar barumu,'' kata xavier dengan senyum hangat.'' kamar ini berada tepat disebelah kamarku, jadi kalau ada apa-apa,jangan khawatir panggil saja aku atau maid yang bertugas.''
aluna mengangguk, merasa sedikit lega mendengar kata-kata itu. xavier membuka pintu dan membiarkan aluna melangkah masuk terlebih dahulu. ruangan itu lebih besar dari yang dia bayangkan.
''wow'' gumam aluna kagum, matanya berkeliling memandangi ruangan itu, tempat tidur besar di sudut, meja belajar didekat jendela, dan lemari pakaian yang tampak antik berdiri megah.
'' aku harap kamu menyukainya,'' kata xavier. '' jika kau perlu bantuan, panggil saja bibi rose dia kepala maid disini.''
'' terima kasih, xavier ''. jawab aluna dengan senyum malu-malu
xavier melihat jam tangannya sesaat, wajah berubah serius.'' aluna, aku baru saja mendapat kabar bahwa ada rapat mendadak dikantor, sekali lagi jika kau perlu bantuan atau ingin berkeliling dimansion ini, jangan malu, minta bantuan kepada bibi rose dia yang akan menemanimu, aku pergi dulu.''
'' terima kasih, xavier,'' kata aluna tulus. setelah xavier pergi, aluna mulai membongkar barang-barangnya dan menatanya dikamar barunya.
****
Dikantor xavier, suasana tegang terasa saat rapat berlangsung. xavier duduk di ujung meja panjang, mendengarkan setiap laporan dari timnya dengan seksama. setelah hampir 2 jam, rapat akhirnya selesai. xavier menghela napas panjang, melepas jasnya dan meletakkanya dikursi kerjanya.
sambil menggosok pelipisnya yang mulai berdenyut, xavier membuka laptopnya. dengan beberapa kali klik layar leptopnya menampilkan tampilan dari kamera CCTV yang terpasang di kamar aluna. matanya menatap tajam layar itu, mengamati setiap gerakan yang dilakukan aluna dia ingin memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, tanpa ada halangan yang tidak terduga.
perasaan sangat senang memenuhi hatinya saat melihat aluna kembali berada dalam jangkauannya. rasa kepemilikannya terhadap aluna begitu besar, hingga ia berusaha dengan berbagai cara untuk memastikan aluna tidak bisa lari darinya. di dalam hatinya, aluna adalah miliknya dan dia tidak akan membiarkan siapapun mengambilnya darinya
'' ini baru dimulai, sayang...?'' bisik xavier pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. XAVIER | 21+
De Todo⚠️WARNING ⚠️ 🔞🔞🔞 kisah seorang laluna, gadis malang yang tiba-tiba terjebak dalam perangkap xavier, seorang mafia kejam dan psikopat. xavier, yang sangat terobsesi kepada laluna, menggunakan segala cara untuk menguasainya, mengubah hidup laluna m...