"Menerima perasaan bukan berarti mengungkapkannya, tapi belajar hidup dengan ketulusan."
"Lo!! " seru Zea
Sedangkan orang yang menarik tangannya hanya menunjukkan raut wajah datarnya.
Dan disinilah mereka, didalam jet pribadi milik orang itu,
"Kenapa menghindar hm?" tanya orang itu
"Si-siapa yang menghindar, orang gue mau berangkat sendiri" gugup Zea
"Kamu lupa kalo aku bilang kamu berangkat bareng aku" tanya orang itu.
"ohh, ayolah Rayyan, gue mau berangkat sendiri" jengah Zea.
"Kamu tau sendiri kalo aku itu gak pernah nerima penolakan" kata Rayyan,
"Terserah" sarkas Zea dan ia pun mulai memejamkan matanya, kala jet pribadi itu lepas landas.
Hening...
Itulah yang menggambarkan suasana didalam jet pribadi itu, tidak ada yang membuka suara sedikitpun hanya terdengar suara mesin jet.
Tak lama. Kemudian, Zea merasakan ada sesuatu yang aneh pada hidungnya, setelah dilihat dari cermin kecil yang ia bawa, ternyata hidungnya mengeluarkan darah. Beruntung Rayyan sedang tidur jadi ia tidak akan tau. Zea pun mulai mengeluarkan sapu tangan dari saku mantelnya dan mengelap darah yang keluar dari hidungnya.
"Kenapa" tanya Rayyan yang sukses membuat Zea terkejut.
"H-hah, gapapa kok" gugup Zea sambil memalingkan wajahnya.
"Beneran, kenapa gugup gitu" Kata Rayyan sambil menatap Zea penuh selidik.
"Si-siapa yang gugup, nggak kok" kata Zea
"Beneran, kalo gitu tatap mata aku Zeze" tegas Rayyan
"Kenapa" kata Zea yang masih memalingkan wajahnya
"Karena mulut bisa berbohong sedangkan mata tidak pernah bisa berbohong" kata Rayyan.
Lalu ia memegang dagu Zea dan memalingkan wajah Zea menghadap kearahnya. Dan terjadilah aksi saling tatap tatapan.
Tak lama kemudian hidung Zea kembali mengeluarkan darah dan membuat Rayyan tersentak kaget.
Lalu Zea pun dengan cepat menghapus cairan merah itu.
"Zeze kamu kenapa, kamu sakit?" tanya Rayyan yang panik melihat Zea.
"Gue gapapa kok, tenang aja, emm gue boleh pinjem bahu lo gak" ijin Zea
"Mau ngapain" kata Rayyan sambil menahan senyumnya
"Mau nyender boleh gak?" kata Zea
Tiba tiba terlintas ide jail untuk Zea,
"Gak boleh, kamu berat nanti aku gak nyaman duduknya" kata Rayyan
"Ck, yaudah sih, gapapa juga" kata Zea sambil berlagak seolah-olah marah dan itu sukses membuat Rayyan panik.
Tak lama kemudian Zea pun tertidur dengan kepalanya tersandar ke jendela.
Melihat itu, Rayyan yang semula panik, reflek memindahkan kepala Zea ke bahunya karena tidak tega.
Beberapa jam kemudian...
Eughhh... Lenguh Zea
"Kamu udah bangun" tanya Rayyan lembut
Lalu Zea melihat ke jendela dan ternyata jet pribadi itu sudah mendarat.
"Ehh, sorry, ya pasti beratt" sindir Zea kepada Rayyan dan ia pun melangkah keluar dan meninggalkan Rayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN OF THE DARKNESS
Teen FictionJudul Awal : Zena or Zea Transmigrasi seorang gadis misterius yang cantik dan kejam juga memiliki banyak rahasia serta seorang queen mafia terkejam no1 yang bertransmigrasi ke tubuh saudara angkatnya tanpa ia sadari dan berusaha mencari keberadaan o...