PROLOG

574 100 38
                                    

Hai guys, thanks yang udah mampir. Dan kenalin, gue Bom-bom yang akan membawa kalian untuk menyelam dalam cerita Rakai, Bala Dewa, Pati Yudha, Puan dan juga Pitaloka.

Yups! Pasti udah kenal dong nama-nama agung di atas. Mau tau apa alasan aku pakai nama-nama agung itu untuk karakter fiksi ku?

Yuk baca dan tetap ikuti terus cerita ini ya!


•••••

Demikian, seperti namanya, Purbakala Gang yang diketuai oleh Rakai Pikatan yang lahir di Lamno, Aceh Jaya itu terbentuk. Sebuah kelompok remaja yang pertama kali ada di sekolah menengah atas yang kaku bak academia bangsawan, padahal zaman yang kaku penuh intrik dan politik ala kerajaan itu sudah jauh tertinggal di belakang.

Sebuah kelompok yang terbentuk dari lima orang, yang terdiri dari anak-anak nakal putra-putri dari sang arkeolog terkenal di Indonesia, anak-anak yang lahir dari sperma dan rahim pecinta sejarah dan terobsesi akan sejarah-sejarah masa silam. Rakai Pikatan, putra dari seorang pria yang asalnya dari kadipaten Japan, yakni Mojokerto.

Arok Omar Juanda, nama pria yang menjadi Ayah dari seorang putra yang namanya tercantum gemilang di sekolah kaku itu. Seorang ketua yang visualnya seperti orang-orang premium Indonesia, kulit sawo matang, rambut sehitam malam yang kelabu, matanya coklat pekat dengan alis menukik tajam serta, bulunya yang sayu tapi juga lentik di saat yang bersamaan.

Semua orang bertanya-tanya, atau bahkan Rakai sendiri pun demikian, kenapa namanya Rakai Pikatan sedangkan dia sendiri lahir di Aceh.

Arok, semasa muda pria itu memberontak dari keluarganya dan lari ke Aceh di penghujung pulau Indonesia. Di sana, dia bertemu dengan seorang gadis yang bernasab sama sepertinya, yakni keturunan darah biru dari raja-raja terdahulu.

Cut Jeumpa Aliyah, nama gadis yang menjadi ibunda dari Rakai, namun sayangnya, Jeumpa lebih dulu menghadap pada yang maha kuasa saat melahirkan putri yang Arok tunggu-tunggu selama ini.

Azzura Putri Sedah, nama yang istrinya sematkan pada putri mereka, adik Rakai yang tiga tahun berada di bawahnya.

Anggota Purbakala lainnya, yang di kenal pendiam di sekolah itu dengan namanya yang berada di peringkat pertama juara umum di sekolah menengah atas yang kaku itu bernama Bala Putra Dewa, si pria dari kelompok ilmu alam yang menjadi perwakilan sekolah saat Olimpiade sains internasional marak di adakan di berbagai tempat di Indonesia kala itu.

Pria yang mempunyai status yang tinggi itu lahir dari keturunan suku Jawa dan Sunda dengan ibunya yang bernama Nari Ratih, seorang putri sinden Jawa dan Ayahnya yang juga seorang aktor terkenal di masanya, namun keluar dari dunia hiburan dan memasuki dunia arkeologi yang penuh dengan misteri, Mahsib Putra Laksma, nama pria yang menjadi Ayahnya.

Dewa, dalam setiap aktivitas rutin yang di adakan di sekolah itu, namanya selalu tersebut dan tercantum di mana-mana, baik itu MC, majalah dinding yang selalalu di intip oleh para pelajar di sekolahnya atau akun lambe turah yang namanya di cantumkan sebagai pria yang wajib di incar setelah Malapati Halayudha.

Pati Yudha, siapa yang menyangka bahwa pria pemilik mata kelabu yang meneduhkan itu ternyata tak ubahnya bagai seorang bajingan yang mengincar para wanita untuk ia permainkan di kala pria itu bosan.

PURBAKALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang