14

20 9 0
                                    

gue"

"gak!"

"lo ga diizinin ikut paboss" abima mendekat dan bergelantungan ditangan arjuna

"ck"

"kalian cewe semua, yakin bisa hidup" perkataan aya memancing emosi fika, namun gadis itu masih bisa menahannya

"mereka ga cewe semua" tiba tiba suara seorang pria terdengar dari belakang sana

pria taman menggukan baju polos hitam dan jaket kulit berdiri dari kardus kardus yang berada dipojok ruangan "lo.."

"oh hai yora" sapa pria itu melihat orang yang dikenalinya

"lo kenal dia?" tanya hanna menyenggol bahu yor

"dia temen damian" yora menghampiri pria itu "dimana cowo gue" lanjutnya

"gue kepisah sama dia, btw yor lo masih ada hutang janji sama gue soal sicantik" pria itu melirik sekilas ke arah belakang yora

"ah elah tai lo gan" yora berbalik " dia regan"

"jadi lo bakal ikut ni 9 cewe?" regan hanya mengangguk

"aluna..
kasa memanggil gadis itu lembut.

"maaf" ucapnya lagi

"selalu, selalu di maafkan kasa"
kasa tersenyum mendengar itu

"dimaafkan bukan berarti kembali dicintai" perkataan sadipta membuat senyum itu menghilang dengan cepat

bersamaan abima dan yora tertawa karna wajah kasa "heh anjing, lo bedua bisa bisa nya ketawa lagi begini" fayra membuang nafas kasar

"kita ber10 bakal keluar dan kekanan"

"tujuan kita kemana?"
bingung regan

"ibu kota"

"tunggu, kalian yakin?" sadipta kembali mempertanyakan hal yang sama

"iya" singkat hanna membuat sadipta memejamkan matanya dalm dalam

"kita ber 11"

"ok"

"dipta"panggilan radengga membuat sadipta menoleh, saat menatap mata pria itu, sadipta langsung mengerti dan mengangguk

"kita berangkat sekarang?"

"iya"

...

"ini serius kita ber 12"
fayra terus saja bertanya smbil menghitung kembali orang orang yang berbaris didepan dan belakangnya

"iya fayra" gema yang berada di belakang gadis itu masih tetap menanggapi pertanyaan dan ocehan nya

"udahlah fay, gue cape dengernya. kita udah ngabisin waktu hampir 2 jam dijalan dan selama perjalan lo nanya hal yang sama" hanna yang berada di barisan paling depan pun menyauti

"ya abis ga ekspek bakal serame ini" gadis itu menggaruk kepala nya yang tak gatal

"gelap, gilva takut"

"sabar ya gilva, abis ini uda terang kok" karna menyadari tak ada yang membawa senter, kaila mencoba menenangkan gadis kecil itu

"di-dingin"
gumam an itu ternyata dapat didengar beberapa orang

terdapat 3 orang yang memakai baju berlapis disana, aluna, kaila dan regan

saat kaila dan aluna bersamaan ingin membuka sweternya tiba tiba
"eh lo yang pake sweter biru"

"gue?" kaila menunjuk dirinya sendiri

"iya lo, jangan dilepas sweter nya, nanti lo sakit" ucapan regan membuat mereka yang berjalan langsung berhenti dan menatap kaget ke arah pria itu

who's survive?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang