syabani #14

552 33 0
                                    

Assalamualaikum guys

Lanjutt baca lagi yukkk

Semoga kalian sukaa

Jangan lupa follow vote dan komenn sebelum baca yaaa

Selamat membaca

###

"Mudah bagi Allah membolak balikkan hatimu semudah membolak balikkan telapak tangan kita"

____________________________________________

Tidak ada percakapan lagi di antara Gus mannaf dan Ning Fira setelah mereka mengobrol berdua sampai mereka kembali ke pesantren Al Falah kediaman Gus faqih dan Ning Adiba. sepertinya Gus mannaf benar-benar marah pada Ning Fira, bukan hanya itu tepatnya Gus mannaf kecewa pada istrinya.

"Gus, di panggil Abi di teras belakang" ucap Ning Fira menyampaikan amanah abinya.

Gus mannaf langsung pergi begitu saja tanpa berniat menjawab ucapan istrinya.

"ada apa bi?" Tanya Gus mannaf.

"duduk dulu nak, Abi mau bicara sama kamu"

Gus mannaf mengikuti perkataan mertuanya. "bicara apa bi? Sepertinya serius sekali" ucap Gus mannaf.

"gimana rumah tangga kamu sana Fira nak?"

"alhamdulilah sejauh ini baik baik saja Abi" ucap Gus mannaf terpaksa berbohong pada mertuanya.

"alhamdulilah Abi ikut bahagia dengernya. Maaf sebelumnya nak, bukannya Abi tidak mau tinggal bersama kalian lagi, tapi alangkah sebaiknya kamu tinggal berdua dengan istrimu nak, apa kamu sudah ada rencana membawa anak Abi ke rumahmu?"

"sebenarnya mannaf pengen banget bawa Ning Fira ke rumah mannaf bi, apalagi mannaf kan ngajar di Al Karim, kerjaan mannaf juga lebih banyak disana bi, mannaf belum bicara sama ning fira soal ini bi, takutnya Ning fira kurang nyaman jika tinggal di pesantren al karim."

"Coba bicarakan dulu sama Fira nak, Abi yakin dia mau, apalagi kamu suaminya memang sudah seharusnya seorang istri ikut suami, Abi juga kasian liat kamu bolak balik ke Al Karim apalagi jaraknya yang lumayan jauh, bicarakan dulu sama Fira ya nak"

"iya Abi, mannaf coba bicara soal ini sama Ning Fira"

"yasudah Abi ke dalem dulu ya"

"iyaa bi"

Gus mannaf pun kembali ke kamarnya, lebih tepatnya kamar Ning Fira. terlihat Ning Fira sedang berdiri di depan jendela kamarnya sambil melihat kegiatan santri putri di sana.

Gus mannaf pun menghampiri ning Fira dengan berdiri di sampingnya, "ekhemm" Gus mannaf berdehem.

"eh Gus"

"hmm"

"Gus maafin saya soal..."

"tidak perlu minta maaf, saya yang salah sudah berani sekali menikahi seseorang yang sama sekali tidak mencintai saya" ucap Gus mannaf dengan pandangan kedepan.

Rayuan Takdir SyabaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang