Bab 18. Siska si Pekerja Keras

1.3K 4 0
                                    

Karena lelahnya Aldi tertidur dengan pulas hingga tak terlalu merasakan sentuhan dari orang tersebut. setelah menurunkan celana Aldi, perlahan dia menyentuh bagian sensitif milik Aldi tersebut dan mulai memainkannya.

Dia menjulurkan lidahnya membasahi benda tersebut, meliukkan lidahnya ke bawah dan ke atas. Dia seperti sudah menunggu momen tersebut. dari posisi yang masih tertidur dia melumat benda milik Aldi itu hingga terbangun dan mengencang dengan sempurna.

Dia pun berusaha memasukkan seluruh benda itu ke dalam mulutnya, namun belum masuk seluruhnya dia sudah merasakan benda itu menyodok tenggorokannya. Seakan tak puas hanya dengan membangunkannya, seseorang yang ternyata adalah seorang gadis itu pun mulai mengangkat pakaian dasternya dan mulai menaiki paha Aldi.

Gadis itu pun mulai menggerakkan tubuhnya ke atas dan menekan ke bawah. Terdengar sedikit desahan nafasnya ketika benda itu masuk memenuhi seluruh rongga kewanitaannya. Gadis itu pun bergerak lebih cepat tanpa mempedulikan jika mungkin Aldi terbangun.

Sementara itu Aldi terdengar melenguh dalam tidurnya. Dia sedang bermimpi melakukan hubungan panas tersebut dengan Ae rin, perlahan tangan Aldi pun bergerak naik meremas kedua buah melon yang menggantung di atasnya.

Gadis itu pun terkejut mengira Aldi telah bangun, namun kekhawatiran itu pun hilang ketika Aldi terdengar mengigau.

“Ae Rin, aku milikmu sayang” gumam Aldi.

Gadis itu pun bergerak lebih cepat dan membenamkan batang kenikmatan Aldi lebih dalam di tubuhnya. Sekali lagi dia terkejut ketika kedua lengan Aldi tiba-tiba merangkul tubuhnya dan mulai menempelkan bibirnya pada gadis itu.

Gadis itu pun membalas ciuman Aldi, mereka pun bergerak saling menekan dalam posisi Aldi yang masih tertidur. Tekanan yang begitu dalam dari Aldi sepertinya membuat gadis itu memasuki fase klimaksnya lebih cepat.

“Ae rin sayank, kamu cantik sekali malam ini, kamu milikku selamanya sayank” gumam Aldi.

“Gadis itu pun bergerak semakin cepat dan cepat hingga mulai memasuki fase klimaksnya. Dia membenamkan milik Aldi dalam –dalam dan berhenti sejenak merasakan getaran hebat di seluruh tubuhnya.

Gadis itu pun kemudian tampak lemas setelah fase klimaksnya, perlahan dia pun melepaskan tubuhnya dari Aldi dan memperbaiki kondisi ranjang dan pakaian Aldi.

Gadis itu lalu perlahan meninggalkan kamar dan kembali melewati ruang utama dan keluar melalui pintu depan. Sementara itu Aldi kembali terlelap seperti tak terjadi apapun.

Keesokan harinya pukul 06.00 Aldi bangun dengan tubuh yang terasa pegal-pegal. Dia melihat Mila telah mempersiapkan sesuatu di dapur.

“Pagi Mila, ya ampun rajin banget ya kamu” sapa Aldi

“Pagi pak, iya saya mau masak bahan yang kemarin sudah saya beli pak” sapa Mila

“Oh ya saya ndak ada agenda apa-apa hari ini jadi santai saja ya Mila, ndak perlu buru-buru masaknya”

“Iya pak terima kasih”

Setelah itu Aldi pun memulai harinya dengan berenang seperti biasa, dilanjutkan dengan olahraga ringan di ruang fitnesnya untuk menjaga kebugaran dan bentuk tubuhnya.

Setelah berolahraga dan mandi, sarapan pun telah siap tersaji di meja makan di area dapur. Aldi pun mengajak Mila untuk menyantap sarapan bersama.

“Hmm enak ini Mila, kamu pinter masak ya ternyata”

“Ah masa sih pak, ndak ah ini kurang asin rasanya”

“Ndak Mila serius enak kok ini. Saya suka masakan kamu”

Gairah Gadis Penghuni KosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang