happy reading
______________________
Nata berjalan di koridor kelas sendiri, ia berjalan dengan santai tanpa beban. Koridor terlihat tampak sepi, mungkin mereka belum pada datang.
Nata sedang jalan tiba tiba tangannya ditarik kebelakang oleh seseorang, dan dibawa berlari.
"Eh siapa, lepasin." Panik Nata sambil melepaskan tangannya, tetapi nihil tenaga nya terlalu besar.
Mau tidak mau Nata mengikuti seseorang berhoodie hitam itu.
Nata berjalan kearah taman belakang bersama seseorang itu, Setelah sampai disana dia membuka kain penutup wajah dan membuka Hoodie nya.
'Alby'
"Nat sorry untuk yang kemarin."
Nata menghela nafas pelan. "Kan nata bilang, udah nata maafin lagian kenapa si harus tarik tarik tangan segala? Bisa kan ngomong baik baik, Jalan baik baik kalau gitu kesannya kayak apa gitu."
"Iya aa minta maaf, tapi dimaafin kan?"
Nata hanya mengangguk, Alby sadar memang dirinya yang bersalah. Tidak seharusnya dia mencueki Nata kemarin.
"Udah kan? Nata mau ke kelas." Pamit Nata lalu membalikan badan meninggalkan Alby sendiri disana.
"Ahh Babi gimana atuh urang ieu." Frustasi Alby lalu berjalan dengan lesu.
~~~
||Dikantin.
Nata dan Tiara sedang bercanda ditengah ramainya orang orang yang sedang memesan makanan dan mencari cari meja untuk mereka tempati.
Teman teman Raja juga ada disamping meja Nata seperti biasa. Mereka sama juga bercanda namun berbeda dengan alby, Ia risih sebenarnya kepada Kanzia karena Alby merasa terbebani olehnya.
Seorang guru menghampiri meja Nata dan Tiara. Lalu berbincang bincang sebentar seperti meminta izin, lalu Nata membolehkan guru laki laki itu duduk di meja nya.
"Terimakasih nata sudah membolehkan saya untuk duduk disini." Ucap Pak Ardha.
"Iya pak sama sama, lain kali bareng kita aja pak ke kantin nya biar bapak ga kelimpungan cari meja." Ajak Nata dan diangguki oleh Tiara dengan semangat.
Pak Ardha tersenyum, Mereka memakan makanan dengan lahap dibarengi candaan tanpa menghiraukan meja sebelah.
"Anjay adik aing menolak galau." Kagum Raja melihat adek nya tampak senang.
"Kalem boy, ntar sama gue dideketin biar ga galau." Canda Jonathan.
"Gausah dideketin kalau lo masih minta uang sama bokap Lo." Ujar Haikal tiba tiba.
"Wahh wahhh, sotau lo kal." Kata Jonathan membantah.
Sementara itu Alby diam saja, jujur saja ia iri melihat kedekatan guru baru itu dengan Nata. Entah kenapa hati Alby tidak terima melihat itu semua.
Kanzia yang melihat raut wajah Alby yang tidak seperti biasa, ia menggandeng tangan Alby lalu menyenderkan kepalanya ke bahu Alby.
"Al, kamu kenapa si? Dari tadi aku perhatiin kamu ngeliatin perempuan itu terus, emang dia siapa?" Ucap Kanzia kepada Alby.
Alby melepaskan gandengan Kanzia, Ia risih. " Naonsi cunguk, Jangan gitu urang gasuka." Risih Alby pada Kanzia.
Kanzia yang mendapatkan perilaku seperti itu tidak tinggal diam. "Al kamu kenapa si? Kemarin kamu baik baik aja sama aku. Sekarang malah beda banget, Ada apa si sebenarnya? Aku kurang apa Al sama kamu selama ini?" Kesal Kanzia.
"Gausah ngintilin gue terus bisa ga si? Padahal kalau Lo niat berbaur sama temen Lo bakalan lebih Deket dah." Suruh Alby.
"Tapi aku mau sama kamu Al, aku kangen kamu." Lirih Kanzia.
"Teuing ah sareubeul." Gerutu Alby lalu pergi meninggalkan kantin.
"Gausah caper, Inget Lo itu cewek." Ujar Haikal tiba tiba, lalu ikut menyusul Alby.
"Jangan kayak gitu, Btw neng kayak cicak nempel kemana mana." Kata Jonathan membuat Kanzia semakin kesal.
"Masih cantikan adek gue dibanding maneh HAHAHHAHA." Tawa Raja lalu mengambil makanan yang tersisa dimeja nya.
Sebenarnya sedari tadi Nata mendengarkan pertengkaran kecil itu, Namun ia tidak mau menolehkan wajahnya. Karena malas saja melihat wajah Kanzia itu.
"Hei, jangan melamun." Ucap Pak Ardha.
"Engga kok pak, Kita izin duluan ya masuk kelas gapapa?"Izin Nata pada Pak Ardha.
Pak Ardha tersenyum. "Silahkan."
"Terimakasih pak, kita pamit ya." Ujar Nata menarik lengan Tiara.
"Pak kali kali ke saya juga ya senyum nya." Teriak Tiara namun pak Ardha hanya menanggapi dengan tersenyum.
~~~
Seperti biasa, Malam hari mereka berkumpul bersama lagi di tongkrongan biasa yang sering mereka tempati.
Terlihat tidak terlalu ramai pengunjung, karena hari ini masih weekday. Hanya ada beberapa orang saja yang berasa di caffe tersebut.
"Ari maneh resep teu ka si kancing?" Tanya Raja tiba tiba.
"Kancing saha ja?" Penasaran Jonathan.
"Si cewek yang buntutin alby terus tuh."
"Oh si Kanzia, eh heeh Al maneh resep ga?"
Alby menggeleng. "Amit amit ah bogoh ka si eta mah mikir deui dua kali"
"Sok kitu, padahal hati nya mah ngarep HAHAHAH" Ledek Jonathan lalu mereka tertawa. Tetapi Alby bukan tertawa malahan Alby semakin pusing.
"Gandeng ih saria mah." Gerutu Alby.
"Bercanda Al bercanda." Lerai Raja.
"Al, perasaan lo ke nata gimana?" Tanya Haikal
Alby diam sebentar lalu menghela nafas berat. "Justru itu gue bingung, gue belum terlalu suka sama nata tapi gue liat nata sama cowo lain gue selalu ngerasa panas." Jelas alby.
"YAA ETATEH MANEH RESEP KA ADIK AING ALBY."
Haikal menganggukan kepalanya mengerti, lalu ia diam lagi.
"Terus urang harus gimana ja?"
"Gue kasih saran, Jangan buat nata terlalu kecewa karena kelakuan Lo sendiri"
"Berat pisan ngejar neng nata mah" Pasrah Alby.
"Kayaknya gue gabisa ambil nata dari alby, secara sehat aja gue coba."
18.07.2024
Sukabumi.~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY IN BANDUNG, ALBY DAN NATA.
Novela JuvenilBANDUNG. BANDUNG ITU INDAH, APALAGI ADA A ALBY. ~ kenata adinda rahayu. BANDUNG. BANDUNG ITU SAKSI MATA + BISU TENTANG GUE DAN NATA. ~ alby pranaja maheswara. ~~~ "tentang a alby?, hmm dia itu suka banyak gaya tapi nata suka" kenata ~ "tentang nata...