Bab 17. Penyusup di Tengah Malam

1.5K 5 0
                                    

“Aduh apa ya, jadi ndak enak saya. Itu aja deh kalau mbak Leony lagi kosong bisa ajarin saya yoga aja gimana?”

“Oh beneran kah mau belajar yoga? Ya boleh banget mas Aldi”

“Iya deh begitu saja ya kalau mbak Leony lagi kosong sore atau malam gitu bisa ke tempat saya ajarin saya yoga”

“Oke mas kalau begitu, nanti saya kabarin kalau saya lagi kosong ya. kalau begitu saya pamit dulu ya mas, sakit kepala saya”

“Iya mbak silahkan, kalau butuh sesuatu yang urgent bisa segera hubungi saya ya mbak”

Leony pun pergi meninggalkan kolam renang sementara Aldi masih melanjutkan kembali renangnya hingga menjelang malam tiba.

Aldi berangkat untuk menghadiri undangan dari Pak Edward di sebuah hotel bintang 5. Banyak orang-orang penting yang hadir di acara tersebut, mulai dari instansi pemerintahan, perusahaan-perusahaan rekanan, vendor-vendor hingg klien-klien besar.

Aldi naik ke lantai 20 dimana acara tersebut digelar. Di sebuah balkroom yang memiliki sebagian ruangan outdoor dengan pemandangan kota.

Suasana sangat ramai dengan banyak waiter yang berlalu lalang mengantarkan makanan kecil dan minuman.

Mereka menyediakan live music di atas panggung dengan dekorasi yang modern, Aldi sempat tidak menyangka ini adalah acara seorang pria berusia 60 tahun lebih.

Aldi pun berkeliling melihat-lihat siapa saja undangan yang hadir di acara itu. Banyak orang-orang dari perusahaan rekanan dan vendor yang Aldi kenal.

Aldi pun menyapa mereka satu per satu, menyenangkan bertemu rekan-rekan lama, Aldi pun bertemu dengan rekan satu timnya saat masih bekerja di tempat tersebut.

"Hei hei bro gimana kabar bro?" Sapa Danny yang bertugas menyiapkan desain interior.

"Eh mas Aldi, halo mas" sapa Arie yang merupakan junior dengan tugas lapangan.

"Halo pak, apa kabar?" Sapa Nissa di bagian legal

"Hai Aldi, ya ampun kangen banget lama ndak ketemu" sapa Celine yang merupakan seorang ahli perhitungan struktur bangunan, dia yang selalu mendampingi Aldi dalam mengerjakan setiap desainnya.

"Eh kalian ya ampun pada gak berubah nih, kecuali kamu Dann tambah gendut sekarang ya"

"Iya nih bro gak ada kamu insentifku lebih banyak nih jadi gini deh"

"Wah jahat kamu bro"

"Kamu diundang sama bos juga nih Al?" Tanya Celine

"Iya Nit kemarin habis ketemuan buat project baru aku diundang"

"Eh project apaan kita kok malah gak tahu?" Tanya Nissa

"Ndak belum sih belum jadi project masih sounding dari pak Edward"

"Eh mas Aldi, kita pengen dong main ke rumah mas yang sekarang, denger denger gabung sama bangunan kos ya?" Tanya Arie

"Oh boleh silahkan, iya buat tabungan masa tua, silahkan kapan aja kalau mau main"

"Ok sabtu besok gimana?" Ajak Celine

"Hmmm boleh ndakpapa saya ndak ada acara kemana-mana. Sekarang kan kamis ya, besok lusa berarti ya" sahut Aldi.

Oke Aldi pun meninggalkan mereka untuk menyapa relasi lainnya. Ada Leonard, lalu Aldi juga bertemu dengan Evelyn dan Nathalie.

Mereka terlihat lebih akrab setelah permainan semalam, setelah mengobrol beberapa saat Aldi pun bertemu dengan Desita.

"Hei mbak Desita, datang juga?"

"Iya dong aku kan vendor kalian juga. Eh mas Aldi besok siang ada acara gak nih? Aku mau main ke rumah dong"

Gairah Gadis Penghuni KosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang