syabani #12

504 35 1
                                    

Assalamualaikum guys

Lanjut lagi yukkk baca ceritanya

Semoga kalian suka sama cerita rts yaa

Selamat membaca

###

"Di dunia ini tidak ada yg benar benar milikmu bahkan udara yg kau hirup setiap hari, setiap menit, setiap detik akan kembali di hembuskan maka dari itu hal yg tidak akan dibawa mati jangan kau kejar mati matian"

____________________________________________

pesantren Al Karim

Sesampainya di pesantren Al Karim, Ning Fira tak langsung turun dari mobil yang ia tumpangi, ia sibuk memandangi sekitar halaman yang tengah ramai para santri.

"ayo turun ning" titah Gus mannaf.

"eh i-iya Gus" jawab Ning Fira gugup.

Hendak Ning Fira membuka pintu mobil, Gus mannaf menahan pergerakan tangan Ning Fira, seketika Ning Fira kaget, "eh" ucap spontan Ning Fira.

"Biar saya yang buka pintunya" ucap Gus mannaf lalu beranjak keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk Ning Fira istrinya.

"silahkan Ning"

"Terimakasih"

merekapun melangkah menuju ndalem Gus atha dan Ning Faza. "Assalamualaikum" ucap salam Gus mannaf dan Ning Fira.

"wa'alaikumsalam MasyaAllah ada putri umma" ucap Ning Faza antusias ketika melihat putra dan menantunya datang.

Ning Fira dan gus mannaf pun menyalami Ning Faza bergantian. "gimana kabarnya umma?" Tanya Ning Fira.

"Alhamdulilah umma baik baik aja nak"

"abba sama adek mana umma?" Tanya Gus mannaf.

"abba ngajar, kalo adekmu tadi pamitnya ke ndalem Jiddah nak, oh ya kalian udah makan?"

"Sudah umma" jawab Gus mannaf.

"Alhamdulilah, yasudah ajak istrimu ke kamar nak biar istirahat"

"Fira di sini aja umma, temenin umma atau kalo umma ada pekerjaan Fira bantu ya umma" ucap Ning Fira antusias

"Jangan nak, nanti kamu kecapean"

"gapapa umma, lagian Fira ga terlalu cape kok"

"yasudah nanti kita jalan-jalan kelilingi pesantren biar kamu tau suasana disini siapa tau nanti betah" ucap Ning Faza pada menantunya.

"iya umma"

"oh ya umma mannaf ngajar dulu ya" ucap Gus mannaf.

"Iya nak, oh ya kalo ketemu marwa bilang kalo ada kakak ipar nya disini" ucap Ning Faza.

"iya umma nanti mannaf bilang ke dek marwa" ucap Gus mannaf meng-iyakan ucapan umma nya, lalu tatapan Gus mannaf beralih pada Ning Fira. "Ning, saya ngajar dulu kalo mau kemana mana bilang dulu chat atau telfon saya, kalo butuh apa apa bilang sama umma saja atau ke saya juga boleh" ucap Gus mannaf.

Rayuan Takdir SyabaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang