HAIII??
SELAMAT MEMBACAA
JANGN LUPA VOTE DAN KOMEN TERLEBIH DAHULU YAAAA🤍🤍
TRIMAKASIIIII
⚪⚪⚪⚪
"bunda lo ga ada niatan nambah anak lagi apa?"senja yang mendengar ucapan ansel lantas menoleh dengan alis yang bertaut.
"maksud lo nambah anak?"
"maksud gue, bunda lo ga ada niatan nge-rekrut gue jadi anaknya gitu?" ulang ansel, memberi kejelasan kepada senja.
"idih? lo kan udah punya nyokap sendiri."
"tapi ga asik."
senja tidak membalas. oh iya, btw, senja dan ansel sekarang tengah berada di rumah senja. untuk mengisi malam Sabtu mereka.
setidaknya ada malam yang tidak sendirian.
dan juga tidak kesepian.
"ja, lo nyadar gak? akhir-akhir ini heksa sering merhatiin lo disekolah?" ujar ansel, menarik perhatian senja untuk membahas lebih jauh.
"emang iya?"
ansel mengangguk, matanya menatap senja yakin. "prediksi gue sih, tapi kan bisa jadi benar."
senja hanya diam, tidak merespon ucapan ansel.
"lo nyaman sama heksa ja?"
"nyaman apa sel? deket aja nggak terlalu." sahut senja, menyatakan kebenaran yang mungkin tidak sepenuhnya benar.
"nggak terlalu lo bilang? bukannya tiga hari kemarin kalian pulang bareng? dan gue lihat heksa sering chattingan sama lo. masa sih lo ngomong ga terlalu dekat?"
"sel, tiga hari lalu motor gue mogok, dan kebetulan ada heksa. jadi dia nolongin gue. dan untuk chattingan, kita cuma membahas urusan tim basket doang." jelas senja, ya walau dirinya dan heksa tidak selalu membahas tentang tim basket.
"iya deh gue percaya."
keduanya kembali diam, ansel yang sibuk dengan ponselnya dan senja yang sibuk menatap langit malam. walau sepi.
tidak ada bintang, hanya ada bulan. itupun sebagian besar tertutup oleh awan.
"lo masih gamon ja?"
sangat menyebalkan sekali jika ansel membahas tentang gezio. bukan hanya sekali atau dua kali. ansel sudah berkali-kali bertanya tentang perasaannya terhadap gezio.
dan senja yang sudah lelah berbohong.
haha, nyatanya melupakan dia tidak semudah itu.
"ansel? gue lelah menjawab kalau gue udah ga suka lagi sama dia." balas senja, menekan kata-kata yang dirinya lontarkan.
dasar manusia, selalu saja membohongi dirinya dan hatinya.
tapi ya sudahlah, mungkin itu salah satu cara agar bisa melupakan.
eh, atau mungkin bahkan menambah mengingatkan?
senja, sudahlah! bahkan nama dan wajahmu sama sekali tidak ada dipikiran gezio.
"tapi gue belum lelah bertanya seperti itu ja."
"terserah."
Ting!
bunyi notifikasi dari ponsel senja terdengar, membuat senja menoleh dan mengambilnya.
pesan dari haikal? tunggu, bukan hanya haikal saja yang mengirimi dirinya pesan, melainkan heksa juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
hujan, dan kita.
Teen Fictionsenja antariksa, seseorang yang memiliki seribu rahasia dibalik senyumannya