bab2

7.8K 539 5
                                    

ini udah aku revisi , tolong vote dan komen tentang cerita ini!!!.

PERINGATAN!!! jagan ada plagiat di cerita ini, meski gak bagus tapi dari otak yang diperas untuk berpikir, dan jagan buat risih  yang menganggu ketenangan.

vote &komen!!!
Matahari bersinar cerah, masuk kesela² dinding kayu, hingga mengenai wajah seseorang hingga membuat ia terbangun dari tidurnya.

ugh..

'dimana?' Galvin dibuat linglung, dia mulai berpikir sejenak. kepala nya pusing hingga ia ingat hal kemarin, dimana ia terjatuh dari atas pohon, ular, hingga ranting lapuk yang tak mampu menahan berat badanya.

ingatan² itu mulai bermunculan hingga ia ingat segalanya.melihat sekeliling, ia merasa asing akan tempat ini. Dinding anyaman yang terbuat dari bambu mulai lapuk serta terdapat lubang-luabang  serta celah-celah dari dinding kayu tersebut, atap yang terbuat dari daun rumbia, serta lantai tanah dan satu lemari kayu yang sudah lapuk dan dimakan rayap akibat dimakan usia, tempat tidur yang ia gunakan ini terbuag dari bambu hingga tubuhnya sangat terasa sangat sakit, ditambah kepalanya pusing dan  selimut yang terlihat lusuh menempel ditubuhnya.

galvin mulai duduk melihat tangan yang begitu lentik, bahkan badanya serasa kecil, padahal ia memiliki badan yang sedikit berisi, tidak seperti sekarang. ugh bahkan ia merasa lapar, ntah sudah berapa lama ia tak sadar dari tidurnya.

galvin mulai bangkit  berjalan hingga sampai ke pintu saat membukanya ia dikejutkan dengan seorang balita yang memandangnya dengan tatapan bebinar.

"mama"

'ha? mama, siapa maksud bayi ini dengan mama' galvin melihat sekelilingnya ia tak menemukan seorang wanita disini, lalu melihat balita itu lagi.

"mama" tunjuk si bayi kearahnya.

"aku" tunujuk galvin" mama" balita itu mengangguk demgan tatapan berbinarnya.

"mama"

agak syok mendengar pengakuan sikecil yang menyebut ia mama." hei sayang aku bukan mamu"

"mama" kata balita itu. menghela nafas galvin mengendong sang balita dan membawanya ke dalam kamar yang tadi ia tempati.

"mama, cucu" balita itu menepuk² dadanya berulang kali sambil mengatakan cucu. galvin awalnya bingung. ia tak mau menuruti balita ini, hei tak akan!!! ia seorang pria bukan  wanita.

tapi itu tadi, melihat bayi ini mulai menanggis ia jadi tak tega, hingga  menganggkat bajunya. memperlihatkan puting merah mudanya yang cukup berisi.

Sang balita mulai menyesapi puting kemerah muda galvin, hingga galvin sendiri yang merasakan geli mulai terkejut saat merasakan air yang mengalir dari dadanya.

Ia meraba dada sebelahnya dan melihat, air putih yang mengalir didada sebelah kanannya . itu asi, ya dia punya asi.

Saat termenung, pintu kamar yang semula tertutup tiba² terbuka, memeperlihatkan pria dewasa yang gagah dengan pakaian lusuhnya, tak jauh berbeda dengan baju yang ia pakai.

Sejenak mereka terdiam, hingga pria tersebut mulai berbicara " istri kau sudah sadar"

kaget?! tentu saja itu yang dirasakan galvin hingga sebuah ingatan terlintas begitu saja dibenaknya.

Ia adalah galma kentala, seorang pria spesial yang memiliki rahim. ia menikah dengan seorang pemuda yang dijodoh kan oleh bibi dan pamanya. ayah dan ibu nya sudah lama meninggal hingga ia tinggal dengan paman dan bibinya dari pihak ayah.

Saat dijodohkan, saat itu ia masih berusia 16 tahun, dizaman ini diumur seperti itulah banyak orang menikah, bahkan wanita atau pihak bawah menikah di umur 14-19, sedangkan 19- keatas sudah dianggap perawan tua dan akan seeing diejek oleh masyarakat dan dianggap tidak laku .

dizamanya (dikehidupan pertama) tak peduli itu berapa umur mu, jika kau sukses, perpendidikan, cantik/tampan  usia tidak menjadi  halangan untukmu.

bahkan yang jelek saja bisa menikah, tidak ada batasan usia untuk menikah di zamanya.
huh, usia saja dipermasalahkam didunia ini, tah bagai mana dia bisa menjalani hidup nanti.

Dia dinikahkan dengan seorang pemuda yang berusia 18 tahun namanya galva kentala, suaminya sekarang.

Meski hanya dijodohkan galma sangat menerima suaminya dengan ikhlas, dia pria yang baik dan tegas walaupun miskin ia cukup beruntung ada disisinya.

Ia sebenarnya ia tau, bibinya tak suka padanya. hingga ia menjodohkan galma dengan galva untuk mengurangi beban hidupnya, selain itu tanah orang tuanya akan diambil bibinya sebagai bayaran atas ia yang menumpang hidup pada keluarga mereka.

Ia ikhlas menerimanya, setidaknya dengan begini ia juga bisa lepas jadi budak dan pembantu dirumah bibinya.

Setelah menikah mereka dikaruniai anak laki² bernama malva kentala berusia 1 tahun 2bulan.

Tapi suatu hari galma merasakan pusing yang sangat menyakitkan, darah mulai menetes dihidungnya.Selama seminggu ia terus menyembunyikan penyakitnya pada suaminya hingga ia tak tahan lagi dengan rasa sakitnya.

Saat suaminya bekerja diladang, saat itulah galma pergi bersama anaknya ke sebuah tabib, ia memeriksa kesehatanya serta mengatakan keluhannya.

Setelah diperiksa, ternyata hidup galma tak memungkinkan lagi, ia sudah tidak bisa terselamatkan, munkin beberapa hari lagi galma tak akan bisa melihat dunia ini lagi.

dizaman ini teknologi kedokteran masih belum ada, jagankan dokter, bahkan pil saja belum diciptak pada zaman ini. semua dilakukan dengan memnimun ramuan yang telah dibuat tabib dengan menggunakan bahan alami dari alam.

Galma pulang dengan perasaan sedih dihatinya. bagai mana ia bisa meninggal suami dan anaknya, bayinya masih sangat kecil, jika ia meninggalkan mereka apa yang terjadi akan pada bayinya ini.

Hingga waktu itu tiba, saat sebelum menutup mata galma mengumamkam keiginanya pada yang maha kuasa, hingga galma memilih galvin yang akan pergi juga sama sepertinya.
menjadikan galvin sebagai dirinya serta menjadi istri dan ibu dari anaknya.

Ia memohon pada galvin dibawah alam sadar, agar hidup sebagai dirinya dan bahagia dengan keluarganya, bukan sebagai penganti tapi sebagai diri galvin sendiri.

kita ganti panggilan galvin jadi galma.

Begitulah ingatan itu muncul hingga galma tak sadar memegang kepalanya yang membuat galva memegang tanganya.

"heiii kau tak apakan istri, kepalamu sakit?" galva bertanya dengan hati-hati, hingga galma sadar dan menatap pria tersebut yang kini menjadi suaminya.

" aku tak apa- apa" gama menjawab sambil melepaskan tangan gama, ia melihat kebawah dimana anak galma sekarang menjadi anaknya. bayi ini masih terus menyedot putingnya yang merah muda. hingga ia tak sadar galva juga memandang tepat pada puting sebelahnya, menahan gejolak yang juga ingin melahap seperti bayinya.

Sampai tak sadar ia meneguk ludahnya, karna sudah tak tahan galva mengangkat galma hingga ketengah ranjang yang membuat galma terkejut.

tak samapai disitu galva menarik tangan galma yang mengahalanginya untuk melihat puting kemerah mudaan itu.

Sampai ia ikut menyesapi puting kanan tersebut, yang membuat galma terlonjak kaget, akan kelakuanya.

"a..ap.. a yang kau lakukan galva"

" menyusu istri"

"kau gila, ini untuk anakmu bukan untukmu, menyikir dari dadaku" galma mulai mendorong kepala galva.

" tidak sayang, sebelum dia, akulah yang terlebih dahulu menyicipinya, aku yang memegang dan menghisapnya jadi ini milikku"

ugh..galma malu akan kata² suaminya ini, karna malas berdebat ia pun membiarkanya saja. kadang ia merasa geli dan akan perotes pada galva kalau mengigit putingnya ataupun menyedotnya terlalu kuat.

"ughhh.. galva itu sakit... jagan mengigitnya atau kau tak boleh lagi menyusu besok²" mendengar perkataan istrinya mau tak mau membuat galva berhenti dan meminumnya seperti semula tak ada gigitan atau menyedot terlalu kuat. jagan samapi istrinya ini tak memberinya jatah, bisa mati ia.

jagan lupa vote dan komen!!!

jagan lupa mampir ke ig baru author  @jake_flowr

istri petaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang