10

5 3 5
                                    

HALO HALO HALO SEMUANYA! SELAMAT HARI SENIN, HARI INI AKU KEMBALI LAGI DENGAN CHAPTER BARU!!

TANDAI TYPO⚠️

JANGAN LUPA DI PENCET YA BINTANGNYA! SELAMAT MEMBACA

****

"CCTV nya rusak," ucap Gilang singkat saat telah melihat Cathieena masuk kedalam ruangannya, didalam ruangan itu terdapat Gilang, dan ada beberapa polisi lainnya.

"APA?!"

"gimana bisa?" tanya Cathieena tak percaya, kejadiannya hanya secepat kilat, bagaimana mungkin CCTV itu rusak dengan waktu yang singkat.

"kejadian ini memang selalu terjadi disaat tragedi itu terjadi, Sepertinya si pelaku yang melakukannya," jelas salah satu polisi disana.

Cathieena yang mendengarnya pun mengangguk mengerti, cara orang itu memang pintar, tapi orang itu telah memilih lawan yang salah, mungkin?

"paman, kira-kira, berapa lama pembangunan asrama?" tanya Cathieena beralih pada Gilang.

"mungkin sekitar, 5 sampai 6 bulan," jawab Gilang, Cathieena yang mendengarnya pun kembali mengangguk, itu terlalu lama, ia harus menunggu hingga akhir tahun atau bahkan tahun depan.

"siapa yang menjadi targetnya kali ini?" tanya Cathieena.

"Celine, sesuai dengan prediksimu,, dia dari kelas XI-4," jelas Gilang.

Cathieena pun mengangguk lalu berniat pergi darisana, namun satu pertanyaan dari salah satu polisi disana membuatnya menghentikan langkahnya.

"tunggu, darimana kamu tahu soal target selanjutnya?"" tanya polisi tersebut, membuat Cathieena berhenti lalu berbalik dan menatap mereka.

"sebelum aku menjawabnya, bisakah kalian berkerjasama denganku?" tanya Cathieena sambil menaikkan satu alisnya.

"apa maksudmu?" tanya Gilang yang bingung dengan maksud Cathieena.

"pertama, aku ingin menguji murid disini, mengujinya dengan caraku, dan mendapatkan pelakunya," jelas Cathieena.

"mungkin kalian tak paham soal itu, aku hanya meminta kalian untuk diam saja, dan jangan berjaga seketat biasanya," sambungnya sambil tersenyum setelahnya ia pun keluar dari ruangan tersebut.

"sepertinya anak itu benar-benar mengetahuinya."

****

kini jam sekolah mereka telah berakhir, sekarang sudah waktunya untuk pulang, Cathieena baru saja selesai memasukkan barang-barangnya kedalam tasnya, dan berniat beranjak.

"Cathieena, gue setuju!" ucap Rena cepat, membuat waktu seolah berhenti, mereka semua otomatis berhenti lalu menatap kearah Rena.

sementara Cathieena, ia tersenyum miring mendengarnya lalu menoleh kebelakang dimana Rena berada.

"gue juga!"

"gue juga setuju!"

"dan, gue juga setuju!"

ucap Arfan, Yosa dan gadis bernama Naqila, secara berurutan.

NEVER DIE ALONE (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang