Assalamualaikum guys
Lanjut lagi yukk baca ceritanyaSemoga kalian suka
Jangan lupa follow vote dan komenn sebelum baca yaaa
Selamat membaca
###
____________________________________________
Sedari tadi ning fira hanya mondar mandir di kamar Gus mannaf, ia merasa bosan karna berada di rumah sendirian sedangkan yang lain sedang berjamaah di masjid pesantren.
"bosen banget ga ada temennya" ucap Ning Fira berbicara sendiri, baru selesai berbicara seperti itu tiba-tiba...
"assalamualaikum Ning"
"eh wa'alaikumsalam, kok udh pulang Gus?"
"iyaa tadi selesai jamaah saya langsung ke supermarket beli ini" ucap Gus mannaf sambil memberikan tas belanjanya pada ning Fira.
"apa ini?"
"pembalut kamu ning, saya beliin cemilan sama es cream juga tuh"
"Gus ga malu beli pembalut?"
"ngapain malu, saya udh biasa beliin pembalut nya marwa ning, oh yaa itu satu punya marwa tadi marwa nitip pembalut juga"
"ohh yasudah makasih ya Gus"
"sama sama" ucap Gus Atha sambil mengelus pelas kepala ning Fira yg masih berbalut hijab.
"malam ini kita disini dulu ya, besok baru kita beresin semuanya di rumah kita"
"iya Gus, aku makan es cream nya ya Gus?!"
"makan gih keburu cair"
"Gus mau??"
"engga, makan kamu aja ning"
"bosen banget dari tadi ga ada temennya, mau masak ternyata umma udah masak, untung Gus dateng jadi ada temennya deh"
"saya tau ning sendirian disini makanya saya pulang"
"hmm makasih Gus"
"Ning, mulai sekarang ubah panggilan kita ya, jangan Gus atau Ning lagi"
"terus mau manggil apa?" Ucap Ning Fira sambil memakan es cream nya.
"terserah yg penting jangan Gus/Ning, kita kan suami istri"
"yaudah saya manggil mas aja, bolehh?"
"boleh sayang"
Blusshh
seketika pipi ning Fira memerah Karna salting. "pipinya kenapa merah hmm?" Canda Gus mannaf.
"eh e-enggak kok ihhh"
"Hahahahah" tawa Gus mannaf pecah melihat tingkah Ning Fira.
"Ihhh Gus jangan di ketawain"
"Mas, sayang bukan Gus" koreksi gus mannaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayuan Takdir Syabani
Romancetentang seorang cucu dari kyai Zaki dan putra dari gus Atha dengan kisah cintanya yang tidak sesuai dengan ekspektasi dan harapan dirinya. cinta yang ia damba justru membuat hatinya terluka. Kesabaran dan ketabahan hati Gus mannaf, menandakan bahwa...