11. TITIK BALIK KEGELAPAN

8 1 0
                                    

"Kekuatan sejati datang saat kita mampu mengendalikan kegelapan dalam diri kita."

"Eughh" lenguh seorang gadis yang terbangun karena cahaya yang masuk dari celah gordennya.

"

SHITTT GUE TELAT BANGSAT" Teriak Zea saat ia melirik jam yang menunjukkan pukul 06.40 .

Lalu ia segera menyambar handuknya dan bersiap, hari ini tidak ada yang membangunkannya karena kedua orang tuanya pergi kekantor pagi pagi sekali.

10 menit kemudian ia keluar lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia lalu menyambar tas dan kunci motornya dan memakai sepatunya terburu buru dan turun kebawah.

"Non, sarapan dulu" Teriak bi Inah

"Disekolah aja bi" Ucap Zea dan langsung pergi meninggalkan halaman mansionnya.

Skip

"Akhh, Shiball" Umpatnya ketika melihat gerbang yang sudah ditutup dan tidak ada satpam disana.

Entah pemikiran dari mana, Zea mendapat ide untuk memanjat tembok belakang. Tanpa ia sadari ada seseorang yang memperhatikan setiap gerak geriknya sejak dari gerbang.

Sesampainya dikelas, ia bersyukur karena kelihatannya sedang jamkos saat mendengar kondisi kelas yang begitu berisik.

BRAKK

Eh ngopet ngopet

Anjing

Asu

Bangsat

Itulah umpatan umpatan yang diterima oleh Zea, namun hanya diacuhkan dan berjalan ke bangkunya.

"Guru" Tanya Zea singkat kepada para sahabatnya

"Rapat" Jawab Dinda tak kalah dingin.

Sedangkan ketiga sahabatnya yang lain hanya pasrah melihat kedua kulkas berjalan itu.

***

Kringgg

Bel istirahat berbunyi dan Zea dkk pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, apalagi Zea yang belum sempat sarapan.

"Kalian mau pesan apa guyss" Tanya Natasya

"Nasgor sama es teh" Jawab Zea

"Samain" Sahut Dinda

"Kalo menurut gue sih yaa! Lo berdua gak pantas minum ES teh, yang ada lo berdua tambah dingin nanti" Timpal Safira dengan menekankan kata ES yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari kedua es berjalan itu.

"Apa? Kan gue cuman ngasih saran" Heran Safira yang sadar bahwa dirinya mendapatkan tatapan maut dari Zea dan Dinda.

"Ck, udahlah mending lo ikut gue" Kata Natasya sambil menarik tangan Safira.

"O'iya Ze, bunda nanyain kapan lo berkunjung" Kata Alea yang mulai membuka suara.

"Bunda Shani udah tau semuanya?" Tanya Zea

"Iya, gue juga gak tau, tapi dia ngundang lo buat mampir ke rumah kapanpun, jadi gimana?" Jelas Zea

"Huft, gimana ya, kalo gue ke rumah lo, gue pasti bakalan ketemu sama abang lo, si cowok super posesif itu kan, males gue" Kata Zea.

DEG

Tubuhnya tiba tiba membeku kala ada orang yang memeluknya dari belakang.

QUEEN OF THE DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang