32

5 3 0
                                    

typo bertebaran, happy reading!!

-

mini games itu telah usai tanpa pemenang, dimana si pemegang bendera tertembak oleh prajurit dilapangan, tim aluna lah yang berhasil membawa bendera itu ke lapangan, sialnya lala si pembawa bendera malah terkena tembakan dari salah satu prajurit yang berjaga

"its okei, ga ada yang menang dan yang kalah, kalian semua udah berusaha jadi yang terbaik"

"kak luna kecewa ga sama lala?" aluna yang mendengar itu langsung memeluk gadis manis berkepang dua

"kakak bangga sama kalian, kita bisa bawa bendera nya sampe lapangan udah keren banget, tapi siapa sangka ada prajurit yang jaga disitu

don't cry lala manis, nanti kakak ajarin cara pake cutter yaa sebagai imbalan kalian udah mencoba jadi yang terbaik" ucap aluna mencoba menenangkan

gadis itu masih saja menangis sesenggukan "tapi kan lala udah berhasil dapetin bendera nya, tapi malah gabisa naro bendera nya ditiang lapangan"

"itu bukan masalah besar lala, kakak bangga sama kalian, terimakasih ya sudah berusaha sehebat itu"

...

clek

"aluna"
baru saja gadis itu membuka pintu kamar nya, namun regan sudah berada dibelakang gadis itu

"apa? gue ngantuk gan"
regan menggeleng pelan lalu menyodorkan amplop coklat

"good luck" singkat pria itu sebelum berbalik badan dan pergi

aluna hanya diam mematung seolah olah ia tau apa isi dari amplop itu

"lun? lo udah buka pintu ga masuk masuk, ngapain?" tanya yora yang muncul di ambang pintu

setelah aluna berbalik dan yora melirik kearah amplop itu, mata yora langsung melebar

yora dengan cepan menarik tangan aluna masuk dan mengunci pintu

"papi ngasih misi" ucap yora, yang lain langsung berkumpul di sofa dengan terburu buru

"please.. jangan sekarang"

fika melirik ke arah kaila "pesimis banget, bisa aja itu surat cinta dari regan anjir bukan misi dari papi"

"lah iya, tadi gue denger regan manggil lo lun, bisa aja itu buat lo kan bukan misi dari papi?"

"dia ga bilang apa apa, cuma ngasih terus pergi" ucap aluna mulai membuka tali pengait amplop itu

setelah aluna mengeluarkan selembar kertas dari sana dan para gadis itu membaca nya, mereka mematunng ditempat

"anjing.."

hanna mengurut batang hidung nya "ini bahkan lebih buruk dari misi papi"

"gue pikir ini bakal surat cinta dari regan atau misi dari papi tapi ternyata...

"misi yang aurellia dapet itu bunuh lo, nau?" potong fika menatap naura dalam

naura hanya diam tak berkutik "g-gue ga percaya ini, mana mungkin ada misi ngebunuh temen sendiri?"

"bukan misi nya yang nyuruh dia, tapi, dia yang ngasih misi untuk diri sendiri"

"kertas ini buktinya nau, sam nyuruh dia jauhin kita ber 7 dan pilihan dia adalah misahin dan bunuh lo?" bela fayra menunjuk kertas berisi pernyataan dari sam langsung

"kertas ini buktinya nau, sam nyuruh dia jauhin kita ber 7 dan pilihan dia adalah misahin dan bunuh lo?" bela fayra menunjuk kertas berisi pernyataan dari sam langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

who's survive?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang