19

14 7 0
                                    

typo bertebaran, happy reading!!

-

"dia masih belum sadar? kok bisa" tanya naura yang baru memasuki kamar... aluna?

kamar itu sama persis seperti kamar aluna dirumah nya, mulai dari kasur, lemari, cat tembok, dan printilan printilan kecil seperti jam weker, lampu tidur, bahkan lukisan yang tertempel dikamar asli aluna berada disitu juga

"wow..? ini gue tadi masuk pintu doraemon kah sampe bisa masuk kamar luna?" kaget fika, sebab kamar itu benar benar seperti kamar aluna yang asli

mereka baru saja melihat kamar ini, sebab dari tadi sore hanya regan, kaila dan yora yang berada di dalam kamar itu

kamar itu dikunci dan yang lain tak boleh masuk, jadi mereka membersihkan diri dan membiasakan diri dirumah besar itu

"regan tadi ngambil makan dibawah, gue kira buat luna ternyata buat lo berdua" hanna juga berada di kumpulan para remaja itu

"regan mana?" ternyata ke 3 pria berbeda umur itu juga ada disana

kaila dan yora menggeleng "abis nganter makanan buat kami dia langsung pergi ke kamar sebelah, tadi sempet berisik sih dikamar sebelah tapi gue ga tau apa"

"gimana luna bisa ga sadarin diri sampe sekarang? harusnya dia sudah sadar kan?" untung saja kamar itu memakai ac, namun sudah ber ac begitu masih terasa pengap karna para orang tua juga ikut memasuki kamar

entah karna aluna yang memang sudah mau sadar atau karna aluna pengap dan susah bernafas, gadis itu tersadar "anjir obat gue"

ucapnya setelah dengan cepat mencoba bangun dari kasur "lah rumah gue, mama papa mana? anjir mimpi doang? hah? lah?" bingung gadis itu melihat sekitar

"lun? kebakaran ya lun?" iseng fayra membuat gadis itu kembali ingin bangun dari kasurnya

"heh, ada aja tingkah lo ya ra" yora memukul pelan bahu fayra

"kasian anjir aluna baru sadar dari tidur panjang nya udah digituin sama lo" ucap damian merangkul orang disamping nya

"ah anjing" sontak pria itu

"damian.. mama ga pernah ngajarin kamu gitu loh ya.." prof eliza memendeli satu satunya anak nya yang tersisa...

"hehe gue duluan gan, laper blum makan" pria itu mundur perlahan dan keliar dari kamar itu

diikuti kekehan yang lain, regan pun mendekat ke arah aluna "nyusahin amat lo jelek" pria itu menaruh kasar tas putih aluna di kaki gadis itu yang tertutupi selimut

"pala gue puyeng, ini.. kamar gue..?" tanya nya kembali memperhatikan sekitar

"karna lagi ngumpul semua, ayo jelaskan sayang, jadi alasan kamu selama ini ngintilin aluna apa" reflek gadis yang namanya disebut langsung menoleh cepat

"ngintilin..? lo stalker ya?" fayra langsung mengeluarkan argumen nya

"atau... lo terobsesi sama aluna ya? masa sampe isi kamar nya lo tau" naura menaik turun kan alisnya

"aluna mirip adek gue yang hilang, jadi gue ngintilin dia selama ini karna gue udah nganggep dia adek gue sendiri" singkat pria itu menolak paksa beberapa orang keluar dari kamar itu

kali ini yang berada didalam kamar hanya prof eli, yuna, kaila, hanna dan yora

"alunaa... tantee mau nanya serius" ucap prof eliza memulai obrolan

"prof aja prof, ga enak kalo tante, luna ngga biasa" canggung gadis itu

"obat ini kamu dapet dari mana?" tanya prof eli lembut

who's survive?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang