7. JEJAK KEBERANIAN: keteguhan seorang ratu mafia

45 1 0
                                    

"Keberanian bukan tentang tidak takut, tapi tentang berani bertindak meski rasa takut datang."

Di dalam kamar, Zea menelpon seseorang,

"Lo berempat temuin gue ditaman belakang, tanpa ketahuan" ucap Zea

Tuttt

Lalu dia mematikan teleponnya dan mengganti baju nya dengan baju serba hitam.

Zea mengenakan pakaian serba hitam yang dirancang untuk kenyamanan dan kecepatan. Jaket ramping dengan tudung besar menyembunyikan identitasnya, sementara celana panjang elastis dan sepatu boot kulit memudahkan pergerakan cepat dan stabil. Masker hitam menutupi sebagian wajahnya untuk menjaga anonimitas, dan senjata-senjata tersembunyi di jaketnya siap digunakan. Pakaian ini memberikan kesan tangguh, misterius, dan fungsional, mencerminkan sosok Zea yang percaya diri dan siap menghadapi apapun dalam misinya.

Lalu ia mengambil beberapa senjata yang sudah disiapkan nya di lemari. Dan saat ia hendak keluar kamar namun kamarnya dikunci dari luar.

"Ck, sialan" umpat Zea, sedangkan pertarungan dibawah sudah dimulai dari tadi.

Lalu ia pun pergi ke balkon kamarnya dan meloncat, ia tidak takut, karena ditubuhnya dulu ia sering meloncat dari ketinggian.

Bahkan ia juga pernah loncat dari apartemen lantai 13 tanpa menggunakan alat pengaman apapun, namun ajaibnya ia selamat tanpa luka sedikitpun.

Back to topic

Ia berhasil meloncat tanpa menghasilkan suara sama sekali, lalu ia mengendap ngendap pergi ke taman belakang dan disana sudah ada Dinda dkk,

Yaa! Orang yang ditelfon Zea tadi adalah Dinda.

Lalu ia menghampiri mereka berempat.

"Sorry gue telat" ucap Zea datar

"Hmm, gimana rencananya Queen" Ucap Safira yang sudah dalam mode serius

"Untuk awalan, jangan ada yang keluar dari tempat persembunyian kalian sebelum gue kasih aba aba. Setelah gue kasih aba aba kalian keluar tapi jangan dulu menyerang, kita akan memancing emosi mereka terlebih dahulu, yaa... Sedikit keseruan lah. Nah, terkhusus untuk lo Din, lo nyamar dulu jadi gue, karena gue gak mungkin nolongin mereka sebagai Queen Fallen Angel atau mereka akan curiga, dan lo semua juga harus pake topeng buat nyembunyiin identitas kita,gue juga tau yang kita lakuin ini lebih seperti orang pengecut,tapi jika kita gak pake topeng maka keluarga Leonard akan curiga. Terlebih lagi, mereka nempatin 2 bodyguard didepan kamar gue. Faham!!! " ucap Zea tegas dan mereka mengangguk

"Bagus, ketempat kalian masing masing" perintah Zea dan mereka pun menyebar,

Lalu Zea pun bersembunyi di atas pohon kelapa yang tidak jauh dari mansionnya. Karena mansionnya itu terletak cukup jauh dari permukiman. Dikehidupan nya dulu ia sudah sering manjat pohon tanpa pijakan atau ranting. Walaupun ia sedikit takut, tapi ia menekadkan dirinya bahwa ini adalah misi penting.

"Hati hati ada kuncong Ze" kata Leta dengan tawa kecil

"Hah, apaan tuh kuncong?" tanya Axa, alterego Zea yang lebih kejam dari Leta namun ia sudah hilang beberapa bulan karena masalah kecil.

"Eh, lo udah gak marah lagi xa? " tanya Leta

"Gak, lagian itu hanya masalah kecil, gak usah diperpanjang, gue juga mau liat permainan ini. Eh btw, lo tadi ngomong kuncong, apaan tuch?" kata Axa sedangkan Zea hanya menyimak percakapan kedua alterego nya yang meresahkan.

QUEEN OF THE DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang