9. DIANTARA KEBENARAN DAN RAHASIA

11 1 0
                                    

"Ketika rasa sakit datang, ingatlah bahwa setiap luka mengajarkan kita untuk lebih kuat."

"Gini dek, lo masih inget sama Zena Zenith kan? Tadi gue dapet kabar kalo keluarga Dewantara sudah tewas beberapa minggu lalu" jelas Zayden

"Mungkin udah waktunya gue jujur ke mereka" batin Zea

"Mom, Dad, kita perlu bicara" kata Zea dan kedua orang tuanya pun menatapnya dengan mata sembab dan hidung merah.

"Mungkin tubuh Zena udah gak ada, tapi jiwanya masih ada" kata Zena sambil menenangkan kedua orang tuanya.

"M-maksud kamu?" tanya Amira

"Bang" ucap Zea, dan kedua abangnya pun mengangguk paham dan mereka berdua mulai menceritakan tentang transmigrasi yang dialami Zena.

Dan kedua orang tuanya seketika membeku ditempat mereka dan menoleh dengan kaku kearah Zea.

"N-nana? K-kamu beneran Nana?" tanya Amira dan Zea pun mengangguk santai.

"Yess, it's me" jawab Zea

GREPP

Keluarga Leonard langsung memeluknya.

"Sayang, mommy kangen banget, sekarang gimana keadaan adik kamu?" tanya Nathan

"Hufft untuk keadaan Zenith, Zea masih belum tau. Tapi Zea denger dari mata mata Zea kalau Zenith ada di Indo, dan kemungkinan besar dia akan satu sekolah denganku" jelas Zea sambil melepas pelukannya

"Mom, Dad, jangan kasih tau Saskia tentang ini yaa! Kita tidak tahu asal usulnya, kita juga tidak tahu dia kawan atau lawan." lanjutnya dan kedua orang tuanya pun mengangguk.

***


Keesokan paginya

"DEK, BANGUN WOYYY SEKOLAH" teriak Zavier.

Namun tidak ada sahutan dari dalam kamar.

"Den, ini kunci cadangan kamar non Zea" ucap Bi Inah sambil memberikan sebuah kunci yang diterima oleh Zavier. Dan pintu pun berhasil dibuka.

Ceklek

Terdapat seorang gadis cantik yang masih bergulat dengan kasur dan selimutnya tanpa terganggu sedikitpun.

"Gue baru tau kalo si Zena kebo banget" ucap Zavier. Dan mulai membangunkan Zea

"Dek, ayo bangunn, kamu harus sekolah" kata Zavier membangunkan Zea.

"Eughhh" lenguh Zea

"Cepetan mandi sono, udah ditungguin" ucap Zavier dan Zea pun berjalan dengan gontai menuju toilet.

"Morning all" sapa Zea

Morning princess/sayang sapa keluarga Leonard.

"Morning Zea" sapa Saskia dengan yang di lembut lembutkan membuat Zea jijik mendengarnya.

"Ouh, udah balik ternyata" batin Zea.

Lalu ia pergi mengambil roti tawar dan memoleskan selai coklat dan langsung memakannya tanpa menghiraukan tatapan dari keluarganya.

"Zea berangkat dulu mom, dad" ucap Zea sambil mencium tangan kedua orangtuanya.

QUEEN OF THE DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang