QUEEN OF THE DARKNESS

6. MANDI DARAH DI MALAM YANG TAK TERLUPAKAN ✔

"Kekuatan bukan hanya tentang seberapa besar tubuh kita, tetapi seberapa kuat kita bisa bertahan dalam menghadapi badai."

"Ck, baru aja pulang, udah cari mati aja tu orang" ucap Zea santai yang membuat semua orang melongo

"Sudah sudah, lebih baik kita bersiap untuk penyerangan itu" kata Nathan dan mereka pun memencar untuk mengambil senjata masing masing.

Sedangkan Zea?

Ia hanya dengan santai memasuki kamarnya, dikamarnya ia menelfon Dinda

"Hall-" ucap Dinda yang dipotong oleh Zea

"Kerahkan sekitar 30 anggota senior 20 anggota menengah dan 10 anggota medis buat datang ke mansion gue sekarang juga" perintah Zea tegas

"Emang ken-"

"Mansion gue akan diserang oleh rival mafia bokap gue nanti malam, langsung kepung, dan jangan ada yang bertindak sebelum gue arahkan, gue akan arahkan dengan membuat tembakan peringatan, paham" lanjut Zea

"Baik Quee-"

Tutt

Ia pun segera menghampiri meja belajarnya yang sudah dimodif dan menekan Tombol dibawah meja belajarnya yang dicat mirip sekali dengan meja.

Dan keluarlah sebuah tangga menuju ruang bawah tanah, diruangan itu terdapat beberapa komputer, ramuan ramuan yang diracik khusus oleh dirinya sendiri dan banyak sekali senjata senjata mengerikan.

Ia mengambil 1 buah pistol tanpa suaranya lalu 1 buah pistol biasa dan kecil 1 buah belati untuk berjaga jaga kalau peluru nya habis.

Lalu ia kembali ke kamarnya dengan membawa senjata senjata tersebut dan mennyimpannya di lemarinya supaya mudah untuk dicari, tak lupa menutup kembali ruang bawah tanah itu.

Tok

Tok

Tok

"Dek, lo didalem" ucap Zayden sambil mengetuk pintu

"Iyaa, masuk aja" kata Zea

Ceklek

Pintu kamar pun terbuka dan Zayden langsung menghampiri Zea dan bersujud di kakinya dan Zea pun mengernyit bingung lalu ia melihat Zavier namun diacuhkan begitu saja

"Bang, lo kenapa?" tanya Zea

"Ma-maafin gue dek, hikss, gue udah sering ngebentak lo, gue hikss sering lukain lo secara fisik hikss dan mental gue hikss minta maaf" ucap Zayden disela tangisnya

"Syukur deh, kalo lo udah sadar, tapi sayang lo udah terlambat, gue bukan Zea yang dulu lagi" ucap Zea sambil membantu Zayden berdiri

"Gue udah tahu semuanya dari Zavier, gue juga tahu kalo lo itu adek kandung gue Alzena" ucap Zeyden dan Zea pun menoleh kearah Zavier yang berdiri diambang pintu sambil nyengir.

Lalu ia menatap Zavier tajam dan sekaligus membuat nyalinya menciut.

"S-sorry, dek, tadi gue lagi cari identitas lengkap tentang keluarga Dewantara dan gue keceplosan alhasil Zayden yang udah dengar banyak mau gak mau gue jelasin hehehe" ucap Zavier

"Udahlah ze, lo jelasin aja sama mereka, toh mereka juga keluarga kandung lo" ucap Leta

Masih ingat dengan leta, alterego nya Zea?