Chapter 13

709 3 0
                                        

Di pelabuhan, suasana tegang terlihat jelas. Pemeriksaan ketat dari pihak berwenang membuat anak buah Xavier bekerja keras untuk memastikan pengiriman senjata tetap berjalan sesuai rencana. Xavier tiba dengan cepat, melangkah keluar dari mobilnya dengan tatapan serius.

Xavier menghampiri anak buahnya. "Gimana situasinya sekarang?"

"Bos, mereka sudah mulai memeriksa beberapa kontainer. Kita harus cepat bertindak."

"Oke, aku akan bicara dengan petugas. Kalian siapkan rencana untuk mengelabui mereka. Pastikan semuanya berjalan lancar."

Xavier melangkah menuju petugas yang sedang melakukan pemeriksaan. Dengan tenang, dia menghampiri salah satu petugas yang tampak paling berpengaruh.

"Selamat malam, Pak. Ada masalah apa di sini?"

Petugas menoleh dan memandang Xavier."Selamat malam. Kami sedang melakukan pemeriksaan rutin. Ada laporan tentang kegiatan mencurigakan di area ini,"

Xavier tersenyum tipis."Saya mengerti,Mungkin kita bisa bicarakan ini dengan lebih jelas di kantor pelabuhan?"

Petugas menatap Xavier dengan curiga."Tentu saja, mari kita bicarakan lebih lanjut."

Sementara Xavier berbicara dengan petugas, anak buahnya sibuk menyusun rencana untuk mengelabui pemeriksaan.

Mereka memindahkan senjata-senjata itu ke kontainer lain yang sudah diatur sedemikian rupa agar terlihat seperti berisi barang-barang biasa.

"Oke, pastikan semua senjata dipindahkan ke kontainer ini. Kita akan tandai dengan kode khusus biar gak ada yang curiga."ucap salah satu anak buah Xavier yang ditugaskan mengintruksi kepada rekan-rekannya

"Siap, cepat lakukan sebelum mereka sampai sini."

Mereka bekerja dengan cepat dan efisien, memastikan setiap langkah dilakukan dengan hati-hati. Dalam waktu singkat, mereka berhasil memindahkan semua senjata ke kontainer yang aman dan mengamankannya dengan baik.

Sementara itu, di kantor pelabuhan, Xavier melanjutkan pembicaraan dengan petugas.

"Saya pastikan bahwa semua dokumen pengiriman kami sudah lengkap dan sesuai prosedur. Mungkin ada kesalahpahaman di sini."

"Kami hanya menjalankan tugas, Pak. Tapi jika Anda bisa menunjukkan dokumen yang diperlukan, kami bisa menyelesaikan ini lebih cepat."

"Tentu, dokumen-dokumen itu ada di kantor saya. Bisa kita periksa bersama?"

Petugas mengangguk."Baiklah, mari kita lihat."

Dengan membawa petugas ke kantornya, Xavier memastikan bahwa waktu yang diberikan cukup bagi anak buahnya untuk menyelesaikan tugas mereka. Setelah beberapa saat, Xavier dan petugas kembali ke pelabuhan dengan semua dokumen yang diperlukan.

"Dokumennya sudah sesuai, tapi kami tetap harus melakukan beberapa pemeriksaan tambahan."

"Tentu, silakan. Kami akan bekerja sama sepenuhnya."

Saat petugas melanjutkan pemeriksaan, anak buah Xavier berhasil mengelabui mereka dan memastikan senjata-senjata itu aman di dalam kontainer yang tidak mencurigakan.

Anak Buah Xavier menghela napas lega."Kita berhasil, Bos. Semua senjata udah aman."

Xavier tersenyum tipis."Bagus. Pastikan pengiriman berjalan lancar. Tidak boleh ada kegagalan sedikitpun."

"Baik bos"

Petugas akhirnya menyelesaikan pemeriksaan tanpa menemukan sesuatu yang mencurigakan. Xavier dan anak buahnya berhasil menjalankan rencana mereka dengan sukses, memastikan bahwa pengiriman senjata tetap berjalan sesuai jadwal.

"Terima kasih atas kerja samanya, Pak. Semoga tidak ada masalah lagi di kemudian hari."ucap xavier sambil menjabat tangan petugas.

"Sama-sama. Kami hanya menjalankan tugas. Semoga pengiriman Anda lancar."

Xavier kembali ke mobilnya, merasa lega bahwa semuanya berjalan sesuai rencana.

Xavier kembali ke mobilnya dan segera menelepon salah satu customer utama yang membeli berbagai senjata darinya. Dia perlu memastikan bahwa pelanggan tersebut mengetahui bahwa pengiriman akan segera tiba.

"Halo, ini Xavier. Aku ingin mengonfirmasi bahwa pengiriman senjata,akan segera dikirim dan akan tiba besok."

"Bagus, Xavier. Kami sudah menunggu lama. Pastikan semuanya dalam kondisi baik."ucap seseorang pelanggan Xavier.

"Tentu. Aku sudah memastikan semuanya dalam keadaan sempurna. Pengiriman akan berjalan lancar, tidak perlu khawatir."

"Baiklah. Kami akan siapkan pembayaran sesuai kesepakatan."

"Terima kasih atas kerjasamanya, Sampai jumpa besok."

Setelah menutup telepon, Xavier menghela napas lega. Salah satu tugas beratnya sudah hampir selesai. Dia mengendarai mobilnya kembali ke kantor, merasa sedikit lebih tenang meskipun masalah belum sepenuhnya berakhir.

**

Di sisi lain, Aluna masih berada di rumah sakit, menjaga Yura dengan penuh kasih sayang. Dia berharap Xavier segera kembali dan memberikan kabar baik. Meski hubungan mereka masih belum jelas, Aluna merasa ada ikatan kuat yang membuatnya percaya pada Xavier.

"Kenapa dia tidak menghubungi ku..pekerjaan apa yang dia lakukan?apakah sesibuk itu."batinya.

Aluna memandang handphone nya, tidak ada kabar sama sekali dari pria itu,tidak seperti biasanya.ia merasa sedikit khawatir.

Xavier tiba di kantornya dan segera memanggil beberapa anak buahnya untuk memberikan instruksi terakhir mengenai pengiriman senjata esok hari.

"Dengar, besok pengiriman harus berjalan mulus. Pastikan semua persiapan sudah lengkap dan tidak ada kesalahan."ucap xavier Penuh penekanan,ia tidak mau ada kendala sedikit pun.

"Siap, Bos. Semua sudah kami siapkan."

"Bagus. Aku tidak mau ada masalah lagi. Pastikan pengiriman tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik."

"Pasti, Bos. Kami akan pastikan semuanya sesuai rencana."

"Bagus,kalian bisa kembali ke tugas masing-masing. Pastikan pengawasan ketat hingga pengiriman selesai."

Setelah memberi instruksi, Xavier kembali ke ruangannya dan duduk di kursinya. Pikiran tentang Aluna kembali menghampiri. Dia merasa perlu memastikan mereka aman dan tidak khawatir tentang apa yang sedang dia lakukan.

"Aku akan segera kembali, Aluna..tunggu aku."ucap xavier dalam hati sambil mengusap foto gadis cantik yang ada dimejanya ia begitu merindukannya.

MR. XAVIER | 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang