13

21 8 0
                                    

...

"ka-kalian dengar?"
ragu yuna, si perawat yang dibawa arjuna tadi malam

"suara nya ga asing.."
ucapan fika membuat mereka terdiam hingga kemudian mata aluna melebar

"kaila" tanpa pikir panjang ke 3 gadis sma yang mengetahui itu suara temannya langsung berlari keluar pintu

"tunggu! kalian gila?"
kasa mencoba menahan tangan fika

"temen kita pasti kenapa napa, dan lo berharap kami diem aja? minggir" gadis itu membuang kasar tangan dingin yang menahan bahunya

diluar ke 3 gadis itu membabi buta membunuh apapun yang menghalangi.

melihat ke 3 gadis itu terpojok karna kalah jumlah 4 pria dewasa yak tak tega itu pun ikut keluar dan membantu

"kalian ber 3 ikuti kami dari belakang, daisy kamu siaga dan fokus pada evan dan yuna, fokus kami pasti akan sedikit teralihkan karna makhluk menjijikan itu" jelas dipta mendapat anggukan dari naura

dor! dor! dor!
sahutan tembakan itu membuat evan menangis, naura dan yuna yang mencoba menenangkan membuat fokus naura terbagi

karna naura yang lalai dan yang lain juga sibuk bertarung, leher putih yuna hampir saja tergigit oleh si makhluk menjijikan

grhha
erangan itu membuat yuna berteriak

jika saja aluna telat, gigi zombie yang kini berada 1 centi dari leher yuna pasti sudah tertancap sempurna

"erin tangan kamu"

"gue gapapa, bangun" aluna menyuruh 2 wanita berbeda umur itu untuk bangun dari duduk mereka di pasir

"kemari evan" kemudia gadis itu menggedong pri kecil yang terus saja mengeluarkan air dari matanya

tak lama pintu di dekat sana terbuka, dan mereka semua langsung masuk

bam!

pintu tertutup kencang.

"lo semua gila ya? lo pikir bisa ngelawan zombie sebanyak itu?" ya itu kaila.

"kalau bukan karna kamu berteriak dan membuat ke 3, gadis bodoh ini berlari keluar pasti kami juga tidak akan melawan makhluk itu" kasa berjalan mendekat

"h-hiks kakak" tangisan itu membuat perhatian kasa teralihkan "aya" gadis itu langsung berlari memeluk kasa

radengga yang melihat itu langsung menatap ke arah aluna yang masih menggendong evan

aluna yang sadar jika dirinya ditatap, hanya menggeleng pelan, dan itu langsung membuat si pria mengerti

"pak" panggilan radengga membuat semua yang berada diruangan menatapnya.

kasa menaikan satu alisnya

"bagaimana dengan aluna?" tanya nya tiba tiba membuat mereka bingung, ya kecuali kasa, abima, arjuna dan erlangga

dan seven girls? mereka sudah panik tak karuan

"saya sudah putus, dia memutuskan saya tanpa memberi penjelasan apa pun"

"mintalah"

"saya diblok"

akhirnya radengga mengerti situasinya "bagaimana jika saya yang minta" tawarnya tersenyum sangat tipis.

kasa menaikan alisnya

"hei"

"aluna"
ucapan radengga membuat jantung aluna berderu kencang "kenapa?"
lanjut pria itu

hening.
aluna membuang wajah nya tak ingin terpanggil dengan ucapan radengga

"baiklah pak, saya sudah mengerti"

who's survive?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang