Bab 5. Mila Dipojokkan di Perpus

4.1K 9 0
                                    

Melihat-lihat ruang kamar yang begitu nyaman membuat Evelyn tampak berhasrat ingin melakukan sesuatu disana.

Dia pun berbalik ke arah Aldi dan perlahan mulai melepas kancing-kancing blezernya.

Aldi tampak terkejut dan mematung melihat Evelyn di hadapannya. Tubuhnya begitu indah dan kencang.

Aldi terus membatu melihatnya satu per satu melepaskan pakaian dalamnya.

"Pak, halo pak" ucap Evelyn sembari melambaikan tangannya ke wajah Aldi.

Aldi pun tersadar dari lamunan liarnya.

"Ohh iya iya mbak maaf, saya sedang terpikir sesuatu" ujar Aldi.

"Kaget saya kok bapak tiba-tiba diam saja melihat saya. Baik pak saya rasa sudah cukup saya showingnya, maaf saya kembali ke ruang tamu ya" ujar Evelyn yang melangkah keluar kamar.

Di luar kamar baru saja Leonard datang dengan tampak tergesa-gesa, melihat Evelyn dan Aldi melangkah keluar kamar menjadi tanda tanya besar baginya.

"Haa kalian?" Sapa Leonard.

Mereka berdua pun terdiam dan saling berpandangan lalu tertawa bersama.

"Hahaha hei hei tenang tenang kawan, ini tidak seperti yang kau pikirkan" jawab Aldi.

"Haha pak Leo datang disaat yang pas sekali ini" ujar Evelyn.

Mereka pun berbicara di luar ruangan di sisi kolam renang.

"Jadi kamu sudah kenalan duluan ini ceritanya, pantas saya telpon daritadi susah sekali, akhirnya saya telpon sekertaris kamu" ujar Leonard.

"Iya pak Leo mohon maaf saya ingin mengetahui secara real bagaimana hasil penataan bapak Aldi, karena yang saya tahu kan beliau mainnya di gedung-gedung perkantoran dan ruko jadi pasti beda tastenya untuk desain hunian" jawab Evelyn.

"Lalu bagaimana menurutmu? Rekomendasi aku ndak salah kan?"

"Iya pak saya terkesan dengan penataan interiornya, pemilihan bahan disesuaikan dengan warna dan pencahayaan ruangan, cocok banget ini untuk proyek hunian yang pak Leo kerjakan dan kebetulan kita bisa menyediakan semua bahan interiornya"

"Hmm jadi area apa saja yang butuh rekomendasi saya nanti?" Tanya Aldi.

"Semua pak, mulai dari teras sampai halaman belakang, juga di lantai 2 dan rooftopnya" jawab Evelyn.

"Wah-wah semua banget itu berarti ya, kerja full saya hahaha" jawba Aldi.

"Ndakpapa ya bro, kamu hanya perlu desain kok bro ndak perlu mantau langsung bahannya dan proses pengerjaannya" ujar Leonard.

"Benar pak dan jangan khawatir karena kami sudah diinfo soal rate bapak, ada kurangnya pun nanti kami siap pak" ujar Evelyn.

"Hmm iya iya itu gampang nanti saja, belum juga kerja sudah bahas rate. Baik kalau begitu kapan kita ke Nova House ini?"

"Kapanpun kamu siap bro, kamu bosnya disini" jawab Leonard.

"Hmm hahaha iya saya mandi saja belum. Oke oke kalian santai dulu sebentar ya saya mandi dulu" ujar Aldi yang kemudian melangkah kembali ke dalam rumah.

Sepeninggal Aldi, Leonard hanya berbicara berdua dengan Evelyn.

"Hhh maaf ya Evelyn saya jujur saja ini kepikiran, karena saat ini ada 3 perusahaan interior yang mengajukan penawaran mereka"

"Bos masih meninjau 2 perusahaan lain, karena itu kalau kamu bisa dapat rekomendasi dr Aldi itu bakal jadi nilai tambah buat penawaran kamu. Ndak tahu perusahaan lain apakah juga mencari rekomendasi dari tempat lain tapi for the record bosku sudah sangat cocok sama Aldi"

Gairah Gadis Penghuni KosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang