apakah mampu?

15 3 1
                                    

HAII??

APA KABAR KALIAN??

SEMOGA BAIK YAA!!

JANGAN LUPA VOTE TERLEBIH DAHULU, THANK YOUU🥰🎀

SELAMAT MEMBACA SEMUANYAAA!

⚪⚪⚪⚪

"jadi gitu ceritanya, sel."

setelah senja selesai menjelaskan kejadian di koridor tadi, Ansel terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

"terus mereka beneran putus?" tanya gadis itu. senja mengangkat bahunya, lalu menurunkannya kembali.

mereka sedang berjalan keluar menuju parkiran, karena memang sekarang sudah waktunya untuk pulang sekolah.

"gue pulang duluan ya." pamit ansel, yang sudah duduk diatas motornya.

senja mengangguk, dirinya tak langsung pulang hari ini, karena akan ada latihan basket disekolah.

setelah motor ansel sudah tidak terlihat oleh mata senja lagi, cewek itu berbalik arah. menuju lapangan basket yang berada di dekat UKS.

ternyata disana sudah lumayan ramai, namun, belum ada kak zein.

"jingga." sapa senja, melihat temannya yang sudah berada disana.

jingga, yang sedang duduk itu pun mendongak, lalu tersenyum. "sini, jaa!"

senja berjalan mendekati jingga, lalu gadis itu ikut duduk disebelah temannya itu.

"udah lama?"

jingga mengangguk. "eh, kenapa lo baru sampai?"

"tadi gue mengobrol sebentar dengan teman gue." balas senja.

akhirnya, setelah beberapa menit, terlihat kak Zein yang memasuki area lapangan basket dengan membawa sebuah tas kecil digenggamannya.

"selamat siang!" sapa lelaki itu.

semua siswa dan siswi yang mendengar pun lantas berlari menuju tengah lapangan.

"hari ini kita latihan men- shooting bola, nanti kalian berbaris disebelah sini, lalu secara bergiliran memasukan bola kedalam ring. dan nanti, siswa maupun siswi yang mendapat jumlah shooting yang paling banyak, akan menjadi juaranya. paham?"

semua siswa dan siswi lantas mengangguk. lalu mereka semua mulai membentuk barisan.

berhubung di lapangan ini terdapat dua ring basket, maka siswa dan siswi akan mendapatkan ring basket sendiri-sendiri.

senja mendapatkan urutan barisan kelima. tepat dibelakang jingga.

setelah barisan pertama, kedua, ketiga selesai, sekarang sudah urutan ke empat.

itu adalah urutan jingga.

jingga pun memposisikan dirinya ditempat yang sudah dilingkari oleh kak Zein sambil memegang bola basket.

dan dalam satu kali lemparan, bola itu langsung masuk kedalam ring dengan indah. semua siswi bertepuk tangan, juga kak Zein yang memang mengawasi.

jingga berbalik, berjalan kearah senja, "semanagat ja, gue yakin lo bisa."

setelah itu, sekarang giliran senja. gadis itu sudah memposisikan dirinya pada tempat yang sebelumnya jingga tempati itu.

menghembuskan nafasnya pelan, lalu mengangkat bola di genggamannya setara dengan kepalanya.

hujan, dan kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang