Bab 13. Taruhan Yang Menggoda

1.4K 2 0
                                    

Aldi merasakan sesuatu yang menggerayangi pahanya dan ternyata itu adalah kaki dari Evelyn. Aldi pun menatapnya dengan gugup sementara Evelyn menatapnya menggoda dengan senyuman kecil di bibirnya.

Kaki itu pun bergerak semakin ke pangkal paha dan berhenti tepat di area sensitif Aldi. Evelyn pun menggoda Aldi dengan memainkan ujung jemarinya disana.

Tak lama kemudian Evelyn menarik kakinya sesaat sebelum seorang pria tua datang dan memasuki ruangan. Dia adalah pak Edward Cornel yang merupakan president direktur dari PT. Garuda Karya tempat Aldi berkarir sebelumnya.

Pak Edward Cornel merupakan pria kelahiran Belanda yang sudah menetap lebih dari 30 tahun di Indonesia, sehingga walaupun secara fisik tampak seperti pria tua eropa namun bahasa Indonesianya sangat fasih.

“Halo semua maaf saya terlambat ya, ketemu sama General Managernya hotel tadi ternyata teman lama saya” sapa Pak Edward

“Halo pak, iya silahkan pak, selamat siang pak” sapa mereka bertiga

“Halo Aldi apa kabar kamu, wah kelihatannya tambah berisi ya sekarang”

“Ah ndak pak biasa saja hehe, alhamdulillah sehat pak”

Mereka pun melanjutkan pembicaraan mereka mengenai sebuah proyek besar yang akan dibuka. Pak Edward pun ingin menggandeng Aldi kembali sebagai salah satu tenaga desain ahli di proyek tersebut.

Aldi mundur dari perusahaan karena keterikatan jam kerja rutin dan lembur karena kewajibannya untuk mengerjakan setiap proyek yang diterima oleh perusahaan. Sejak keluar dari perusahaan Aldi hanya mengerjakan proyek-proyek yang diinginkannya dan mengisi waktu luangnya dengan membuat video tutorial dan menjadi pengisi acara webinar.

“Jadi gimana Aldi kamu tertarik ndak sama proyek ini, besar lo ini ndak mainan” tanya Pak Edward

“iya pak tentu saya tertarik, lalu kapan itu pak tendernya dibuka?”

“Oh nanti itu belum, nanti saya kabari kamu lagi kalau mereka sudah open dan kita berhasil jadi pemegang tendernya, ya kamu santai-santai saja dulu kalau sekarang”

“Oh ya untuk proyek kita sama Nova house ada yang mau bapak tanyakan sekalian secara langsung mungkin, ini saya ajak si Evelyn sekalian” tanya Leonard

“Oh iya iya kemarin sudah koordinasi sama Aldi dan Leonard ya Evelyn. Kamu harus terima kasih lo sama Aldi, saya kalau bukan rekomendasi dari anak ini belum tentu saya terima pengajuanmu, haha” jawab tuan Edward.

“Oh iya pak tentu sudah kita siapkan kok pak nanti kita serahkan pribadi sama pak Aldi”

“Jadi Aldi sekarang Nova House ini sudah kita kontrak sebagai supplier interior dan perabotan lengkapnya untuk 2 proyek perumahan yang kita kerjakan. Kamu jangan lupa minta bonus sama mereka” ucap Pak Edward

“Ahaha iya pak siap siap, pasti pak nanti saya minta sama nona Evelyn” jawab Aldi

“Oh ya besok ada acara ulang tahun istri saya, kalian kalau sedang senggang mungkin berkenan hadir nanti saya share undangannya” ujar Pak Edward

“Oh ya tentu pak, siap pak, pasti saya hadir pak” ucap mereka bersamaan.

Pembicaraan pun berlanjut pada obrolan ringan sebelum akhirnya pak Edward berpamitan pada mereka dan mengakhiri pertemuan siang hari itu. Mereka bertiga pun berpisah meninggalkan ruangan tersebut.

Di jalan menuju ke area basement Evelyn sempat mengajak Aldi berbicara sembari melangkah.

“Hei saya jadi ndak enak karena belum ada omongan apa-apa. Dari kantor sudah menyiapkan reccomend fee buat kamu, aku cuma perlu minta nomer rekeningnya untuk ditransfer” ujar Evelyn

Gairah Gadis Penghuni KosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang