syabani #2

1.1K 47 0
                                    

Assalamualaikum guys 🙏🏻

Gimana kabar kalian semua
Semoga sehat selalu yaa

Masih semangat gak nih buat baca cerita Gus Mannaf

Semoga kalian sukaa yaa sama cerita nya

Jangan lupa follow vote dan komen sebelum baca yaa

Happy reading
.
.
.
"Cinta itu anugrah. Maka libatkan Allah dalam mencintai seseorang, Karna sebaik baiknya kita mencintai adalah dengan mendoakan"

~Syabani ~

____________________________________________

03.00

Gus Mannaf terbangun dari tidurnya. Ya, Gus Mannaf memang sudah terbiasa bangun malam untuk melakukan tahajjud. Tidak ada malam tanpa tahajud untuk Gus Mannaf. Setelah membersihkan diri, Gus Mannaf pun langsung menunaikan solatnya.

Setelah menyelesaikan solatnya, Gus Mannaf menengadahkan kedua tangannya dan berdoa. "Ya Allah, yang maha mengetahui segala isi hati hambanya. Engkau yang lebih tau tentang hambamu ini. Ya Allah, aku merasakan hal yang tak biasa dalam hatiku dan aku tidak tau apa yang terjadi dalam diriku. Ya Allah, engkau yang maha cinta, engkau yang menganugerahkan cinta pada hambamu. Aku memohon labuhkan hatiku pada orang yang tepat dan dia adalah jodoh dunia akhiratku. Aku hanya tidak ingin mencintai seseorang yang bukan di takdirkan untukku. Ya Allah, aku memohon petunjuk mu atas semua keraguan yang ada dalam hatiku." Gus Mannaf pun menyelesaikan do'a nya. Dan beralih membaca mushaf nya.

7.30

Faza dan marwa sedang menyiapkan sarapan pagi mereka di dapur. Ya, memang sudah menjadi kebiasaan mereka, setelah solat subuh Faza dan marwa langsung terjun ke dapur.

"Umma, adek, lagi masak apa nih?" sapa Gus Mannaf

"Lagi masak kesukaan kamu sama abba, ayam kecap sama udang crispy" jawab Faza.

"Boleh Mannaf bantu umma" ucap Gus Mannaf menawarkan diri.

"Emang Abang bisa masak?" Tanya marwa.

"Bisa lah, apa yang abang ga bisa coba" ucap Gus Mannaf bangga.

"Heeleeehh" ucap marwa mengejek.

"Ini naf, kamu tepungin udang nya" titah Faza

"Iya umma" jawab Gus Mannaf.

Gus Mannaf pun melakukan apa yang umma nya suruh tadi, sedangkan marwa sedang membuat ayam kecap dan Faza membuat sayur sop, mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing masing. Lain hal dengan Gus Atha, Gus Atha masih sibuk dengan urusan pekerjaan nya.

Tak berselang lama, kegiatan memasak mereka telah selesai. "Mannaf, marwa kalian siapin semuanya di meja makan ya, umma mau panggil abba dulu" titah Faza.

"Baik umma" jawab mereka bersamaan.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka. Gus Atha dan Gus Mannaf berpamitan untuk mengajar di pesantren dan memang sudah menjadi kegiatan mereka setiap hari seperti ini.

Rayuan Takdir SyabaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang