17

15 8 0
                                    

typo bertebaran, happy reading!!

-

"maksud gue...

papa gue pernah donorin darah nya buat papi lo, dan lo tau? ini bukan pertama kalinya kiamat ini terjadi, jauh sebelum kita semua lahir, kakek gue pernah dijadiin bahan eksperimen sama ilmuan tapi gagal

dan itu ngebikin kakek gue jadi kaya orang gila mabuk sendiri, suka ngelukain orang disekitar

beruntungnya, karna awal mula nya berawal dari kakek gue, kakek gue jadi kebal karna cairan awal tadi kaya minyak sama air, ga bercampur sama darah kakek gue

hanna, semua keluarga lawrance kebal, papi.. papi masi hidup na, jangan hancurin hidup lo karna itu, gue ga bakal pernah ninggalin lo, ninggalin kalian

itu mustahil, hanna sahara everest."

penjelasan aluna membuat gadis didepan nya menangis, ia langsung memeluk aluna

"lo anjing na" gadis itu tertawa, namun setetes air tetap jatuh dari kelopak matanya

"kenapa harus digigit dulu baru lo jelasin kalo ternyata papi masi hidup anjing"

"ini bukan pertama kalinya gue kena gigit, na" aluna menunjukan telapak tanganya

"ini bekas gigitan zombie waktu gue mau nolong yuna, karna gue gamau kalian tau jadi gue tambahin lukanya pake pisau biar ga terlalu keliatan" hanna semakin dibuat kesal oleh gadis itu

bisa bisa nya info sepenting itu dia tak katakan pada yang lain?

beruntung gadis itu kebal! jika tidak pasti saat masuk diruangan sudah berubah

"jadi ini alasan saya sampai sekarang masih tak berubah?" suara radengga membuat mereka menoleh

"lo?..

"waktu di rumah itu, didapur, saya diserang satu zombie secara tiba tiba

tangan saya terkena gigitannya" pria itu menggulung lengan bajunya "makanya saat malam saya mengatakan semua itu pada kaila, kamu mendengarnya kan, luna?"

aluna terkekeh "dasar anak smp baru puber" ejek nya tak habis fikir dengan kejadian yang dilihatnya

"keluarga lawrance, kamu dari keluarga lawrace ya, aluna? saya berhutang budi pada keluarga mu, terimakasih."

"drama, kapan mau naik lagi, lift udah bisa dipake" ketus regan

apasih pria ini? dasar gila! batin ke 2 gadis itu

"yee, sirik aje lo reganj"
gilva tertawa kecil mendengar ucapan hanna

akhirnya bahu aluna yang berdarah tak diperban ataupun diobati terlebih dulu karna mereka tak mempunyai kotak p3k

regan dengan SEDIKIT paksaan dari radengga dengan sangat senang hati memberi jaket kulitnya itu

"awas aja sampe jaket gue ketempelan bau darah lo" cibir nya tak suka

"eh anjing lo bisa bisanya ye" hanna yang kesal memasang kuda kuda mengangkat tongkat besi nya itu

"y" singkat reganj

...

ting

kini mereka sudah tiba di lantai 17, aluna melarang untuk naik lift sampai ke lantai 18 karna hati nya mengatakan itu bukanlah hal yang bagus

"shh, jangan berisik" larang radengga

perjalan menuju tangga untuk naik ke lantai 18 benar benar sangat mencekamkan

ada satu saat mereka harus melawan, dan ada saat juga mereka harus mengendap endap dibelakang para makhluk itu

"huaaa anjingg gue ga kuat haruss larii lagii" lagi, ini sudah ke 2884 kalinya aluna mengatakan itu

who's survive?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang