13

8 3 6
                                    

HALO HALO HALO SEMUANYA!
KEMBALI LAGI DENGAN AKU ZENNIE

MAAF BARU UPDATE, SOALNYA AKU HARI INI LAGI ADA KEGIATAN, BESOK JUGA, JADI MUNGKIN BESOK AKU BAKAL UPDATE DI JAM SEGINI LAGII

TOLONG DIMAKLUMI YA TEMAN-TEMAN!!!

TANDAI TYPO⚠️

OKEY SEBELUM BACA, JANGAN LUPA FOLLOW + PENCET BINTANGNYA YA UNTUK MENGHARGAI KARYA KAMI, TERIMAKASIH!

****

ketika Cathieena tengah diam, tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Cathieena!" panggil seorang gadis yang berjalan kearah Cathieena.

Cathieena pun mendongak dan melihat yang siapa yang memanggilnya, ia adalah gadis salah satu teman sekelasnya, bernama Geara Becca Karina.

perempuan itu mendekat kearah Cathieena lalu duduk didepan gadis tersebut.

"gue setuju."

"gue tadinya mau nelpon Lo, tapi ternyata hp gue ketinggalan dirumah," sambung Becca.

Cathieena hanya mengangguk ia pun lalu kembali menunduk dan mengocok minumannya menggunakan sedotannya.

"kok lu kayak nggak seneng?" tanya Becca saat melihat ekspresi perempuan itu yang terlihat biasa-biasa saja.

"bukannya nggak seneng, gue lagi pusing," koreksi Cathieena.

"ohhh soal rencananya ya?" tanya Becca lagi, Cathieena pun hanya mengangguk dan masih tetap dengan posisinya, menunduk.

"gue harus gerak cepet, misi gue deketin Delvin juga belum selesai," batin Cathieena, ia baru saja teringat bahwa misinya untuk mendekati Delvin belum diselesaikan, ia belum menemukan alasan orang itu menyuruhnya untuk mendekati Delvin dan mencari informasi soal kasus lama itu.

ketika suasana tengah hening, Tiba-tiba ponsel Cathieena berbunyi, Becca yang tadinya tengah berbicara dengan murid kelas lain pun menoleh, dan saat ia melihat Cathieena mengangkatnya ia pun kembali mengobrol dengan mereka.

"halo?"

"oh kau sudah mengangkatnya? cepat sekali, apa kau merindukanku, sayang?"

"jangan bersikap seolah gue jalang Lo, Kasa!"

"astaga mengapa aku harus menjadikanmu jalangku? jika aku bisa menjadikanmu istriku"

"aku punya nomor Vanya"

"aku tahu itu, kau mau melaporkannya?"

"langsung ke intinya atau telepon ini ku sambungkan dengan Vanya"

"baiklah, baiklah, kau memang suka mengancam"

"to the point!"

"aku akan pulang hari ini!"

"oh"

"itu saja? apa kau tak senang mendengarku pulang?"

NEVER DIE ALONE (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang