4 tahun yang lalu di sebuah rumah sakit swasta.
Aldi perlahan membuka matanya, rasa sakit di kepala kembali menghampirinya. Dia berada di sebuah ruangan perawatan VIP.
Dia dijenguk sahabatnya Leonard, seorang kepala penanggung jawab proyek dari perusahaan developer ternama.
"Hei kau sudah sadar bro? Apa yang kau rasakan bro?" Tanya Leonard
"Oh hei, hhh yah masih sedikit pusing, tubuhku rasanya kaku sekali". Jawab Aldi
"Tentu saja karena kau telah tertidur selama 2 hari disini. Menurut dokter kondisimu baik-baik saja hanya kelelahan karena jam istirahat yang tidak teratur"
"Hhh ini pertama kalinya terjadi setelah sekian lama aku bekerja, mungkinkah tubuhku sudah selemah itu"
"Kau terlalu memaksakan diri kawan. Kurangilah job-job yang kau kerjakan, nikmatilah hidup kawan. Kita tidak pernah tahu kapan jantung ini akan mendadak berhenti" ujar Leonard.
"Hahaha kau terdengar seperti ibuku sekarang. Pekerjaan ini sudah membuatku kecanduan, sulit untuk berhenti"
"Dasar kau ini, apa kau bahkan pernah melihat isi rekeningmu? Sampai seberapa banyak uang yang ingin kau kumpulkan ?"
"Yah memang tidak pernah haha, entahlah mungkin aku merasa berapapun uang yang kukumpulkan tidak akan pernah cukup"
"Sudahlah sakit ini adalah teguran untukmu untuk lebih memperhatikan kesehatanmu. Apa ada sesuatu yang kau inginkan kawan? Aku harus meninggalkanmu sebentar"
"Tidak ada Leo terima kasih"
Setelah Leo pergi Aldi pun tampak merenungkan kehidupannya. Sejak memasuki bangku kuliah dia terus bekerja keras tanpa mengenal lelah.
Terbaring dalam ruangan yang sunyi tanpa ditemani siapapun membuatnya merasa inilah waktunya untuk berubah, berpikir untuk mulai menyiapkan masa tua dengan kehidupan yang tenang.
Setelah kembali dari rumah sakit, Aldi mulai merancang desain sebuah bangunan. Dia mendesain sebuah bangunan kost yang cukup mewah termasuk rumah masa depannya.
Dengan relasinya yang cukup banyak di bidang penjualan property, tak sulit baginya untuk menemukan lokasi yang tepat dan strategis.
Berkat hasil dari mega proyek yang terakhir dia kerjakan bersama timnya, dia memiliki dana yang cukup untuk segera mewujudkan rencananya tersebut.
Dengan dana senilai 7 Milliar dia merampungkan pembangunan sebuah gedung 6 lantai tersebut dalam waktu 10 bulan.
Ditambah dengan 4 milliar lagi dia telah memenuhi 30 ruangan di gedung tersebut dengan kebutuhan dasar seperti perabotan, ranjang, televisi dan lainnya.
Satu tahun setelah proses perancangan, kini bangunan Kost tersebut siap untuk menerima penyewanya.
Dengan lokasi yang nyaman karena tidak berada di jalur lalu lalang kendaraan, serta fasilitas yang lengkap dan harga yang terjangkau tidak butuh waktu lama untuk memenuhi setiap kamar dengan para penyewanya.
Kost itu hanya menerima para gadis karena Aldi berpikir penghuni wanita akan lebih sering membersihkan areanya ketimbang pria.
Berdasarkan prinsip itu Aldi memberi nama kostnya sebagai Paradise Kost. Tak hanya itu namun rupanya Aldi telah menyiapkan sesuatu di setiap kamar tersebut.
Beberapa bulan pun berlalu sejak mulai beroperasinya Paradise Kost.
Aldi masih menikmati waktu-waktu santainya dengan tidak menerima job apapun.
Dia memulai hari dengan berolahraga di ruangan fitnes kecil di lantai 2 kediamannya. Menyiapkan sarapannya sendiri dan bersantai di tepi kolam renang sambil mengikuti informasi-informasi perkembangan pembangunan negara.
Sesekali dia mengobrol ringan dengan beberapa panghuni. Dan terkadang dia lebih banyak mengobrol dengan pak Darmin si penjaga sekaligus perawat bangunan kost yang tinggal di lantai basement.
Tugas pak Darmin cukup banyak mulai dari membersihkan seluruh area kost yang dilewati secara umum, mengganti kebutuhan-kebutuhan dasar seperti lampu, keran dan lainnya.
Selain mendapatkan sebuah kamar secara cuma-cuma, Pak Darmin juga mendapat gaji setiap bulannya.
Suatu hari Aldi baru saja kembali dari joging sorenya di sekitar area kostnya. Walaupun dia memiliki treadmill di ruang fitnesnya namun dia sesekali lebih suka melakukan olahraga di luar ruangan.
Aldi kemudian bertemu dengan Mila seorang gadis mahasiswi semester 8 yang tengah mempersiapkan skripsinya.
Dia datang bersama seorang teman wanita yang menggunakan hijab dan masker. Dengan sopan mereka menyapa Aldi.
"Halo sore pak" sapa Mila
"Hei hallo Mila, habis dari mana ini?"
"Baru pulang dari ekskul pak makanya agak sore pulangnya"
"Oh iya iya ya sudah silahkan lanjutkan mbak Mila"
Aldi beberapa kali melihat teman berhijabnya itu datang, dia berpikir mungkin wanita itu adalah teman yang membantu Mila menyiapkan materinya.
Setelah mereka berdua berlalu pak Darmin pun menyapa Aldi.
"Pak permisi cuma mau info, tadi neng Mila minta ijin sama saya buat temannya supaya boleh menginap malam ini. Kelihatannya mereka mau ada tugas kelompok begitu" ujar Pak Darmin.
"Oh iya iya pak siap ndakpapa, terima kasih pak Dar. Eh Pak nanti malam kalau ngasi obat buat kolam tolong ditambahi takarannya ya, besok pagi saya mau ada rencana pakai kolam itu soalnya" pinta Aldi.
"Oh begitu, siap-siap pak"
Aldi pun melanjutkan dengan membersihkan diri di kamar mandi menyiapkan makan malamnya.
Malam hari Aldi bekerja membuat video tutorial desain perencanaan sebuah bangunan rumah yang akan dia tayangkan di channel youtubenya.
Di sela-sela istirahatnya dia mencoba mengakses kamera cctv yang terpasang di setiap ruangan kost.
Ya di dalam ruangan, dia menyiapkan 2 kamera tersembunyi di masing-masing ruang utama dan kamar mandi.
Berkat hubungannya dengan seorang ahli IT bernama Tom Richard, dia mendapatkan perangkat yang bagus yang sulit ditemukan di ruangan-ruangan tersebut.
Dia langsung teringat oleh gadis bernama Mila dan kawannya yang sore tadi bertemu dengannya.
Setelah mencari beberapa menu, dia pun menemukan nomer kamar Mila dan mulai mengakses kamera tersembunyi yang ada di ruangan tersebut.
"Haaahhh apa maksudnya ini?" Ujar Aldi yang terlihat terkejut dengan mulut yang terbuka lebar.
DIa melihat seorang pria sedang menghimpit tubuh Mila dari belakang. Dengan cepat Aldi pun menekan tombol record untuk memisahkan filenya dari file rekaman utama spy cam tersebut.
Pria itu tampak begitu ganas menghimpit Mila dan melumat bibirnya.
Kedua tangannya pun begitu aktif meremas dua gunung kembar Mila yang mungil.
Dengan tinggi sekitar 160cm dan berat 58kg, Mila benar-benar terlihat menggemaskan karena tubuhnya yang mungil dan berisi.
Mereka melakukan itu dalam posisi berdiri, dengan si pria berada di belakang Mila.
ALdi pun penasaran siapakah pria tersebut karena yang dia tahu Mila datang bersama rekan wanitanya.
ALdi kemudian memutar kembali video dari Spycam tersebut ke belakang.
Sekali lagi dia harus terkejut atas apa yang dilihatnya di monitornya, Aldi pun seketika tertawa terbahak-bahak dengan apa yang sedang ditontonnya.
"What the fvck ? Hahaha parah parah parah anak ini sumpah" teriak Aldi yang tertawa Begitu lepas Melihat kelakuan wanita berhijab yang bersama Mila tersebut..
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah Gadis Penghuni Kos
RomanceWarning konten pemersatu bangsa area 21+ pilihlah bacaan dengan bijak, tanggung jawab ada pada diri masing2. Penulis hanya berusaha menyajikan bacaan yang ringan dan menghibur. 🙏🏻 Hai saya Aldi 35 tahun yang saat ini bekerja sebagai arsitek dan de...