11

10 3 18
                                    

HALO HALO HALO LAGI SEMUANYA!!
AKU KEMBALI LAGIII DENGAN CHAPTER BARUUU!

TANDAI TYPO⚠️

TOLONG DIPENCET YA BINTANGANYA!!

****

kini mereka telah berada diruangan milik Cathieena, sebuah ruangan luas yang mirip dengan kelas, ada beberapa bangku disana yang disusun seperti bangku dikelas, ruangan luas dengan nuansa biru.

Cathieena segera menyalakan lampunya dan ruangan itu seketika menjadi terang, yang tadinya gelap seketika menjadi terang.

diruangan itu terdapat foto-foto masa kecil Cathieena, ada juga foto Cathieena bersama teman-temannya yang ada dipanti asuhan, disana juga terdapat papan, dua papan yang berada ditempat yang berhadapan.

ruangan ini jarang Cathieena masuki, ia akan memasuki ruangan ini jika sedang ingin belajar sesuatu atau semacamnya, diruangan ini juga terdapat satu pintu yang mengarah pada studio dance milik Cathieena, Cathieena dulunya memang sangat menyukai dance, namun seiring berjalannya waktu, Cathieena kini jadi jarang masuk ke ruangan itu.

"njirr ruangannya aja seluas ini, gimana kalau kamarnya?" ucap Yosa kagum melihat ruangan milik Cathieena.

"kamar Lo dimana, Cath?" tanya Lia pada Cathieena yang tengah diam sedari tadi.

"disamping ruangan yang Deket balkon sebelah kanan," jawab Cathieena tersadar lalu duduk disalah satu bangku disana.

"oh, btw emang disamping kamar Lo itu ruangan apa?" kini giliran Arsyilla yang bertanya pada Cathieena.

"jangan bilang itu ruangan Lo juga?" tebak Chelsea sambil menunjuk kearah Cathieena dengan penuh curiga.

"nggak, itu ruangan les gue dulu," ucap Cathieena, dulu, sebelum ia pindah ke Jakarta, sang ibu mencarikan guru les privat untuk Cathieena, dan ruangan disampingnya adalah ruangan tempat lesnya dulu, sekarang ruangan itu sudah Tak terpakai semenjak usianya 10 tahun dan pergi ke Jakarta.

"eh katanya mau ngobrolin soal misi!" sahut Naqila yang sedari tadi menunggu mereka selesai berbicara.

"eh iya, kalian duduk, gue bakal jelasin."

Cathieena pun berdiri dari duduknya lalu mulai berjalan kedepan, sementara yang lainnya mulai berjalan ke bangku dan duduk disana.

"gue mau nyeritain dulu sesuatu sebelum kita mulai," ucap Cathieena sebelum memulai diskusi.

"mungkin kalian banyak yang nanya, kenapa bisa gue kayak tahu siapa yang bakal ditargetin dan kenapa gue ngajakin kalian buat kerja sama," sambungnya.

"ini panjang banget cerjtanya, jadi gue singkat aja."

"singkatnya, dulu gue punya temen dari panti asuhan, 2 temen, yang satu cowok dan yang satu cewek, yang cowok itu namanya Delvin, dia juga sekarang satu sekolah sama kita, tapi diumur gue 10 tahun, gue dipindahin ke Jakarta, alhasil, gue udah nggak berkomunikasi sama mereka berdua, nah dari sini kehidupan gue mulai aneh, dimulai dari ada orang yang selalu ngirimin gue surat, dan ngaku-ngaku kalau dia itu sahabat kecil gue yang cewek, awalnya gue nggak begitu peduli, sampai akhirnya dia ngirimin sesuatu ke gue, dia bilang, diZenith sekarang ada kasus besar, akhirnya, setelah lulus SMP gue milih sekolah di Zenith meski ortu gue terus bilang dan nyuruh gue sekolah di Bina Bangsa, nah sebelum masuk, gue mulai nyelidikin kasus ini, dan ternyata itu bener, kasus ini disebut dengan sebutan 'DIE ALONE''" jelasnya.

NEVER DIE ALONE (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang